°pergi atau kembali?°

571 70 5
                                    

Ayo vote dan komen ayo.... Ayo vote dan komen ayo......

Terbalik 28

"Hey kenapa kau terlihat sangat lelah?" Seru jeklin salah satu teman bram yang sama-sama bekerja sebagai kuli bangunan. Benar kata pria itu, bram terlihat sangat lelah sekarang. Memang wajar jika bram sangat terlihat lelah, dia tak pernah bekerja sekeras ini karena dulu dia hanya selalu menghadap laptop dan berkas-berkas untuk ditanda tangani, namun, sekarang dia berhadapan dengan pekerjaan berat yang membutuhkan tenaga ekstra.

"Tidak aku hanya belum terbiasa" Seru Bram. Jeklin hanya mengangguk dia juga paham bagaimana tersiksanya bram. Berita tentang keluarga Alexander yang bangkrut sudah sangat tersebar luas, dulunya keluarga itu sangat dihormati kerena kekayaan mereka namun sekarang bahkan pemulung saja lebih kaya dari mereka.

"Ayo berbaris. Bos besar akan datang" Seru Salah satu teman mereka. Jeklin dan Bram langsung mengikuti arahan temannya itu. Mereka semua_para kuli bangunan_ berbaris menunggu bos besar mereka.

"Siapa bos kita?" Tanya Bram. Memang pria itu tak pernah tau siapa bos mereka.

"Dia nona Ro_

" Selamat siang nona" Bram menoleh saat manager mereka menyapa seseorang. Pandangan Bram terkunci, tubuhnya melemah dan otaknya masih mencerna. Itu.... Itu.... Rose, Rose kesayangannya.

Pemuda itu terdiam memandangi Ros eyang berbicara dengan pak manager bersama dengan Geral. Bram terkejut saat Rose bersalaman dengan para kuli bangunan secara satu persatu.

"Demi apa? Astaga Bram lihat nona Rose akan bersalaman dengan kita" Seri jeklin semangat.

Bram hanya terdiam, dia sedari tadi tak memutuskan pandangan pada gadis itu.

Sial Rose tak boleh melihat nya seperti ini.
Saat sudah tiba pada Bram, pria itu menunduk menghindari pandangan Rose dan berharap gadis itu tak melihatnya.

Namun, sangat sial. rose juga gadis manusia, dia tetap dapat mengenali Bram walaupun pria itu menunduk.

Sakit.... Rose sakit saat melihat Bram seperti itu, kotor dan berkeringat. Itu Bukanlah gaya Bram.

Tanpa sadar, air mata rose menetes. Geral yang melihat itu lantas langsung membawa Rose pergi.

"Maaf kami harus pergi. Rose sepertinya tak enak badan" Setelah itu geral membawa Rose. Rose masih tak memutuskan pandangan matanya pada Bram. Begitu pun Bram, pria itu masih menunduk.

Geral membawa Rose ke dalam Mobil berniat untuk pergi dari sana. Dia pun  tak pernah tau jika bram bekerja disana, jika tau pasti dia tak akan membawa rose ke sana.

"Lar... Lar.... Tadi... Tadi Bram?" Rose menatap geral seperti ingin memastikan. Geral tak menjawab, dia bahkan tak dapat bicara saat melihat wajah Rose yang terlihat seperti sangat sedih.

"Lar.... Aku salah?.... Bram.... Dia... Dia.... " Geral langsung membawa Rose ke dalam pelukan dan memeluk gadis itu erat.

"Syuutttt tenangkan dirimu" Rose menangis  keras didalam pelukan geral.

"Kita pulang oke"

______

Bram terduduk lemas di belakang tempat penyimpanan semen. Dia kembali mengingat momen saat Rose berada di depannya dan _menangis.

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang