°persetujuan dengan candra°

304 58 0
                                    

Votemen woi.... Lu pada pikir enak apa nulis tapi nggak ada yang hargai, :/
°°°°

R/B

Terbalik 12

𝚁𝚘𝚜𝚎 𝚙𝚘𝚟

Gue jalan dengan perasaan kesal, ah bukan hanya kesal yang gue rasain. Sejujurnya sekarang perasaan gue sedang campur aduk antara kesal dan kecewa. Hati gue sakit saat Bram dengan gampangnya nyuruh gue buat jauhin dia. padahal, Gue dah seneng pas beberapa hari ini sikapnya berubah baik tapi sekarang malah kembali lagi seperti dulu dan gue yakin ini karena gadis sialan itu, yah siapa lagi kalo bukan rona.

Kesialan gue bertambah saat ada gerombolan adek kelas yang lagi canda-candaan dan nggak sengaja nabrak gue, dan sialnya gue jatoh terus lutut gue berdarah. Gue liat tu gerombolan adek kelas malah ada yang tawain gue dan gue juga liat si lia ama sella datang ke arah gue.

"Aduh kak nggak sengaja" Ucap gadis yang nabrak gue, gue tertawa sinis saat liat dia yang munafik didepan gue. Dia nggak tau kalo gue sekarang lagi dalam keadaan mood yang buruk eh malah di ajak perang. Tapi oke lah untung-untung buat hiburan. Gue liat sella ama lia yang pandangin tu adek-adek dengan pandangan kawatir mungkin mereka takut tu adek-adek kena ambukan dari gue.

Gue jalan mendekat ke arah gadis yang nabrak gue, gue tertawa sinis saat gadis itu malah natap Gue dengan tatapan meremehkan. Gue juga liat sella dan lia yang mencoba untuk mengkode adek-adek kelas itu untuk pergi agar nggak terkena amukan gue, tapi yah udah terlambat gue dah hafalin muka-muka mereka. 

"Mau cari masalah?" Tanya gue, seketika sifat pembully gue aktif. Gue kesel karena rona dan ditambah adek kelas ini ohh hari yang sial.

"Kan nggak sengaja kak" Ucapnya, gue dengan cepat langsung mencengkram kerah baju gadis itu, yang gue lihat tu anak kayak kaget dan langsung ketakutan gitu tapi gue yakin dia nahan agar nggak nangis didepan gue. Gue deketin mulut gue ketelingannya dan langsung berbisik

"It's time"

°°°°

Rose tertawa kencang saat melihat beberapa adek-adek kelasnya yang tadi dengan keberanian mengacau dirinya sekarang malah tertunduk dikakinya. Gadis itu tertawa puas saat setengah kekesalannya sudah dipuaskan

"Mau cari masalah lagi?" Tanya rose dengan tatapan sini, adek-adek kelas itu hanya menunduk takut tak berani menatap rose, menyesal mereka mencari masalah ama gadis itu. Mereka kira dengan melawan beramai-ramai maka rose akan takut, tapi gosip yang beredar benar adanya jika gadis itu tak kenal takut.

"Lu pada kan udah kita peringatin masih aja nggak di gubris" Sembur sella sambil mengatur make-up dicermin ponsel miliknya, sedangkan lia hanya mengangguk sembari menatap kembali kuku cantik miliknya.

"Eh aning ni curut-curut ngapain disini" Semua atensi terarah pada pemuda tampan yang melewati mereka. Adek-adek kelas itu terlihat berbinar dan terpesona melihat ketampanan dari pemuda itu sedang sella, rose, dan lia memutar matanya malas

"Ngapain  lu" Sembur rose, geral hanya cengengesan sembari memangku tangannya didepan mereka.

"Kagak gue lewat eh liat kalian" Ucap geral, namun setelah mengatakan itu pandangannya langsung teralih pada rose "eh rose tu bram ama rona pacaran yah? Kok dikelas gandengan tangan" Kembali memuncak amarah rose, baru saja semenit dia melupakan tentang bram tapi sekarang kembali memuncak. Gadis itu langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa, dia harus mencari hal lain sebagai pengalih perhatiannya.

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang