°sadar°

474 60 12
                                    

Dikit lagi tamat. Aku punya dua and kalian mau yang mana? Happy ending atau sad ending?

R/B

Terbalik 19

Rose masih berjuang dengan keadaanya sekarang. Gadis itu setengah sadar saat mendengar teriakan dari sahabat-sahabat dan tak lama mendengar suara bram. Sekarang dia merasa sangat bersalah pada bram, kilas tentang kejahatannya pada rona dan bram seakan berputar dipikirannya. gadis itu berjanji jika dia masih diberikan kesempatan untuk hidup, dia tak akan menganggu mereka lagi dan akan pergi sejauh-jauhnya.

"Kita harus membiusnya dok" Rose mendengar ucapan dari salah satu perawatan yang membantu operasinya. Gadis situ merasakan aliran cairan yang masuk ke tubuhnya melalui selang infus dan tak lama dia tak sadarkan diri.

°°°°

Rona, gadis itu bergegas kerumah sakit saat mendengar kabar tentang rose, walaupun dia membenci rose karena ulahnya yang mengakibatkan bram membencinya, tapi dia juga manusia. Dia akan merasa kasihan saat mendengar jika rose tengah terbaring lemah menunggu keputusan yang kuasa.

"Bram... " Panggil rona. Rona sedikit kaget melihat keadaan bram yang dapat dibilang jauh dari kata baik. Dia terlihat prustasi dan gelisah.

"Rona kau datang" Yuda menyapa rona saat melihat bram yang tak menggubris rona. Bukannya tak menggubris tapi bram memang sudah seperti itu dari tadi. Pikirannya hanya tertuju pada rose, semuanya seakan hilang dari pikirannya dan tergantikan dengan gadis bernama rose.

"Kak, gimana keadaan rose"

"Kenapa lu perduli?" Sembur sella. Gadis itu muak melihat kedatangan rona. Dia menyalakan semuanya pada rona, menurutnya jika rona tak menyukai bram mungkin rose tak akan seperti ini.

"Yank udah tenang" Sella kambali terduduk dan menangis didalam pelukan vian. Gadis itu memang lah orang yang paling dekat dengan rose.

"Rose masih dalam penanganan, makasih udah mau datang" Ucap Yuda. Yuda juga sudah mengetahui tentang apa yang rose lakukan dan apa yang terjadi antara rose, bram dan rona dia mendapat penjelasan dari geral saat dia tak sengaja mendegar ucapan bram tentang dia akan memaafkan rose asal rose selamat.

Rona mengangguk kemudian duduk disamping bram. Dia  mencoba menegur bram tapi tak didengar oleh pemuda itu. Tak berselang lama, dokter yang menangani rose pun keluar. Bram yang melihat itu lantas langsung berdiri menanyakan keadaan rose, rona dan yang lainnya kalah cepat dengan pemuda itu.

"Dok bagaimana keadaan rose?" Tanya bram dengan sangat cemas. Dokter menghela nafas panjang sebelum berucap

"Kalian harus bersyukur pada Tuhan. Suatu keajaiban besar saat sahabat kalian selamat. Jika prediksi kami sebagai dokter, sahabat kalian itu tak akan selamat karena kehilangan banyak darah, namun dengan kasih Tuhan, dia masih memberikan kesempatan untuk sahabat kalian hidup didunia ini" Bram terduduk lemas dia bersyukur atas apa yang baru saja ia dengar. "Kalian bisa menjenguknya di kamar pasien, kami akan memindahkannya segera" Semua mengangguk.

Beberapa menit kemudian, rose dipindahkan ke ruang pasien. Bram tertegun saat melihat banyaknya luka yang ada ditubuh gadis itu,  seketika tubuhnya juga merasakan apa yang dirasakan rose. Dia memegang dadanya yang terasa sangat sesak saat melihat keadaan gadis itu.

Terbalik (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang