Vote dan komen kalian merupakan kebahagiaan saya, mohon selalu vote dan komen :)
Nggak votmen gue santet online ingat ;)°°°°°
R/B
Terbalik 14
Rona terus berusaha untuk menghubungi Bram namun semua panggilan dan pesan yang rona kirim tak satu pun yang dibalas oleh Bram. Gadis itu prustasi, bagaimana caranya dia menjelaskan bahwa dia tak bersalah? Gadis itu sangat yakin jika rose lah dalang dibalik semua ini. Kembali rona mencoba menelepon Bram, kali ini panggilannya dan untunglah diangkat oleh Bram.
"Bram... Bram aku ma_
" Bram lu mau makan apa?" Ucapan rona terhenti saat dari seberang sana dia mendengar suara rose. Pikirnya langsung ke mana-mana,
"Bram kamu_
" Iya gue bareng rose. Mulai sekarang jangan hubungi gue dan jangan sok kenal ama gue" Setelah mengucapkan itu, Bram. Langsung mengakhiri panggilan itu secara sepihak. Rona kembali menatap ponselnya yang sekarang sudah nunjukkan layar beranda. Kembali tangannya membuka kontak telepon dan menghubungi seseorang
"Can gue butuh lu"
°°°
Kita beralih pada rose, gadis itu dan juga Bram sedang berada di restoran cepat saji. Sehabis kejadian tadi, Bram jadi tak ingin pulang dan malah mengajak rose untuk mekanik di restoran. Rose dengan senang hati menerima ajakan Bram karena ini adalah rencana awalnya untuk semakin dekat dengan pemuda itu.
Ting...
Ting....
Ting....
Rose dan Bram sama-sama menoleh pada ponsel bram yang baru saja berbunyi, rose mengendus kesal saat nama rona tertera rapi diponsel Bram.
"Kok nggak dibales?" Tanya rose sekedar basa-basi padahal dia senang bram tak membalas chat dari rona. Pemuda itu malah mengalihkan ponselnya pada mode diam.
"Kok gitu sih, siapa tau penting" Sambungnya. Bram hanya tersenyum kecil sembari menatap rose. Tatapan keduanya menyatu, bram seperti terpanah melihat tatapan mata indah dari rose. Rose pun tak berbeda jauh, dia pun terpanah pada ketampanan pemuda itu."Bram, pernah nggak lu_
Omongan rose terpotong saat ponsel bram menyala tanpa suara, rose kembali memutar matanya malas sedang bram tengah menarik nafas panjang melihat panggilan masuk itu. Dia sebenarnya ingin sekali mempercayai rona namun bukti yang ada sangatlah kuat, namun sisi lain Bram juga senang karena rose ada untuk nya.
"Angkat aja dulu" Bram mengangguk kemudian mengangkatnya. Bram tak bicara hanya diam saja sebelum rona membuka pembicaraan.
"Bram lu mau makan apa? " Rose sengaja bertanya agar rona mendengar suaranya. Bram hanya berbalik dan mengisyaratkan untuk menyamakan pesanannya dengan pesanan rose.
"Iya gue ama rose, mulai sekarang jangan pernah hubungin gue dan jangan sok kenal ama gue" Rose tersenyum licik mendengar ucapan Bram, seperti nya rencana mereka berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbalik (END)
Любовные романы•CERITA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR •VOTE DAN KOMEN JALAN YAH °°°°°°°°° cerita tentang seorang tokoh protagonis yang disayang seribu umat mungkin udah biasa, namun bagaimana dengan cerita tentang tokoh antagonis yang mencoba meluluhkan hati dari cint...