"Jika kita memang tercipta untuk tak saling memiliki, lalu apa maksudnya dengan takdir yang memaksa kita untuk bersama?"***
Sakura memberhentikan mobilnya ketika telah berada di hall parkir gedung bar mewah yang kini ia pijak. Ia tidak menyangka akan membawa Eunbi yang kini duduk dengan santai di tempat penumpang tanpa mempedulikan perasaan tidak nyaman yang kini bergelanyut dalam hati Sakura. Membawa Eunbi ke dalam bar memang suatu kesenangan tersendiri yang akan dinikmati gadis itu, karena Eunbi sudah lama tak mengunjungi tempat itu sejak mereka menikah. Namun perlu digarisbawahi jika kini Eunbi tengah mengandung di bulan yang masih seumur jagung, apapun alasannya, merupakan hal yang salah jika Sakura mengizinkannya menginjak lantai bar lagi saat kehamilannya masih rentan dan lemah, serta gadis itu yang tengah sensitif oleh bau apapun dan emosinya yang menjadi labil saat mendapati apapun yang menganggu dirinya. Sakura khawatir mungkin gadis itu akan membuat masalah atau sesuatu yang lain yang bisa membahayakan dirinya sendiri dan bayi yang ada dalam kandungannya.
"Apa kita akan meneruskan perdebatan lagi setelah sampai di sini? Ayolah, kita cuma berpesta sebentar dan aku berjanji tidak akan menyentuh alkohol sama sekali," Eunbi mengangkat tangannya seolah mengikrarkan bahwa ia kali ini benar-benar akan mengikuti apa yang Sakura minta.
"Aku tidak segila itu untuk mencelakai bayimu, Kkura-ah. Jadi, cepat buka pintunya," kata Eunbi lagi karena Sakura memang masih mengunci pintu mobilnya.
Sakura menghela napas dan membuka kunci mobil dengan berat hati. Benar, mereka sudah cukup berdebat sebelum memutuskan datang dan tidak perlu melanjutkannya lagi karena tidak mungkin perdebatan itu akan berakhir jika tidak ada yang mengalah. Sakura keluar dari mobil mengikuti Eunbi yang lebih dulu pergi mendahuluinya.
Respon positif dari debutnya Eunbi sebagai model 1look megazine merupakan poin yang dijadikan alasan mengapa mereka kini berada di gedung bar itu. Juri jauh-jauh datang dari Los Angeles untuk merayakan bersama pencapaian pertama mereka.
Sakura dan Eunbi masuk ke dalam ruangan yang memiliki pencahayaan remang. Suara musik klasik terdengar di pendengaran. Inilah bedanya bar mewah dan bar yang bersifat bar-bar. Ada perbedaan yang sangat kontras karena bar berkelas hanya dimasuki orang-orang kaya. Mereka tidak terlalu suka kebisingan karena tujuan mereka datang biasanya untuk melakukan pertemuan dengan orang-orang penting lainnya. Di aula utama, beberapa pasangan tengah melakukan dansa untuk bersenang-senang. Dansa dengan suara musik yang lamban hingga mereka seolah juga telah mendapatkan suatu kehidupan elegan yang biasa dilakukan orang-orang dari kalangan atas.
Eunbi menarik sedikit sudut bibirnya. Entah mengapa ia merasa menghirup udara segar seolah baru saja terbebas dari dalam penjara istana. Bau menyengat alkohol masuk ke dalam hidungnya. Anehnya, ia sama sekali tak terganggu dengan bau itu. Eunbi justru seperti mendapatkan kembali candu aroma minuman itu yang telah lama tak menyentuh penciumannya.
Mereka masuk ke dalam ruangan VVIP yang telah disepakati. Terdapat meja persegi empat berukuran besar di tengah-tengah ruangan. Sofa panjang berwarna merah darah juga senada dengan warna soft dinding di sekitarnya. Ruangan ini bisa sekaligus dijadikan tempat karaoke, meski mereka tak berniat melakukannya untuk saat ini.
"Baby! Aku sampai jamuran menunggumu," ucap Juri dengan antusias. Gadis itu memiliki warna iris mata berwarna coklat terang, menegaskan bahwa dirinya adalah gadis dengan kasus langka jika dipadukan dengan kelopak matanya yang sipit. Juri adalah gadis berdarah campuran Jepang, wajar jika ia memiliki gen yang membuat tubuhnya berbeda dibandingkan wanita asia lainnya. Gadis dengan senyum manis itu merentangkan tangannya menghambur ke dalam pelukan Sakura, membuat Sakura dengan sigap menahan tubuh gadis itu agar tak oleng karena menabraknya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You As Soon As I Hated You
FanficWhen winter freezes the oceans, the girl came with warmth in her arms.When summer comes to drop the leaves, the girl came with coolness to the rays of her eyes. But strangely enough, she was created to be an enemy. Notes: ➜ This is a work of fictio...