CHAPTER 7

944 173 21
                                    

🏰🏰🏰

Setelah pesta ulang tahunku berakhir, kedamaian akhirnya kembali ke sekelilingku. Dengan selesainya persiapan pakaian pesta dan kelas dansa, aku tidak lagi harus memenuhi hariku karenanya, dan akhirnya aku bisa menarik napas lega.

Sebenarnya, aku berpikir untuk mengolah ladang setelah lama kutinggal — dan tentu saja aku melakukannya. Setelah beberapa saat, aku mengenakan overall, dan dengan bandana dan segalanya, aku berjalan ke ladang dengan perlengkapan berladang.

Untuk mempersiapkan panen musim panas ini, aku berencana menebar pupuk yang Jaehyun berikan sebagai hadiah ulang tahunku. Sungchan juga ada disini, aku memintanya membantu. Saat kami akan mulai, Jaehyun muncul.

“Halo, Jaemin. Hari ini kau juga bekerja keras.”

“Ah, ya, Pangeran Jaehyun. Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahunku dua hari lalu, dan hadiah ulang tahunnya juga. Aku akan menggunakan pupukmu hari ini.”

“Oh begitu. Aku senang kau segera menggunakannya. Untung  saja aku menanyakan hadiah yang kau mau, jujur saja… aku ingin memberimu setelan jas, atau mungkin perhiasan yang bisa kau gunakan… tapi, kau pasti tidak akan menerimanya,” kata Jaehyun dengan senyum pahitnya.

Seperti katanya. Jaehyun sebenarnya selalu ingin mengirimiku setelan jas atau aksesoris, tapi aku selalu menolak. Ayahku, yang sedikit terlalu menyayangiku, sudah sering memberiku setelan pakaian dan aksesoris — dan ada tumpukannya juga di lemari. Jujur saja, aku merasa ada terlalu banyak pernak-pernik di kamarku…

Kalau aku adalah Jaemin Claes dari latar asli Fortune Lover, aku pasti senang mengenakan pakaian cantik, dan berganti setiap hari. Nyatanya, ia pasti tidak akan kekurangan baju untuk dipakai. Sayangnya, aku berbeda dengan yang ada di game.

Sejak awal, aku tidak suka mengenakan pakaian mewah dan semacamya — tentu saja karena sulit untuk bergerak. Sebenarnya, hidup dengan mengenakan pakaian ketat, ber-renda, dan tertata setiap hari sangat merepotkan. Aku hanya bisa melihatnya sebagai hukuman.

Dan bagaimanapun, aku sangat fokus berladang, dan kini sudah mengenakan overall berkebun. Aku tidak butuh tumpukan pakaian mewah di lemari. Perhiasan juga. Kalau aku kehilangan aksesoris mahal saat bekerja di ladang, pasti akan terjadi insiden lagi.

Karena alasan yang baru saja kusampaikan, aku memutuskan untuk memberitahu teman dekatku agar tidak mengirimi hadiah semacam itu. Jaehyun, tentu saja salah satunya. Ia membatalkan hadiah itu, dan memberiku pupuk yang kuinginkan.

“Tapi, Jaemin, kau sudah berumur lima belas tahun. Sudah saatnya kau memastikan statusmu. Karena, kau milikku — mungkin aku harus mengirim beberapa pernak-pernik yang cocok untuk posisiku,” kata Jaehyun, sepertinya sedang berpikir

Pernak-pernik yang cocok untuk posisiku? Aku milik Jaehyun? Hmm… apa maksudnya?

“Kurasa semua orang sudah tahu kalau kau tunanganku, Pangeran Jaehyun…” nyatanya, hal ini sudah menyebar hingga tidak ada yang tidak tahu. Tapi tentu saja — tidak ada gunanya mempertahankanku kalau bukan untuk menolak calon lain.

“Mungkin begitu, Jaemin. Tapi, banyak yang tidak yakin dengan hal itu — karena beberapa hal.”

Kurasa Jaehyun ada benarnya. Aku tidak seanggun Haechan, dan aku juga punya wajah seperti penjahat. Aku tidak ada apa-apanya dibanding individu high-spec di sekelilingku — karena gosip. Lebih tepatnya, gosip yang mengatakan jika Jaehyun dan aku sangat tidak cocok karena perbedaan status bangsawan.

Tapi, aku tidak ingin melawan persepsi mereka, tidak juga percaya pada mereka. Nyatanya, jika ada yang mau mengambil posisiku sebagai tunangannya, dengan senang hati aku akan memberikannya…

My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang