🏰🏰🏰
Pertama kali, aku Luhan Berg, bertemu dengannya… saat aku berusia sembilan tahun.
Alpha yang kutemui sangat indah. Indah seperti yang tidak pernah kulihat sebelumnya… aku hanya bisa membeku, dipenuhi rasa gugup.
“Se-senang bertemu de-denganmu… Sa-saya… Nama saya Luhan B-Berg…” walau aku sudah berlatih memperkenalkan diri begitu sering, tapi aku malah memperkenalkan diri dengan gugup.
Orang dewasa di sekelilingku mulai tertawa keras. Aku bisa merasa wajahku memanas karena malu… pasti, wajahku sangat merah. Pikiran karena mempermalukan diri sendiri itu, membuatku menunduk dan melihat kaki. Tapi—
“Senang bertemu dengamu juga, Luhan. Namaku Sehun Stuart,” ia berkata dengan ekspresi serius sambil mengulurkan tangannya.
Walau seluruh orang di sekelilingku tertawa karena perkenalanku yang terbata-bata dengan wajah memerah, ia tidak tertawa. Ia mengulurkan tangan hangatnya padaku. Saat itulah aku jatuh cinta padanya — begitu saja.
Itulah pertemuan pertamaku dengan Pangeran Sehun. Aku terlahir dari keluarga duke, seumuran dengan pangeran, dan sudah mulai menunjukkan kemampuan sihir. Karena alasan itulah aku dipilih sebagai tunangan Sehun Stuart, pangeran kedua kerajaan.
Emosi dari individu biasanya tidak berperan banyak dalam pernikahan semacam ini. Tapi… aku bertemu pangeran Sehun, dan jatuh cinta padanya. Sejak saat itu, kuncup perasaanku padanya terus tumbuh. Wajahnya yang serius dan fokus… dia lembut dan penyayang, tapi tidak bisa menunjukkannya… semakin aku menghabiskan waktu dengannya, semakin mekar perasaanku.
Sebelum menyadarinya, sepuluh tahun sudah berlalu sejak aku menjadi tunangannya. Kini, lebih dari apapun, aku sangat mencintai Pangeran Sehun. Aku sangat mencintainya. Walau cintaku padanya terus tumbuh dan tumbuh… Aku tidak bisa apa-apa. Kemampuan sihirku adalah alasan aku dipilih menjadi tunangannya, tapi kekuatannya tidak bertambah sedikit pun.
Aku bekerja keras agar bisa berdiri di sisi Pangeran Sehun. Tapi tidak peduli seberapa keras usahaku, sihirku tetap lemah. Mungkin aku bisa belajar lebih dalam bidang akademik, pikirku… tapi akademikku juga tidak berjalan lancar.
Walau aku terlahir dengan sihir dan masuk di akademi yang sama dengan Pangeran Sehun dan banyak lainnya, aku tidak dipilih menjadi anggota OSIS. OSIS sangat dicintai oleh para murid, dan peran itu dianggap sangat terpuji. Pangeran Chanyeol, Nona Baekhyun, dan Pangeran Sehun juga terpilih. Aku yang tidak. Sendiri di bagian bawah.
Sebagai tambahan, Pangeran Chanyeol selalu bersama dengan Nona Baekhyun. Mereka sangat dekat… tapi, aku dan Pangeran Sehun tidak. Kecuali ada yang ia inginkan, ia tidak akan menemuiku. Ia juga tidak pernah menyentuhku, kecuali diperlukan. Bahkan walau kami bertemu, ia pasti mencoba menyelesaikan urusannya sendiri. Dan beberapa orang menyadari hal ini. Segera saja, rumor beredar. “Pangeran Sehun tidak suka tunangannya yang tidak berguna dan mungkin pangeran Sehun tidak suka pada omega laki-laki,” kata mereka.
Pangeran Sehun dan aku lulus dari Akademi Sihir. Selanjutnya yang masuk ke akademi adalah adik kembarnya, Pangeran Jaehyun dan Pangeran Mark, bersama dengan tunangan
Mereka. Aku dengar kalau kedua pangeran dipilih menjadi anggota OSIS, begitu juga Nona Haechan, tunangan Pangeran Mark.
Walau tunangan Pangeran Jaehyun, Nona Jaemin, tidak dipilih jadi anggota OSIS, ia cukup dihormati oleh para murid, dan bahkan punya fans sendiri. Ketika berita ini sampai di kalangan bangsawan, orang tuaku dan kerabatku semua mulai mengatakan hal yang sama. “Mungkin Pangeran harus mencari tunangan lain yang lebih cocok…” kata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]
FantasyON-GOING |OMEGAVERSE| |BXB| |ROMANCE| |FANTASI| |MATURE| Ingatanku tentang kehidupan masa laluku kembali ketika aku terjatuh dan kepalaku terbentur oleh batu. Aku Jaemin Claes, anak seorang Duke yang berusia delapan tahun. Sementara aku berjuang den...