Chapter 13

91 23 5
                                    

"Menyakitimu mungkin sama halnya dengan menghancurkan masa depanku sendiri."

***

"Tidak biasanya ibu pulang secepat ini?" Eunbi masuk ke dalam rumah setelah diantar oleh Hyewon. Hyewon kembali ke apartement, sementara di sinilah Eunbi sekarang. Semenjak dua minggu lalu, ia tinggal bersama orangtuanya, sampai kesehatannya dirasa membaik.

"Kau lupa ya? Kita ada makan malam dengan keluarga Miyawaki," kata Nyonya Kwon, ibu Eunbi.

"Apa Chaeyeon sudah kembali dari London?" tanya Eunbi menghentikan langkahnya karena penasaran.

"Tidak. Dia tidak bisa datang. Kita akan membahas acara pernikahan kalian dengan orangtuanya," jawab Nyonya Kwon, membuat Eunbi tersenyum sinis.

Begitulah Chaeyeon, ia memang tidak pernah peduli dengan pernikahan mereka."Bagimana bisa dia pergi ke London sementara penikahan akan dilakukan seminggu lagi," ucap Eunbi pelan hingga tak bisa didengar ibunya.

Eunbi tak ingin peduli, ia meninggalkan ibunya dan masuk ke dalam kamar. Membaringkan dirinya di atas ranjang tanpa melepas tas dan kaos kakinya, ia sangat kelelahan.

Tiba-tiba Eunbi merasa menjadi seorang introvert karena tidak bisa berlama-lama di tempat keramaian. Seluruh tubuhnya seakan memiliki efek jika ia melakukannya.

Eunbi menutup kelopak matanya yang terasa berat, lalu tertidur dengan posisi telentang tanpa sadar. Entah sudah berapa lama ia akhirnya terlelap, namun suara pecahan yang sangat nyaring berhasil menariknya kembali. Ia membuka mata dan hanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna pastel.

Lalu Eunbi bangkit dan mencoba menekan kepalanya yang terasa pening.Mengingat suara pecahan yang baru saja mengganggu tidurnya, akhirnya Eunbi bangkit dan berjalan ke luar kamar menuruni anak tangga yang menghubungkan ruangan dapur.Namun tidak ada siapa-siapa di sana. Lalu ia berjalan ke ruang tamu dan mendapati punggung ibunya yang hanya berdiri sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan, sementara semangkuk sop telah jatuh berceceran di lantai dengan pecahan kaca mangkuk yang terlihat pecah berkeping-keping.Eunbi mengikuti arah pandang ibunya dan melihat ayahnya dan seorang lelaki yang teramat Eunbi benci tengah duduk di sofa.

Eunbi juga cukup terkejut melihatnya seolah ia harus dipaksa menyelam kembali kejadian yang tidak ingin ia ingat.Euforia dalam ruangan itu benar-benar membeku. Apalagi melihat Miyawaki Sakura di sana berhasil membuat Eunbi bergetar.

Ia masih ingat dengan jelas kejadian menjijikan itu dan melihat sang pelaku hanya membuat pikirannya kembali kacau dan frustasi karena harus menyadari kenyataan yang benar-benar tidak bisa ia terima.

"Eunbi-ah, sekarang katakan pada Ayah jika lelaki ini hanya mengatakan bualan!" kata Tuan Kwon tanpa menoleh kepada Eunbi dan terus menatap Sakura dengan tajam.

"Katakan pada Ayah kalau kau..." Tuan Kwon menahan napas, ia seperti tersedak dengan apa yang akan ia ungkapkan."...bahwa kau tidak hamil,"tambahnya mengepalkan tangannya yang ia letakan di atas lutut.

"Katakan pada Ayah kalau kau tidak hamil karena lelaki ini," tambahnya pelan. Terbesit rasa kecewa ketika ia harus memastikan itu kepada putrinya. Semua ayah akan merasakan hal yang sama jika berada di posisinya meskipun ia tak begitu dekat dengan Eunbi.

Alih-alih menyangkal apa yang ditanyakan ayahnya, Eunbi malah hanya terdiam sambil menatap mereka kaku. Eunbi seperti tidak bisa bernapas lagi karena ia juga sangat terkejut dengan pertanyaan yang dilontorkan ayahnya. Eunbi menelan ludahnya takut. Ia tidak tahu. Ia tidak tahu apakah ia hamil atau tidak, tapi itulah juga yang selama ini menghantui isi kepalanya. Eunbi bukan gadis bodoh yang tidak akan mengerti bagaimana gejala-gejala itu akhir-akhir ini muncul kepada dirinya. Ia hanya tidak ingin semuanya terjadi, maka dari itu Eunbi tidak berani melakukan apapun dan hanya diam mengabaikannya.

I Like You As Soon As I Hated YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang