"You probably wouldn't be able to have happiness if you were still thinking about other people's standard of living. Accept yourself for who you are and don't look back."
***
IZ*ONE University tengah ramai oleh ratusan penonton yang akan keluar setelah menyaksikan Tournament Basket Ball di aula lapangan basket IZ*ONE university. Beberapa orang masih terdengar membicarakan kegagalan tim Cheers yang telah digadang-gadang karena mereka baru saja memenangkan IDU World Cheerleading Championships bulan lalu. Rusaknya performansi tim Cheers kali ini, juga kekalahan tim basket universitas cukup mampu membuat heboh setiap sisi bangunan IZ*ONE. Sementara di salah satu ruangan ganti menjadi tempat yang tak terjamah satu pun mahasiswa, meskipun seharusnya sumber kegaduhan di hari itu adalah mereka.
Brakkk!
Sebuah kursi terguling dengan suara nyaring setelah terdorong punggung seorang gadis yang ikut jatuh bersamanya. Minju, meringis kesakitan karena ia tidak memiliki reflek yang baik untuk menyelamatkan punggungnya agar tidak menghantam lantai. Ia hanya bisa menatap ke arah Chaewon yang mukanya memerah menahan amarah. Chaewon benar-benar tidak membiarkan Minju bernapas sejenak. Air mata Chaewon mengalir di tengah rasa hausnya ingin menampar Minju dengan keras sampai semua rasa sakit hatinya dapat menghilang. Namun, tangan Chaewon terhenti di udara ketika gadis yang tengah menjadi pelampiasan emosinya berteriak histeris.
"APA SALAHKU?!" teriaknya sambil terisak. Ia tidak pernah mengerti mengapa Chaewon bisa sekejam ini padanya. Tidak hanya sekali, ini adalah perlakuan kasar Chaewon yang entah untuk keberapa kalinya. Perlakuan Chaewon yang seenaknya sendiri membuatnya muak. Minju tidak mau lagi dirundung seseorang di umurnya yang sudah bukan lagi remaja. Ia hanya ingin menjalani kehidupannya dengan tenang dan damai.
"Katakan lagi! Katakan lagi apa salahmu dan aku akan memukulmu dua kali lebih keras!" Teriak Chaewon tak mau kalah sambil mencengkeram kerah kemeja Minju yang telah kusut tak terbentuk.
"Kau baru saja menghancurkan karirku, Minju! Kau baru saja menghancurkan karirku! Dengan bodohnya kau merusak formasi?! KAU PASTI SENGAJA KAN?!!! AKU KEHILANGAN KARIRKU, BRENGSEK!!!" Tamparan kuat akhirnya mendarat di pipi Minju. Suara nafas Chaewon memburu seolah ingin membunuh Minju dengan sekali pukulan. Minju telah merusak formasi cheerleaders yang telah mereka tampilkan. Penampilan penting tim cheerleaders di tournament Baskel Ball yang diadakan di Universitas IZ*ONE telah gagal total ketika di tengah penampilan Minju melakukan kesalaan fatal. Satu yang terpenting bagi Chaewon adalah ia telah kehilangan masa depannya. Kesempatan mendapatkan rujukan sebagai trainee di Woolim Entertainment telah hangus jika timnya melakukan kecacatan sedikit saja di tournament tersebut.
"Kau yakin hanya itu alasanmu memukuliku seperti ini ?" Minju menatap Chaewon tajam meskipun sebenarnya ia takut menghadapi Chaewon. Chaewon tidak biasanya semarah ini, pun melawan Chaewon adalah hal yang tidak pernah dicoba Minju. Mungkin kali ini Minju bisa mendapatkan perlakuan lebih buruk karena ia berani melawan. Tapi apa bedanya dengan pasrah? Toh, Chaewon tak pernah berhenti. Justru semakin hari Chaewon semakin menjadi-jadi."Bagaimana dengan pukulanmu dua hari yang lalu? Bagaimana dengan semua perilaku busukmu selama ini kepadaku?" Minju mengeratkan kepalan tangannya. Ia sudah muak. Ia muak diperlakukan seperti ini. Percuma saja bersabar jika Chaewon memang diciptakan tak punya hati dan perasaan.
Minju menarik sedikit sudut bibirnya. Ia menarik lengan baju Chaewon untuk membuat jarak mereka terkikis dan mengatakan sesuatu tepat di depan wajahnya. "Kau yakin kemarahanmu bukan karena Miyawaki Sakura? Miyawaki Sakura yang tidak menerimamu lagi dan memilihku menjadi gadis yang dicintainya."
![](https://img.wattpad.com/cover/285667331-288-k120580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You As Soon As I Hated You
FanfictionWhen winter freezes the oceans, the girl came with warmth in her arms.When summer comes to drop the leaves, the girl came with coolness to the rays of her eyes. But strangely enough, she was created to be an enemy. Notes: ➜ This is a work of fictio...