Hiruk priuk suasana kelas sangat terasa aneh bagi kenan. Mendengar teman sekelasnya yang pada ramai bernyanyi, bermain tik tok, bergosip, membuatnya ingin segera enyah dari kelas. Tapi hal itu ia urungkan. Karena saat ini ia sedang menatap bidadarinya bercengkrama manis dengan temannya.
"Bagaimana bisa aku selalu minta mati pada Tuhan? Sedangkan di dunia ada bidadari yang sangat cantik untuk senantiasa dipandang."
Adis yang mendapat tatapan mata dari Kenan, ia merasa risih. Akhirnya ia menghampiri Kenan.
Kenan sedang melamun dan tersenyum sendiri.
Adis memukul punggung Kenan dengan keras dan membuatku sang empu terperanjat.
Bugh..
Suaranya begitu kentara.
Husna dan beberapa teman yang mendengar suara pukulan itu diam membisu.
Kenan tak bersuara, ia menikmati sakit punggungnya akibat ulah Adis.
"Mau ku colok matanya?"
Kenan bergidik ngeri mendengarnya.
"Lebih baik kamu itu tidur aja. Daripada ngeliatin aku kayak tadi."
Kenan tersenyum jail ke arah Adis yang kesal.
"Dih pd banget lo. Gue mandangin temen lo tuh, bukannya lo." Ujar Kenan.
Kenan bangkit dari kursi hendak keluar kelas. Tapi saat didekat Husna, Kenan menyampaikan sesuatu.
"Na, hari ini lo cantik." Ucap kenan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Adis yang melihat itu kesal sendiri. Sampai ia juga tidak merespon kicauan Husna.
"Kamu cemburu ya hahahaha?" Goda Husna.
Masih sama, Adis memanyunkan bibirnya bak bebek. Husna makin gemes untuk membuat Adis lebih kesal lagi.
"Tapi ya, Dis. Kalau dilihat-lihat, Kenan ganteng juga deh. Bahkan Kak Rosyad aja kelewat gantengnya." Bisik Husna.
Adis kesal sendiri mendengar pernyataan Husna barusan.
Husna keluar kelas untuk menemui Kenan.
Kenan baru saja dari arah kantin dan membawa coklat dan jus jeruk.
"Kenaaaan." Panggil Husna.
"Hmm?" Jawabnya.
"Tanggung jawab gak?" Ucap Husna.
"Apaan sih, Na?"
"Kamu nanyyyaak? hah? Kamu nannyyaak? Kamu bertanya-tanya?"
"Sekali lagi gitu gue tabok ya, Na."
Daripada Husna terkena tabokkan maut dari Kenan, ia menjelaskan tentang, "Noh, bidadarimu ngambek sama aku. Gara-gara kamu bilang aku cantik tadi."
"Seriusan? Padahal tadi gue cuma boong."
setelah berucap, Kenan langsung pergi masuk menemui Adis. Sedangkan Husna merasa kesal dengan ucapan Kenan barusan.
"Jadi aku gak cantik gitu? Sebel banget ih." Racaunya.
Sampai tiba-tiba..
"Kamu cantik kok, Na."
Husna terperanjat mendengar suara itu. Ia menoleh kebelakang dan menemukan sosok saudara Adis.
"Kaget?" Ujarnya.
Husna yang masih kaget hanya mengangguk saja. Pandangan sendunya tidak tertuju pada Adit, melainkan pada Ochad yang sedang mengelap wajah basahnya karena air wudhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
RomanceKenan dan Adis berteman sejak di bangku TK, mereka berpisah saat kelulusan Sekolah Dasar. Lalu kembali dipertemukan di satu SMA dan kembali berteman dengan baik. Namun, pertemanan mereka tidaklah murni. Mereka saling menyimpan perasaan sayang dan ci...