Flashback On
Malam ini Amar dan Hazel sedang ingin menghabiskan waktu bersama di luar rumah. Sampai mereka memutuskan untuk kulineran. Membeli beberapa jenis makanan untuk dinikmati dan tentunya dibungkus dibawa pulang untuk ketiga anaknya.
Sudah hampir larut malam, Amar dan Hazel memutuskan untuk pulang. Takdir yang tak terduga kembali mempertemukan mereka dengan Kenan.
"Mas, itu Kenan bukan sih?" tanya Hazel saat ia melihat remaja yang tengah lari dari kejaran segerombol orang-orang berbadan besar dan berpakaian serba hitam.
"Lah, iya. Itu Kenan deh kayaknya."
"Mas tolongin Kenan. Kasihan banget tauk dikejar-kejar gitu."
"Sayang, bukannya aku gak mau nolongin Kenan, tapi-"
"Mas, dia lagi kesusahan. Apa salahnya kita tolongin dia?"
"Kamu pegangan yang kuat."
Setelah itu, Amar membelokkan mobilnya dengan penuh atraksi. Untung saja jalan pada malam itu agak sedikit lenggang. Ia mengemudi ke arah Kenan yang masih berlari mencoba menyelamatkan diri.
Saat sudah dekat, Amar membuka kaca mobilnya. "Saya berhenti di depan, kamu masuk mobil saya."
Mobil berhenti sempurna di depan Kenan dan kemudian ia masuk ke dalam.
Merasa sudah aman, Kenan menghembuskan nafas lega.
"Makasih, Om, Tante."
"Sama-sama" jawab Amar agak sedikit ketus.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu dikejar-kejar sama banyak orang?"
"Itu orang suruhan papa saya, Tante"
"Kok ngejar kamu?"
"Maaf, Tan. Bukan Kenan gak mau cerita sama, tapi masalah ini masalah keluarga saya dan sulit bagi saya untuk membagikan cerita ini."
"Mau turun di mana?" kini Amar yang mengajukan pertanyaan pada Kenan.
"Di perempatan depan aja, Om."
"Tumpangan saya kali ini tidaklah gratis. Saya ingin kamu menjauhi Adis dan jangan pernah muncul dihadapan Adis."
"Mas"
"Kamu boleh bertemu Adis, tapi dengan satu syarat. Jangan sakiti dia dan jangan sampai dia terluka sedikitpun." Ujar Hazel.
"Jika kamu melanggar syarat itu, kami pastikan kamu menjauh dari Adis."
"Saya janji sama Om dan Tante untuk jagain putri kesayangan kalian. Kalian bisa pegang janji saya, jika suatu hari saya melanggarnya, saya tidak akan pernah menemui Adis lagi di luar lingkungan sekolah. bagaimanapun juga, saya satu kelas dengan Adis."
"Kami akan pegang janjimu. Sekarang dan istirahatlah jika sudah sampai rumah."
Kenan keluar mobil dan berjalan pulang.
Flashback Off
Saat ini Kenan tengah menangis sejadi-jadinya di kamar mamanya. Leo dan Elfariki tak bisa berbuat apa-apa.
Suara barang pecah, jeritan, dan tangisan Kenan menggema dalam satu ruangan.
"Ken, Gak perlu lo salahin diri kayak gini. Adis pasti baik-baik aja. Dia wanita tangguh." Teriak El dari balik pintu.
"Bener, Ken apa yang dikatain sama El. Stop sakitin diri lo sendiri kayak gini."
Mereka tak mendapatkan sahutan dari Kenan. Yang terdengar hanya suara teriakkan dan jeritan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN [END]
RomanceKenan dan Adis berteman sejak di bangku TK, mereka berpisah saat kelulusan Sekolah Dasar. Lalu kembali dipertemukan di satu SMA dan kembali berteman dengan baik. Namun, pertemanan mereka tidaklah murni. Mereka saling menyimpan perasaan sayang dan ci...