Hari minggu seharusnya keluarga Adis dan Adit tengah menikmati weekend.
Tiba-tiba Adis dapat panggilan telfon mendadak dari temannya untuk pergi ke sekolah.
"Umma, Adek ke sekolah bentar ya" izin Adis pada sang Umma.
"Ini hari minggu loh Dek, ada acara apa di sekolah?"
"Gak tau sih, Umma. Aku tadi dapat telfon dari Husna di suruh ke sekolah dan penting gitu katanya"
"Berangkat gih! Tapi harus sama Kak Adit" kata Amar.
"Gak ah, Bi. Aku mau manja-manjaan sama Dek Omar" jawab Adit.
"Adis kan bisa pakek ojek online. Bisa pesen lewat ponsel" imbuhnya Adit.
"Gak apa-apa kok Bi, Adis naik ojek aja. Kalau gitu Adis siap-siap dulu ya."
Adis langsung meninggalkan mereka semua untuk berganti pakaian.
" Husna ngapain coba ngedadak banget bilangnya. Kan aku gak ada waktu buat mandi" gerutu Adis sambil memakai hijab pashmina moca.
Saat Adis sudah selesai siap-siap, ia langsung menesan ojek online melalui aplikasi.
"Umma, Abi, Kak Adit, Dedek Omar yang pualing gemoy, Adis berangkat ya. Assalamu'alaikum" salam Adis.
"Wa'alaikumussalam. Hati-hati, Dek. Kalau sampe kabarin ya. Cepet pulang kalau urusanya udah selesai. Gak usah main kemana-mana" wejangan sang Abi.
"Siap Abiku tersayang... "
Adis yang sudah keluar dari pekarangan rumah, melihat seseorang pria memakai hoodie hitam dan helm senada duduk diatas motor vespa matic berwarna putih.
"Ini Pak Saiful kan? Ayo pak saya buru-buru. Ke SMAN 15 ya, Pak. Sesuai aplikasi."
Adis langsung naik motor dan memakai helm yang tersedia di jok belakang.
Motor malaju pelan ke jalanan Kota Pahlawan Surabaya.
Adis yang geram karena laju motor terlalu pelan, akhirnya ia mengomeli si kang ojek.
"Pak, bisa agak cepat gak? Kalau Bapak gak berani buat ngebut, mending kita minggir dulu. Biar saya aja yang bawa motornya" ucap Adis.
Setelahnya motor melaju dengan kecepatan tinggi. Adis yang kaget, reflek memeluk pinggang si tukang ojek.
"Pak, santuy dikit dong... Kulit saya longgar nanti" pekik Adis.
"Katanya tadi minta cepat? Sekarang kok minta santuy?" Teriak si tukang ojek.
Adis seperti tak asing dengan suara tukang ojek yang ia tumpangi.
"Pak, minggir deh. Berhenti dulu" Adis hendak memastikan.
"Nanggung mbak. Udah mau sampe"
Saat sudah sampai di tempat tujuan, ia melepaskan helm dan begitupun tukang ojeknya.
Adis terpaku melihat pahatan wajah yang selalu muncul dalam mimpinya.
Dering telfon Adis membuyarkan lamunannya.
"Neng, ini saya sudah di lokasi yang neng kirimkan" ujar seseorang yang di sebrang telfon.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Adis.
"Ini saya pak Saiful, Neng. Ojek online. Saya udah misscall Neng nya berkali-kali, tapi tadi gak di jawab. Ini saya sudah nunggu di alamatnya" jelas si penelfon.
"Loh saya udah sampai di alamat tujuan, Pak" ia menatap tukang ojek didepannya.
"Ya udah Pak, saya mohon maaf ya. Nanti Bapak ke sekolahan saya aja. Biar saya ganti ongkos Bapak. Maaf banget ya, Pak."
Setelahnya Adis mengakhiri telfonnya.
"Kamu siapa? Ngaku gak? Jangan buat saya penasaran. Udah bagus-bagus cuma hadir di mimpi. Sekarang malah hadir di dunia nyata pula" marah Adis.
Suara dan wajah yang sama seperti di mimpinya akhir-akhir ini ternyata nyata. Untuk itu, Adis seperti tak asing dengan suara itu.
"Owh.. Jadi selama ini lo selalu mimpiin gue?" sombongnya.
Rambut yang berantakan karena helm, ia rapikan sambil tersenyum licik di kaca spion.
"Gak jelas! Intinya kamu siapa? Cepet ngaku" tunjuk Adis tepat di lehernya.
"Anggresifnya anak Umma Hazel ini" katanya.
Adis semakin bingung.
Dia mengetahui nama Ummanya. Sebenarnya dia ini siapa?
"Kok tau nama Umma saya? Anaknya tukang sensus?" Tanya Adis dengan polos.
"Gimana kabar Kakak lo? Masih suka mukul, suka ngedorong orang sampe kepalanya berdarah?"
Tunggu..
"Kamu?..." cengo Adis.
"Tunggu gue disini besok jam setengah 7 pagi oke? Gue pamit. Daaa cantik..."
Adis masih membatu di depan gerbang sekolah.
"Apa ini kamu?" Batin Adis.
Adis meraba pipi yang dulu pernah dicium seseorang anak laki-laki kecil yang sangat rese.
"Kenan?"
.
.
.
.
.
.
.
.
Hay... Ketemu lagi di sini kita🤍..Semoga suka dengan spin-off dari lenteraku ini ya❤..
See you next part ya guys🌻🥰
Jangan lupa untuk tandai typo ya💜..
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
RomanceKenan dan Adis berteman sejak di bangku TK, mereka berpisah saat kelulusan Sekolah Dasar. Lalu kembali dipertemukan di satu SMA dan kembali berteman dengan baik. Namun, pertemanan mereka tidaklah murni. Mereka saling menyimpan perasaan sayang dan ci...