See You Kenan Immanuel

52 2 3
                                    

"Bumi ini indah. Bahkan sangat indah. Terutama wanita cantik yang bertudung itu. Rasanya aku tidak rela meninggalkannya, tapi apa dayaku? Tugasku telah usai untuk menjaganya. Aku harap hatinya akan selalu tegar setelah aku bersemayam"

Malam kian semakin larut dan dokter masih berjuang menyelamatkan satu nyawa di dalam ruangan yang didominasi warna putih itu.

Tidak hanya dokter yang berusaha, tapi semua orang yang menunggu juga turut membantu dengan do'a yang mereka rapalkan kepada tuhan mereka masing-masing.

"Tuhan, selamatkan dia. Dia adalah bagian dari separuh hidupku. Mohon berikan dia umur panjang dan jangan biarkan dia pergi." Leo menyatukan kedua jemarinya dan ia memohon pertolongan pada Tuhannya.

Begitupun juga dengan yang lain.

Adis sangat setia berapa di ambang pintu ruangan Kenan.

"Ken, aku mohon sama kamu untuk kuat. Jangan tinggalin kita semua. Aku tau kamu kuat jadi jangan pergi ya."

Dokter keluar dengan tiba-tiba dan membuat Adis kaget.

"Dokter bagaimana keadaannya?" Tanya Leo.

Raut wajah dokter sangat tidak bisa diterka oleh semuanya.

"Dokter jangan diam saja. Bagaimana keadaannya?" Tanya Leo untuk keduakalinya dengan nada yang tinggi.

"Pasien atas nama Kenan Immanuel Christian dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.40. Kami sudah berusaha untuk membuatnya bertahan lebih lama, tapi kita hanya manusia yang hanya bisa berusaha. Kami minta maaf."

Telinga yang semula tenang, kini tidak dengan Adis. Dengungan keras tiba-tiba menyerang Adis.

Adis memeluk erat Adit dan menangis keras. Bahkan dada Adit menjadi sasaran pukulan dari saudarinya.

Jangan tanyakan keadaan Leo bagaimana.

"Pecundang lo, Ken. Gue udah bilang kan. Gue gak mau kalau cuna sama El. Gue mau kita bertiga." Teriak Leo yang memukul tembok rumah sakit. Ia mengabaikan sakit di jemarinya.

Mereka semua masuk dan melihat Kenan untuk terakhir kalinya.

"GUE BENCI LO KENAN!!"

"GUE GAK AKAN LAGI NYUSAHIN LO!!"

"GUE JANJI, KEN!! BANGUN LAGI WOY!!"

Leo memukul brankar tempat tubuh kenan tertidur.

Adis sudah tidak bisa menggerakkan mulutnya untuk bicara. Dia hanya menangis sesenggukan dipelukkan Adit.

Adit mencoba menenangkan keadaan teman-temannya begitupun juga Rosyad yang menenangkan keadaan Leo yang masih mengamuk dengan brutal.

Elfariki tidak sanggup mengendalikan Leo.

"Kak Adit, Adis lagi mimpi kan? Adis boleh minta tolong?"

Adit mengangguk menanggapi pertanyaan Adis.

"Bangunin Adis. Adis mau bangun dari tidur ini."

"Kamu gak lagi mimpi, Adis. Ini nyata. Kenan udah pergi." Jawaban Adit membuat Adis kembali menangis meraung.

Mereka semua mengantarkan Kenan pulang dengan ambulan rumah sakit.

Elfariki dan Leo mengendarai motor mereka dengan kecepatan tinggi di depan ambulan. Sedangkan sisanya berada di dalam mobil ambulan.

Adis memeluk erat peti putih yang ada di depannya.

"Dis, tenang ya. Ingat kata Kenan jangan nangis terus. Dia juga gak bakal seneng liat kamu kayak gini." Adit setia di samping Adis yang juga terpuruk atas situasi ini.

Setibanya di rumah mereka disambut ayah Kenan. Di rumah ayah Kenan mengurus perceraian dan persidangan untuk Shindi.

Saat peti itu diangkat dan di letakkan di tempat ruang tamu, ayah kenan mencum peti itu dengan durasi yang sangat lama.

Rasa bersalahnya kini kian memuncak ketika mendapati anak semata wayangnya pergi untuk selama-lamanya.

"Tian, maafkan Ayah." Kini hanya kalimat itu saja yang bisa ia ucapkan untuk anaknya.

Leo memeluk erat tubuh yang biasanya terlihat tegap kini tidak lagi.

"Om, Kenan sebenarnya sangat sayang sama Om."

Mereka saling berpelukkan.

***

Siang ini pukul 13.00 jenazah Kenan akan menyatu dengan dinginnya tanah.

Keluarga dan teman-teman Kenan juga turut serta mengantarkan Kenan.

Bunga mawar putih utuh yang Adis bawa ia akan berikan pada Kenan sebagai perpisahan mereka.

Adis dan yang lainnya menangis kembali saat peti Kenan di kubur tanah merah.

"Terimakasih. Terimakasih sudah menjaga aku dengan baik. Aku harap kamu bahagia dan sejahtera dengan Mama kamu. Aku gak bisa nepatin janji kamu untuk tidak menangis. Aku akan selalu menangis ketika proses untuk mengikhlaskan kamu. Aku harap aku bisa menjalani hidupku kembali. Kamu dapat bunga terimakasih dari Umma dan Abi. Mereka bilang kamu adalah laki-laki paling berani dan paling keren. Bahkan mereka bilang, Kak Adit kalah keren. Mereka akan mengunjungi kamu hari ini. Nanti kamu siap-siap karena Umma mau marahin kamu. Kamu kembali ingkar sama Umma. See you Kenan Immanuel Christian."

Setelah Adis mengucapkan kalimatnya, semuanya juga serentak mengucapkan see you untuk Kenan.

"SEE YOU KENAN IMMANUEL CHRISTIN"

"SEE YOU KENAN IMMANUEL CHRISTIN"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

Jangan rindu sama Kenan ya.

Jujur aku nangis sendiri di part ini😭. Kalian nangis juga gak?

Ingat kata Kenan, jangan sedih yang berlarut dan jangan suka nangis ya hhe. Kenan gak suka kalau kalian juga nangis.

Bonusnya aku kasih fotonya deh☺️...

Janji jangan nangis lagi, oke!..

KENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang