°dua pilihan°

345 65 12
                                    

Akhhhh kesel ama yang baca tapi nggak vote. Ingat yah gue orangnya kejam jadi yang baca tapi nggak vote siap-siap gue mutilasi online dengan cara 'SANTET' ~Becanda~ vote dan komen selalu Ditunggu :')

°°°°

Jika suatu saat aku pergi, apa kau akan  mencari ku? ~ rose? or rona?

R/B

Terbalik 8

Hari kedua sudah dimulai. setelah insiden semalam, gadis bernama lengkap rose anastasia tak bicara apa-apa. gadis itu berdiam diri tanpa berinteraksi dengan yang lain termasuk ketiga sahabatnya. Perubahan rose membuat rasa bersalah tumbuh pada diri rona dan juga bram, rona merasa bersalah karena dia penyebab rusaknya kertas berharga rose disisi lain bram merasa bersalah karena menghina kertas itu. Namun, ada seseorang yang terlibat sangat-sangat acuh dan tak memperdulikan keadaan itu, seseorang itu adalah Candra. Pemuda itu sama sekali tak merasa bersalah padahal dia juga turut dalam insiden kemarin. Kalau kata Candra si 'bodoh amat'

Rose diam-diam mencuri pandang pada Bram, sebenarnya gadis itu tak marah pada Bram dia hanya marah pada rona. Namun perkataan Bram Cukup berbekas ditelinga rose.

"Selamat pagi anak-anak. Hari ini adalah hari kedua kita melaksanakan kemping. Dan hari ini kita akan pergi untuk melihat alam sekitar, semuanya harus turut serta tak ada yang boleh tinggal" Semua murid mengendus kesal. Sebenarnya keinginan mereka adalah bersenang-senang tanpa arahan dari guru dan tanpa terikat dengan kata 'jadwal'

Semua murid berpencar mencari kelompok mereka masing-masing. Dihari kedua ini, mereka akan melintas alam untuk melihat-lihat keindahan dari hutan king. Sebelumnya mereka sudah diingatkan untuk berhati-hati karena jalan yang akan mereka lalui cukup terjang dan melewati tebing yang dibawahnya adalah sungai dengan arus yang cukup deras.

"Rose bareng kita yuk" Sella dan lia mencoba untuk berbicara dengan rose namun naas gadis itu bahkan tak menggubris perkataan mereka.

"Kayaknya rose masih marah deh" Seru lia dan dijawab dengan anggukan oleh sella. Bram pun melihat hal itu, hal dimana sifat rose berubah 180° dari biasanya

"Kita harus minta maaf sama rose" Tutur rona yang entah kapan sudah berada disamping Bram. Bram menoleh dan tersenyum hangat melihat gadis itu, dia juga sedikit mengangguk untuk menyetujui ucapan rona. Sebenarnya Bram sempat berfikir untuk apa dia perduli dengan perubahan sifat rose? Toh rose juga bukan siapa-siapanya namun entah kenapa hati ya tak tenang saat melihat rose yang berubah drastis seperti itu.

"Ngapain minta maaf? Kita juga nggak salah" Timpal candra yang sedang berjalan mendekati mereka. Bram menatap candra dengan tatapan tajam, entahlah dia sedikit tak suka saat candra seperti menyalakan semuanya pada rose padahal jelas-jelas merekalah yang salah bukan rose.

"Can, yang salah itu kita bukan rose" tegur rona. Candra tersenyum kemudian mengelus rambut panjang milik gadis itu.

"Iya deh" Bram menatap tak suka pada candra, dan hal itu disadari oleh rona. Dengan cepat gadis itu melepas tangan candra dari kepalanya.

"Duluan nya, ada yang mau gue selesain" Ucap rona kemudian pergi dengan terburu-buru dari sana. Candra menatap kepergian rona dengan senyuman manis namun saat rona pergi, senyuman itu berubah menjadi senyuman sinis

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang