"Karena setiap orang mungkin memiliki luka. Hingga tanpa sadar ia juga melukai seseorang yang mencoba menolongnya."
***
Dari semua sikap yang biasanya mereka perlihatkan jika bertemu satu sama lain adalah sikap yang saling ketus dan penuh dengan kebencian. Hari ini, ada yang aneh menurut Eunbi. Sejak ia membuka matanya setelah mendapatkan pertolongan pertama dari dokter Hiichan, ia merasa ada yang tidak beres dengan perlakuan Sakura padanya.
Eunbi dibangunkan Sakura dari lelapnya yang ternyata sudah memakan waktu hampir setengah hari. Jauh dari perkiraan Eunbi, lelaki itu ternyata masih berada di dalam apartement selama ia tidur. Hal itu adalah suatu hal yang baru bagi Eunbi mengingat Sakura belum pernah menginjakkan kaki di apartement itu lebih dari setengah jam sejak pernikahan mereka. Lebih ajaibnya lagi, Sakura membuatkan makanan untuk Eunbi. Meski dengan paksaan dan sedikit perdebatan, Eunbi akhirnya mau memakan makanan yang dibuat Sakura, demi kandungannya.
Kini Eunbi tengah memandang Sakura dengan datar, mencoba mencari niat terselubung dari sikap tiba-tiba yang jarang ia perlihatkan. Batinnya mengatakan bahwa ia perlu berhati-hati dengan semua hal yang dilakukan Sakura kepadanya.
"Aku menyuruhmu bersiap-siap. Satu jam. Apa yang kau lakukan sebenarnya?"
"Jangan mulai. Aku sedang malas berdebat denganmu," ucap Eunbi yang melenggang pergi tanpa memperdulikan protes dari Sakura.
Bagaimana Sakura tak merasa aneh, pasalnya Eunbi benar-benar akan keluar dengan pakaian yang kurang wajar. Setidaknya kurang wajar bagi seorang Miyawaki Eunbi. Gadis yang biasanya selalu terlihat nyentrik dimana-mana dengan gaya style yang fashionable, kini ia hanya mengenakan hoodie berwarna abu gelap, hot pants, dan rambutnya yang dicepol asal. Wajahnya pun ia tutupi menggunakan masker. Secara keseluruhan, Eunbi seperti 180° dari Miyawaki Eunbi sebelumnya.
Sakura akhirnya mengikuti Eunbi yang telah masuk ke dalam mobil. Ia kemudian melajukan mobilnya menembus jalanan kota Seoul yang lumayan ramai menjelang sore hari. Entah apa yang dilakukan Sakura sekarang. Mengantarkan Eunbi ke rumah sakit untuk cek kehamilan sebenarnya tidak pernah ia masukkan ke dalam daftar rencananya. Tapi pernikahan memang bukan hanya sekadar tanda tangan di atas hukum atau sekadar mengikrarkan janji suci di depan saksi. Ia tetap harus melewati sedikit demi sedikit perbedaan yang akan ia jalani pada keputusannya.
Tanpa ada obrolan apapun, mobil mereka terparkir di area Rumah Sakit. Tanpa peduli dengan Sakura sedikitpun, Eunbi berjalan lebih dulu meninggalkan Sakura seolah tak menganggap Sakura ada dan tengah bersamanya. Eunbi pikir, entah apa yang diinginkan lelaki itu sampai ia bersikap baik kepadanya dan tidak bersikap seperti Sakura yang biasanya. Sakura yang sinis, sadis, pemarah, pemaksa, dan penuh dengan kebencian. Bagi Eunbi, semua sikap itu tidak mungkin musnah begitu saja dan berganti menjadi Sakura yang baik hati. Maka dari itu Eunbi tidak ingin dibodohi. Ia akan tetap waspada dengan semua perilaku yang diberikan Sakura setiap detik.
Akhirnya Sakura menyusul Eunbi setelah membiarkannya berjalan lebih dulu sampai gadis itu hilang dari pandangan, menuju unit kandungan yang memang dirancang berada di lantai paling bawah rumah sakit. Mungkin alasannya karena unit bersalin membutuhkan penanganan yang sesegera mungkin.
Sakura memutar kenop pintu setelah mengetukkan jarinya pada sebuah ruangan yang bertuliskan nama Dokter Hiichan.
"Oh. Miyawaki Sakura-ssi," sapa Dokter Hiichan setelah mendapati bahwa yang masuk ke dalam ruangannya adalah Sakura.
"Silahkan masuk, Dimana Eunbi?"
Sakura mengerutkan keningnya. Di ruangan itu memang hanya ada Dokter Hiichan tanpa ada Eunbi atau siapapun."Memangnya dia belum ke sini?" tanya Sakura bingung, yang ditanggapi gelengan oleh Dokter Hiichan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You As Soon As I Hated You
FanfictionWhen winter freezes the oceans, the girl came with warmth in her arms.When summer comes to drop the leaves, the girl came with coolness to the rays of her eyes. But strangely enough, she was created to be an enemy. Notes: ➜ This is a work of fictio...