🏰🏰🏰
Akhirnya. Waktu itu tiba. Kini adalah malam sebelum kelulusan kakak kelas dua - malam sebelum upacara kelulusan. Sendiri di kamar, aku mengepalkan tanganku.
Aku akhirnya, akhirnya... sampai disini. Akhir dari Fortune Lover, skenario terakhir... upacara kelulusan di Akademi Sihir.
Setahun sudah berlalu sejak protagonis yang merupakan orang biasa, berjuang melawan para bangsawan, masuk dan belajar di Akademi Sihir. Ia sudah banyak belajar, dan jatuh cinta pada sosok seumuran atau kakak tingkat di OSIS, dan dengan wisuda kakak kelas duanya, game ini berakhir.
Di upacara kelulusan, protagonis dan target cinta akan memperoleh hubungan yang sebenarnya. Tentu saja ada rute reverse harem... dimana ia berakhir dengan seluruh target cinta.
Walau aku sudah berhasil melewati pengadilan publik Jaemin Claes, aku masih waspada, dan tidak boleh lengah sampai akhir game. Jujur saja... aku tidak bisa membayangkan diriku diusir atau ditebas oleh orang-orang ini. Karena, mereka kini menjadi sosok penting, dan sahabat terbaikku. Tapi walau begitu, aku harus waspada sampai akhir.
Aku dipersenjatai dengan karya terbaik kami - ular mainan yang dibuat olehku dan Kakek Tom yang sudah disempurnakan dan kini ada di kantungku. Dan kalau sampai aku diusir dari kerajaan, aku sudah siap. Aku sudah menyiapkan overall berkebunku, cangku kesayanganku, buku agrikultur, dan beberapa alat lain. Kemampuan berpedangku juga jadi bahan pembicaraan akhir-akhir ini.
Aku sudah menyempurnakan, ular mainanku... dan teknik untuk melemparnya. Dengan bantuan Haechan dan jari hijaunya, tanaman tidak lagi layu, dan malah subur. Lalu hari dan hari berlalu tanpa kegagalan, aku menghabiskan waktu di ladang, dan mempertajam kemampuanku dengan cangkul.
Sejak ingatan kehidupanku yang sebelumnya kembali di hari yang ditakdirkan itu, delapan tahun lalu, aku sudah berjuang keras. Sekarang, aku akhirnya bisa mencoba kemampuanku.
Kalau kau datang... tunjukkan kemampuanmu, Akhir Kehancuran! Aku, Jaemin Cales, dengan kerja keras selama delapan tahunnya, akan jadi lawanmu! Aku mengangkat kepalanku ke udara.
Dan begitulah... aku membiarkan semangatku membara - hanya untuk diganggu oleh ketukan di pintu. Segera saja Beomgyu masuk kamar.
"Nona muda. Saya ingat Anda ingin menyiapkan sendiri buket bunga untuk Tuan Jeno... apakah untuk besok, sebagai ucapan selamat atas kelulusannya. Apa Anda sudah membuatnya?" tanya Beomgyu, dan melihatku penuh curiga. Aku, masih mengepalkan tangan di udara.
Di akademi ini, ada tradisi untuk memberi hadiah selamat pada kakak kelas yang lulus, biasanya pada mereka yang sering membantu. Tidak jauh berbeda dengan tradisi di sekolah kehidupanku sebelumnya. Aku berencana untuk memberi langsung hadiah pada Jeno. Karena, dia selalu membantuku.
Kalau menurut tradisi, hadiahnya berupa buket bunga. Terkadang ada juga hadiah buket dengan aksesoris berharga, kadang juga uang, tapi hadiah seperti itu diberikan hanya kalau seseorang sudah menjalin hubungan khusus.
Aku berpikir kalau aku harus menata sendiri buket bunga ini. Tapi aku sadar: Jeno, sang iblis Pemikat, adalah sosok yang sangat populer. Bahkan, fanclubnya mungkin yang paling besar di akademi. Dia mungkin mendapat puluhan buket bunga.
Kalau begitu... dia mungkin tidak perlu lagi. Dan juga, buket bunga butuh usaha lebih untuk menjaganya tidak layu... dan buket itu tidak banyak berarti selain sebagai hiasan. Dan juga, aku sudah menyiapkan sesuatu... yang spesial.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]
FantasyON-GOING |OMEGAVERSE| |BXB| |ROMANCE| |FANTASI| |MATURE| Ingatanku tentang kehidupan masa laluku kembali ketika aku terjatuh dan kepalaku terbentur oleh batu. Aku Jaemin Claes, anak seorang Duke yang berusia delapan tahun. Sementara aku berjuang den...