Wajah pucat Adit menandakan saat ini ia sedang tidak baik-baik saja. Apalagi dengan adanya mata panda yang menggantung indah di bawah matanya.
Meratapi hidup saudarinya yang kini masih terkapar tak berdaya di atas brankrar rumah sakit. Sudah 10 hari Adis menutup matanya dan membuat Adit juga tak selera menjalani kesehariannya.
Jangankan Adit, semua orang yang sayang dengan Adis turut bersedih ketika melihatnya terkapar tak berdaya.
Keadaan Adis kian hari kian membaik, namun ia tak urung jua sadar.
"Dek, Kamu gak capek? Kakak janji deh, kalau Adek bangun, Kakak bakal bawa jalan-jalan ke manapun kamu mau dan Kakak bakal beliin semua yang kamu pinginin. Bangun yuk, kita semuanya kangen sama kamu."
Adit tak henti-henti setiap hari bercerita, mengobrol, dan melantunkan ayat-ayat suci di dekat Adis.
Tok... Tok... Tok.
"Assalamu'alaikum, Kak Adit." Salamnya.
"Wa'alaikumussalam, Na. Kamu sama siapa kesini?"
"Sama Mahira dan Kak Rosyad."
"Terus Rosyad di mana?"
"Masih di parkiran, Kak. Oh ya kakak udah kenalan belum sama Hira? Kenalan dulu dong." Goda Husna.
"Na, apa arti senyummu itu?" Batin Adit.
"Saya Adit. Kakaknya Adis." Ucap Adit dan kemudian ia menangkupkan kedua tangannya.
Begitupun juga Mahira, ia melakukan hal yang sama. "Saya Mahira, Kak."
Ketiganya masuk ruangan yang saat ini sudah bisa dimasukki maksimal 5 orang.
Mahira hanya bisa menatap ubin putih rumah sakit saat berpapasan dengan Adit. Husna terus menggoda Hira dalam bisik.
"Gak usah malu gitu, Hir. Kak Adit gak gigit kok. Dia baik dan ramah." Bisik Husna.
"Husna diem deh. Aku kayaknya mau cepet-cepet balik habis nengokin Adis."
"Aih, kenapa buru-buru? Nanti aku gak ada temennya doong. Pokoknya kamu harus temenin aku di sini."
"Ih.. Husna...."
"Kak, gimana keadaan Adis?"
"Alhamdulillah, Na. Adis semakin hari kondisinya semakin membaik. Kata dokter, kemungkinan sebentar lagi dia akan sadar dari komanya."
Husna dan Hira menatap sendu keadaan Adis. "Dis, cepet bangun ya. Kita kangen tauk sama kamu."
"Kamu udah ketinggalan banyak pelajaran loh, Dis. Bukuku kangen kamu pinjam. Biasanya kalau kamu ketinggalan materi pelajaran, kamu sering minjam buku aku. Sekarang aku bawa buku banyak loh. Kamu gak mau pinjam kah?" Imbuh Mahira.
"Tuh, bukunya Hira aja kangen sama kamu, Dis. Apalagi kita coba."
Mahira menumpuk kurang lebih 6 buku di meja samping brankar tempat Adis.
"Terimakasih, Hira." Adit sangat bahagia karena Adiknya dikelilingi banyak orang yang menyayanginya.
Mahira tersenyum simpul dan mengangguk.
Rosyad datang dengan membawa bunga mawar kesukaan Adis dan buah-buahan milik kedua wanita yang lupa dngan bauh tangannya itu.
"Assalamu'alaikum." Salam Rosyad.
Terlihat kuwalahan, kemudian Adit membantu membawanya.
"Kalian sarapan apa tadi? Semangat kalian benar-benar melampaui batas banget." Sindir Rosyad.
![](https://img.wattpad.com/cover/285636045-288-k998712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
RomanceKenan dan Adis berteman sejak di bangku TK, mereka berpisah saat kelulusan Sekolah Dasar. Lalu kembali dipertemukan di satu SMA dan kembali berteman dengan baik. Namun, pertemanan mereka tidaklah murni. Mereka saling menyimpan perasaan sayang dan ci...