BONUS CHAPTER

1K 145 18
                                    

🏰🏰🏰


Sudah satu tahun berlalu sejak kami masuk Akademi Sihir. Kami kini murid kelas dua dan aku, Jaehyun Stuart, ditunjuk menjadi ketua OSIS.


Sistem akademi, mirip dengan meritokrasi, memastikan kalau hanya yang terbaik yang bisa masuk OSIS. Posisi ketua, tentunya, ditentukan oleh kemampuan akademik. Karena itu, mungkin sudah biasa kalau orang sepertiku terpilih - karena, peringkat tertinggi adalah aku.

Dulu, aku selalu menganggapnya merepotkan, dan mungkin tidak akan mengerjakan ujiannya sungguh-sungguh. Tapi kini... ya. Memang masih merepotkan, tapi aku sudah berusaha keras. Semua demi menjadi ketua OSIS.

Tujuannya sangat sederhana - untuk menyebarluaskan kemampuan dan kekuatan Jaehyun Stuart. Dengan posisi itu, aku ingin memastikan agar apa yang kuinginkan bisa kudapat. Dulu, aku selalu menganggap kedudukan raja itu merepotkan, dan tidak pernah sekalipun berniat mengambil posisi itu. Tapi, kini... kalau itu yang dibutuhkan untuk menggandeng tangannya, dengan senang hati akan aku ambil posisi itu.

Ada satu lagi tujuanku - dengan menunjukkan kemampuan, pengaruh sosial, dan kekuatan, aku bisa memastikan seseorang benar-benar terlindungi. Karena mempesona sejak lahir, ia punya banyak kawan. Ia tidak mengerti konsep bahaya. Ia sangat lengah. Seseorang pasti akan berpikir dua kali kalau dia memang anak bangsawan - menyakitkan memang. Lebih paranya... dia tidak pernah memikirkan motif buruk orang lain.

Kemungkinannya dikendalikan oleh bangsawan jahat saat aku tidak melihat, sangat tinggi. Karena itu, lebih baik kalau aku menguatkan posisiku. Tatapanku mungkin bisa menjadi peringatan terbaik pada siapapun yang berani melukainya.

Dengan alasan itu, aku terus menanggung posisi merepotkan sebagai ketua OSIS - semua demi menguatkan kasta sosialku. Setelah pelajaran selesai, aku kini berada di ruang OSIS, dimana aku sudah selesai mengerjakan tugas.

"Tugasku hari ini selesai. Kalau begitu permisi," kataku, dan berdiri dari dudukku.

Kalau sekarang sedang masa-masa sibuk, aku wajib membantu yang lain. Tapi tidak ada masalah lain, karena tidak ada acara penting juga.

"Sudah selesai, Pangeran Jaehyun...?" tanya Taeyong Campbell, dengan suara terkejut. Ia juga, tahun ini ditunjuk sebagai - wakil ketua.

"Ya. Aku akan kembali ke kamar. Permisi."

Walau pekerjaanku sebagai ketua lebih berat dari anggota lain, aku tidak keberatan. Dalam kondisi biasa, aku akan menyelesaikan tugas secepat anggota lain. Tapi kini, aku selesai lebih awal, dan sudah mengumpulkan tugasku.

Karena, dia, hari ini tidak datang ke ruang OSIS. Kalau dia tidak ada disini, berarti hanya ada satu tempat lain ia berada. Setelah perkerjaanku selesai, aku segera menemuinya, aku bisa memonopolinya - walau hanya sebentar.

Bagai mengetahui niatanku, sungchan Claes, salah satu anggota OSIS, melihatku dengan tatapan tajam. Haechan Hunt, juga, melihat ke arahku dan mempercepat gerakan pulpen di tangannya.

Walau mereka nanti menyusul, tentu saja masih ada sisa waktu. Aku segera pergi keluar ruang OSIS, dan mempercepat langkahku agar bisa menghabiskan banyak waktu dengannya. Setelah meninggalkan ruang OSIS, aku berjalan melewati bangunan sekolah, dan menuju ke sudut tertentu akademi. Benar dugaanku, dia disana: Jaemin Claes, berpakaian ala orang biasa dan bekerja dengan bahagia di ladang. Jaeminku, tunanganku, sudah mengubah sudut kecil akademi menjadi ladang untuk sayuran.

My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang