°pertemuan°

499 67 0
                                    

Kemarin gaje njir :')

Vote dan komen jangan pernah lupa, nggak vote gue santet online ;)

°°°


Jika pilihan terbaik adalah melepaskan mu, maka akan ku pakai pilihan terburuk untuk bersamamu ~ Rose

R/B

Terbalik 2


"Ros pulang naik apa?" Rose berbalik dan mendapati sahabatnya Lia yang sedang berjalan mendekati dirinya.

"Jalan kaki, lagi nggak ada duit buat naik ojek" ucap rose sambil membereskan buku-bukunya, Lia hanya menatap iba sahabatnya itu. Sebenarnya boleh saja dia nawarin tumpangan pada rose namun dia ingat jika ayahnya sangat-sangat melarang dia untuk berteman dengan rose, apa lagi beberapa hari lalu dia, sela, dan rose tertangkap sedang membolos. "Udah kali, nggak papa" sambungnya seperti dapat membaca pikiran Lia. Rose tau ayah Lia tak menyukai anaknya berteman dengan rose, yah karena memang rose itu terkenal dengan sifatnya yang nakal dan tak sopan.

"Maaf yah!" Ucap Lia merasa tak enak, rose hanya tersenyum kemudian membetulkan letak tas gendong miliknya kemudian berjalan keluar bersama Lia.

"Eh Lia, menurut lu murid baru yang tadi gimana?" Lia yang mendengar pertanyaan rose lantas langsung menoleh ke arah gadis itu.

"Tampan si tapi dingin" ucap lia, rose terlihat mengembangkan senyumnya.

"Lu tau kan itu tipe ideal gue banget" seru rose, ah bener Lia baru ingat jika rose itu menyukai cowok modellan Bram.

"Terus lu suka?" Tanya Lia, rose lantas mengangguk kemudian kembali mengembangkan senyumnya. "Eh tunggu dulu, JADI LU BENERAN SUKA?!" rose memutar matanya malas, anak ini selalu saja lambat menangkap maksudnya.

"Nggak usah teriak juga anjing" maki rose sambil menepuk-nepuk pelan telinganya

"Hehehe yah mangap" ucap Lia sambil mengangkat tangannya membentuk tanda peace "Astaga rose, akhirnya lu punya cinta pertama" Lia menepuk-nepuk punggung sahabatnya itu memberi tanda jika dia bangga pada sahabatnya

"Nggak usah lebay juga kali" kata rose sambil menyingkirkan tangan Lia, "si curut satu sama?"

"Tuh ditatap nongkrong Ama gebetan" jawab Lia, rose hanya mengangguk-angguk kepalanya.

"Yaudah yah rose, tu jemputan gue dah ada" pamit Lia, rose kembali mengangguk sebelum gadis disampingnya pergi. Sekarang hanya tinggal rose sendiri, nasib menjadi orang miskin adalah harus menahan penat saat berjalan pulang. Dirinya tak terlahir seberuntung Sella dan Lia yang notebuknya orang kaya, mulai dari Sella yang ayahnya adalah seorang produser kaya raya dan ibunya adalah seorang desainer terkenal. kemudian Lia, ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah koki di restoran besar, sedang rose mendiang ayahnya hanya seorang petani dan ibunya hanya seorang IRT yang sekarang sudah terduduk tak bisa berbuat apa-apa.

"Nasibnya jadi gue" gerutu rose. walaupun begitu, gadis itu tak pernah mengutukki nasibnya yang terlahir sebagai orang miskin. Karena tak semua orang terlahir dengan kata beruntung

"Eh tunggu dulu, itu kan murid baru" seru rose saat melihat Bram yang sedang berjalan memasuki parkiran. Rose tersenyum senang kemudian berlari kecil menuju pria itu.

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang