°rencana licik°

314 51 3
                                    

Vote.... Komen.... Vote.... Komen..... Vote...... Komen..... Vote..... Komen...... Vote...... Komen..... Vote..... Komen.....
°°°°

R/B

Terbalik 13

Apel pagi tengah dilaksanakan. Saat ini buk dela selaku wakil kepala sekolah tengah memberikan arahan diatas podium. Rose, sella, dan lia kaget karena nama mereka dipanggil kedepan.

"Rose, lia, sella silahkan berdiri didepan" Rose dan kedua sahabatnya itu terlihat binggung namun tetap maju kedepan.

"Ini ada apa si njing?" Gerutu lia, buk dewi menatap mereka kemudian menggeleng

"Kalian ini harusnya menjadi contoh bagi adik-adik kelas kalian, terutama kamu rose anastasia kamu itu adalah juara satu umum disopa seharusnya kamu mencontohkan sesuatu yang baik bagi adik-adik kelas kamu" Rose hanya menundukkan kepalanya, oke dia tau apa masalahnya sekarang

"Pasti karena kemarin nih" Bisikan sella. Dari barisan kelas mereka, Bram menatap gadis itu. Pemuda itu menggeleng melihat tingkah nakal dari rose, seperti nya sudah benar keputusannya untuk menjauhi rose. Bahkan saat mata mereka bertemu, bram langsung memutuskan kontak mata mereka. Yah benar, sekarang Bram sudah matang untuk menjauhi gadis itu dan mengubur dalam-dalam perasaan nya.

"Aduh buk ini ada apa yah?" Tanya lia, buk dela menghela nafas panjang kemudian memarahi mereka

"KAMU PURA-PURA TIDAK TAU ATAU MEMANG TIDAK TAU?! ADA SESEORANG YANG MELAPORKAN PADA KAMI SELALU DEWAN GURU JIKA KEMARIN GENG KALIAN MEMBULLY ADIK-ADIK KELAS!"

______

Sialnya mereka, rose dan kedua sahabatnya tengah berdiri sembari hormat ke arah tiang. Lia pun sedari tadi tak berhenti mengomel tentang dirinya yang diseret-seret padahal dia tak bersalah.

"Udalah njing, nggak usah ngeluh terus buang-buang tenaga tau nggak" Ucap sella yang memegang kipas angin elektronik miliknya. Rose hanya diam sembari terus menatap bendera merah putih yang tengah berkibar, gadis itu tengah memikirkan bram yang seperti benar-benar serius tentang ucapannya.

"Nasib gue sial amat" Sella dan lia langsung menoleh saat gadis itu membuka suara. Rose terlihat sangat aneh, akhir-akhir ini kondisi emosinya susah dikendalikan.

"Lu nape dah? Nih semua kan gara-gara lu juga" Sembur sella, rose tak menggubris dia malah merogoh ponselnya dan mengechat seseorang. Setelah itu gadis itu pergi tampa mengatakan apa-apa

"Wahh liat temen lu tuh! Belom aja kelar ni hukuman eh tu anak main pergi-pergi aja" Sembur lia yang berhasil mendapat anggukan dari lia.

Rose pov.

Gue dan candra sudah menyusun sebuah rencana yang pasti bisa bikin hubungan Bram dan rona hancur. Sekarang gue lagi nunggu candra di rooftop, niatnya gue mau nipu Bram dengan foto rona. Oh iya ngomong-ngomong tentang Bram, memang pemuda itu membuktikan ucapannya untuk menjauhi gue, tapi tentu saja nggak bakal gue biarin. Gue udah bertekad untuk membuat Bram jadi milik gue seutuhnya.

"Dah lama lu nunggu?" Ucap candra yang baru saja masuk.

"Nggak usah basa-basi mana fotonya?" Candra memutar matanya malas kemudian memberikan dia lebar foto rona yang sudah diedit sedemikian rupa. Dalam foto itu, terlihat rona yang tengah tidur dengan seorang pria dikamar hotel.

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang