Bab 6 - Apel Manis (Kenangan Pertama)

47 5 0
                                    

Dari malam hingga siang ini, Kenan belum juga sadar dari komanya. Pendarahan hebat di kepala Kenan yang membuat tidurnya kini lebih panjang dari biasanya.

Sampai saat ini pun pihak keluarga Kenan belum ada yang mengetahui keadaan Kenan. Leo dan Elfariki masih bungkam prihal kecelakaan yang menimpa Kenan.

"Ken, lo gak capek tidur seharian? Ayang lemes loh gak dapet kata-kata kasar pagi ini." Teramat dramatis kalimat Leo.

Lelah sudah Leo semalam ngomong sendiri. Kalau gak karena sahabatnya ini gak akan pernah Leo cosplay jadi orang gila yang bicara sendirian sepanjang malam.

"Ck, El kenapa lama bener di sekolahnya. Emang beda kalau anak rajin sama anak begal kek gw"

Leo frustasi dan teriak.

"Haiiiissshhhh.... Ken lo bangun bisa gak? Gw gak tega bang*e liat lo sekarat gini. Lo mau gw jadi gila hah?" Leo memukul bahu Kenan dengan reflek karena ia kesal.

Setelah mendapatkan pukulan di bahu, Kenan tetbatuk-batuk.

Uhuuk.. Uhuuk.. Uhuuk..

Melihat Kenan demikian, Leo kaget dan jantungnya berasa merosot ke jurang.

"Uhuuk.. Sakit beg*" Keluh Kenan.

"Lo udah sadar? Gimana? Apa yang sakit? Pala lu? Paha lu? Perut lu?"

Leo panik langsung menyerang Kenan dengan pertanyaan yang banyak. Sampai sang empu bingung.

"Gw dimana?" Tanya Kenan.

Kenan merasakan pusing menyang kepalanya.

Lilitan kasa yang terdapat bercak sedikit darah dikepala Kenan menjadi tanda bahwa luka dikepala Kenan mungkin parah.

"Lo di rumah sakit cunguk" Balas Leo santai.

Jawaban Leo mengundang tatapan aneh dari Kenan.

"Lo siapa?.. "

"What?... "

"Ya lo siapa? Ngapain lo di ruangan gw?"

Keajaiban apa ini? Kenan tak ingat dengan Leo. Sahabatnya sendiri.

"Lo nge prank? Gw sahabat lo Kenan"

"Gue punya sahabat? Gue Kenan?"

Percakapan ini membuat Leo tambah gila. Ia segera menghubungi El untuk Cepat-cepat pergi ke rumah sakit.

"Lo istirahat aja dulu. Gw bakal ketemu sama dokter dulu"

Leo meninggalkan Kenan di ruang inap sendirian.

Leo mengamati penjelasan dari dokter tentang apa yang dialami oleh Kenan. Leo sangat shock mengetahui fakta yang dikatakan dokter.

Sedangkan El yang mendapatkan kabar dari Leo, langsung izin meninggalkan sekolah.

Setelah sampai di rumah sakit, Elfariki langsung masuk ke ruang inap Kenan. Ia mendapati Kenan tengah duduk termenung dengan memegangi kepalanya yang tetasa nyeri.

"Ken, gimana lo?"

"Lo siapa lagi?" Tanya bingung Kenan.

"Lo gak inget gw? Gw sahabat lo"

Kenan mencoba mengingat tentang dua pemuda yang berbeda dan mengaku sebagai sahabatnya.

"Apa buktinya kalau lo sahabat gw?"

El merogoh ponsel yang ada di sakunya. Ia menunjukkan beberapa foto mereka bertiga. Kenan, Leo, dan dirinya.

Kenan mencoba berfikir kembali untuk mengingat momen itu. Tapi nyatanya ia tak bisa mengingat itu. Sampai berakhir kepalanya berdenyut dengan keras dan Kenan berteriak karena sakit kepalanya.

KENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang