🏰🏰🏰
Pangeran Jaehyun, Pangeran Mark, Tuan sungchan, Tuan Jeno, Nona Haechan, Nona winwin, dan Nona Taeyong… bersama dengan beberapa anggota OSIS lainnya, berkumpul di ruang tertentu di asrama. Tapi, satu sosok yang harusnya ada di ruangan ini hilang. Aku, Beomgyu Shelley, kehilangan nonaku, Nona Jaemin Claes.
Sudah satu setengah hari berlalu sejak festival sekolah berakhir… sejak nona muda menghilang. Saat itulah surat anonim tiba di depan kamar Pangeran Jaehyun… yang tertulis disana hanyalah: “Kalau kau ingin Jaemin Claes kembali dengan aman, segera umumkan pada publik kalau kau mundur dari hak takhta kerajaan.” Ya… Nona Jaemin masih hilang, keberadaannya tidak diketahui. Ia diculik.
Setelah menerima surat itu, Tuan Jaehyun memanggil semua dan menjelaskan situasinya. Sepertinya ia mengetahui kekhawatiranku akan nona muda, dan membiarkanku ikut pertemuan ini.
Segera setelah Pangeran Jaehyun menyelesaikan penjelasannya, ekspresi seluruh orang yang hadir, yang sudah berkabut sebelumnya, sekarang jauh lebih gelap. Aku menduga kalau ekspresiku tidak jauh berbeda dengan mereka, juga, takut dan terkejut.
Keheningan memenuhi ruangan setelah penjelasan selesai. Tak ada satupun kalimat keluar untuk beberapa saat… lalu.
“Lalu? Apa yang akan kau lakukan, Pangeran Jaehyun?” kata Tuan sungchan, dan melihat pangeran.
“Kalau ini yang dibutuhkan demi membawa Jaemin kembali dengan aman… aku akan melakukannya. Raja, Takhta, dan segalanya. Tapi… aku tidak bisa segera melakukannya. Butuh proses, dan waktu. Tapi kalau saat ini, sesuatu terjadi…” senyum Pangeran Jaehyun tidak ada dimanapun. Ekspresinya penuh duka — dan sekaku Tuan Jeno.
“…Walau begitu, Jaehyun. Walau kau menurutinya, kita tidak punya jaminan kalau Jaemin aman. Karena ia mungkin… sudah dibungkam oleh pelakunya, karena sudah melihat wajahnya.” Kalimat Tuan Jeno sangat berat.
“Tidak! Tidak! Tidak mungkin! Setelah menculik dan membunuhnya gara-gara melihat pelakunya, sangat tidak masuk akal!” Nona winwin, walau suaranya terdengar lebih menderita dan sedih. Walau aku tidak punya kata-kata itu, aku ikut menjerit dalam hati bersamanya.
“Kalau dia bisa menculik, ya? Kata ‘masuk akal’ tidak akan lagi ada di kamusnya. Kemungkinan yang Jeno katakan bisa saja terjadi. Kita tidak punya jaminan kalau semua akan berakhir karena Jaehyun melakukan apa yang ia mau. Kalau ada, daripada kita menunggu persiapan panjang untuk mundur dari hak menduduki takhta… kita harus mencari dimana orang-orang ini.”
“Oh, kau kadang punya ide yang bagus juga, Pangeran Mark.”
“…’Kadang’ nya tidak perlu, Haechan.”
“Hehehe. Maaf. Jadi… kalau begitu, kita hanya perlu menghancurkan dan membongkar seluruh tempat yang bisa jadi tempat sembunyi, kan?” kata Nona Haechan, dengan senyum menakutkan di wajahnya.
Tapi, Tuan sungchan, melayangkan protes. “Ya, kurasa jangan… mencari tempat-tempat ini membabi buta tidak akan efisien. Karena, pasti butuh waktu lama…”
“E-Em…! Tapi bukankah ada kemungkinan kalau Sihir Kegelapan adalah dalang dibalik insiden ini…?” kata Nona Taeyong, suaranya keluar dengan putus asa.
Ya… sepertinya seluruh murid yang melihat Nona Jaemin sebelum ia menghilang tiba-tiba kehilangan ingatannya. Mirip dengan insiden tahun lalu. Sihir Kegelapan adalah Kekuatan terlarang yang disembunyikan dari khalayak luas oleh keluarga bangsawan. Ilmu Hitam yang bisa mengendalikan dan memanipulasi hati korbannya…

KAMU SEDANG MEMBACA
My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]
FantasyON-GOING |OMEGAVERSE| |BXB| |ROMANCE| |FANTASI| |MATURE| Ingatanku tentang kehidupan masa laluku kembali ketika aku terjatuh dan kepalaku terbentur oleh batu. Aku Jaemin Claes, anak seorang Duke yang berusia delapan tahun. Sementara aku berjuang den...