Capek gens tanganku ini. Padahal. Cerita ini udah tamat tapi aku rubah alurnya karena ada yang mau 'rona dan bram menderita lebih dahulu' ini readers ku yang tersayang punya dendam apa ih sama mereka :')
Vote dan komen yah
Terbalik 27
Apa ini akhir hidupnya? Pikir bram. Pemuda itu beserta keluarganya dan keluarga privat harus terpaksa kehilangan rumahnya karena di sita oleh pihak bank. Hutang mereka bahkan sangat banyak sampai-sampai bank harus menyita rumah mereka.
Nyonya privat terlihat seperti seorang yang sudah tak bernyawa, dirinya lah yang paling menderita, menayangkan bagaimana dia tidur di kolong jembatan sangatlah membuatnya tak menderita, dia sudah cukup menderita saat melihat perhiasannya dijual demi membiayai kebutuhan cucunya tata. Bicara tentang tata, anak itu sedari tadi menangis untuk pulang, sehingga membuat ibunya pusing tujuh keliling.
"Bunda tata mau pulang" Rengek tata. Rona hanya dapat memijat pelipisnya saat kepalanya serasa ditimpa batu besar saking sakitnya.
"Kita tidak bisa begini. Aku akan pergi ke rumah gadis sialan itu dan meminta untuk menolong kita" Seru nyonya privat. Bram yang mendengarnya lantas langsung menatap nyonya privat dengan tatapan tajam.
"Anak sialan? Tante pikir karena siapa dia tak mau menolong kita? Dia bahkan sangat membenci tante, jadi bagaimana tante berkata ingin pergi padanya dan meminta pertolongan? Bukanya membaik malah kita akan semakin hancur dibuatnya" Ucap bram pedas. Nyonya privat langsung terdiam, sial dia terpojok sekarang.
"Bram jangan marahi ibuku seperti itu" Seru rona.
"Makanya tegur ibumu rona. Bagaimana bisa dia menyebutkan rose dengan sebutan anak sialan!" Rona langsung terdiam. Entah kenapa juga bram masih membela gadis itu pikir rona. Namun, sebenarnya bram tak marah pada atas kejadian ini, karena mungkin jika bram jadi rose, dia juga akan melakukan hal yang sama. Sementara itu, nyonya Alexander tersenyum tipis melihat bram yang sampai saat ini masih membela rose. Sepertinya bram sudah sembuh total. Yah saat kepergian rose lima tahun lalu, bram mengalami depresi yang sangat berat, dia hanya terus menerus menyebutkan rose.. Rose. Rose.. Rose... Dan.... Rose.
"Ayah jangan marahi bunda hiks.... Hiks..... "
"DIAM SEMUANYA! kalian hanya membuatku pusing. Dan kau tata berhentilah menangis" Seru tuan
Sekarang ini mereka berada dibawah kolong jembatan, lapar dan kedinginan. Mereka tak memiliki apa-apa sekarang selain tubuh mereka dan baju yang mereka kenakan.
"Besok aku akan berusaha untuk membujuk anak itu, aku harap besok dia akan berubah pikiran" Seru tuan privat.
"Kenapa kita tak meminta pertolongan Yuda?" Seru nyonya privat yang tiba-tiba mengingat tentang yuda.
"Percuma saja. Lima puluh persen salah diperusahaan Yuda adalah milik rose. Kita tak bisa meminta pertolongan Yuda, lagi pula yuda tak akan menolong kita karena dia sudah mengetahui tentang rencana kita dulu yang ingin membuat ayahnya bangkrut" Seru tuan privat.
__________
Rose menatap banyaknya lembaran foto yang ada ditangannya. Foto dimana keluarga Alexander dan privat yang berjuang hidup dibawah kolong jembatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terbalik (END)
Romance•CERITA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR •VOTE DAN KOMEN JALAN YAH °°°°°°°°° cerita tentang seorang tokoh protagonis yang disayang seribu umat mungkin udah biasa, namun bagaimana dengan cerita tentang tokoh antagonis yang mencoba meluluhkan hati dari cint...