Bab 12 - Sembuh

42 2 0
                                        

Pagi ini Kenan bangun sekitar pukul 9 pagi. Saat ia membuka matanya, wajah tanpa dosa Leo memenuhi pandangannya. Kenan kaget bukan main.

Sontak Kenan langsung menendang badan Leo hingga jatuh ke lantai. "Bang*e lo, Leo. Ngapain di kamar gue?"

"Astaga bubur ayam bumbunya keasinan" Latah Leo.

Leo bangkit dan nengelus pantatnya yang sakit sehabis mencium lantai. "Ya ampun, Ken. Lo bisa kan bangunin gue dengan lembut. Gak harus KDRT gini."

"Muka lo gak banget, anj*r. Bikin mual pagi-pagi" Jelas Kenan.

"Astaga.. Kalau lo gak sahabat gue, udah habis gue panggang di oven."

"Ya kan lo yang mau jadi sahabat gue dulu. Lo ngejar-ngejar gue supaya ngikut main bola di tim lo pas jaman SMP."

"Tunggu, lo inget itu?" Tanya Leo memastikan.

Kenan turun dari ranjang menuju kamar mandi dan sekaligus menjawab kecurigaan Leo, "Hmm.."

Flashback on

Pagi ini Leo sedang malas untuk masuk ke kelasnya, karena pelajaran yang berlangsung adalah pelajaran Matematika. Entah kenapa Leo sangat membenci pelajaran itu. Katanya, "Angka yang berseliweran membuatku pusing sampai mau pingsan". Sejak saat itu, Leo selalu bolos ketika pelajaran Matematika.

Teguran? Bahkan orang tua Leo sudah sangat bosan datang ke sekolah hanya karena ulah Leo yang selalu bolos pelajaran dan buat onar. Tapi disisi lain, Leo berbakat dalam bidang olahraga, seperti sepak bola dan basket. Dalam 1 tahun pertama, ia banyak mendapat pelanggaran dalam bidang akademiknya. Namun disisi lain ia juga banyak menerima penghargaan dan tropi dalam ajang olahraga.

Seperti juara 1 lomba basket antar SMP se kecamatan, juara 2 lomba basket antar SMP se Kabupaten, dan meraih juara 1 lomba sepak bola antar SMP se Kabupaten.

Saat ini Leo sedang berada di UKS untuk menyelam ke alam mimpi. Namun, ada salah seorang siswi yang mengagetkannya.

"Leooooo...." Teriak siswi itu dengan nada cemprengnya.

Leo tak berkutik. Ia masih saja santai dan memejamkan matanya.

Siswi itu mendekat dan langsung menjewer kuping Leo.

"Aduuu... duh..." Keluh Leo kesakitan.

Leo yang kesal langsung mendorong tubuh siswi centil itu.

"Kok lo dorong gue sih?"

"Suara lo ganggu, Manda."

"Gue kesini cuma mau bilang, KITA PUTUS!!"

"Putus? Putus lo bilang?" Ulang Leo.

"Gue pacaran sama lo, karena emang lo pusat perhatian banyak cewek dan ketenaran lo soal basket. Sekarang gue udah bosen sama lo dan mungkin sekarang lo bakalan kalah tenar sama murid baru" Jelas Manda.

"Ya udah pergi sana."

"Lo gak marah gue putusin?"

"Kenapa harus marah? Gue juga gak cinta sama lo. Lo itu cuma gue manfaatin doang. Cantik juga enggak. Gue bisa dapetin cewek dengan mudah, termasuk dapetin lo. Lo mau sama gue juga karena uang kan?" Dusta Leo.

Pada dasarnya Manda adalah cinta pertamanya. Meskipun kelakuannya nyebelin, bagi Leo dia adalah perempuan yang bisa menghiburnya saat keluarganya bertengkar, saat terkena marah orang tua, Manda selalu jadi tempat curhat dan pundaknya selalu ada buat Leo.

Plak.

Pipi Leo memanas seketika mendapatkan tamparan keras dari Manda.

"Gue yakin, gue bakal dapetin cowok yang lebih keren dari lo. Termasuk murid baru itu. Gue pastiin lo bakal nyesel."

KENAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang