""Forgive me for being the reason for the suffering for the rest of your sweet life."
***
Semua masalah dalam hidup akan tetap berlalu meski sesulit apapun itu. Satu-satunya jalan untuk melewatinya adalah bertahan. Begitulah yang akhirnya Eunbi lakukan. Ia akan menahannya sebentar dan membiarkan semuanya berlalu termakan waktu. Berada dalam lingkungan kampus sebenarnya membuatnya tertekan.Ia mencoba untuk menebalkan mukanya ketika berjalan di antara ribuan mahasiswa yang ia lewati, masih suka berbisik tentang dirinya dan segala hal yang berhubungan dengan kematian Minju, dan kini ditambah dengan apa yang ia lakukan kepada Exy. Entah mengapa berita itu menyebar luas, padahal Eunbi tak melakukan apa-apa kepada Exy.
Eunbi tersenyum sinis. Ia tidak menyangka Exy akan sebusuk itu. Ia juga tahu sejak awal Exy sangat membencinya. Exy memang sering menjadi rivalnya dalam segala event yang ia ikuti dan selalu kalah oleh segala kemampuan dan koneksi yang Eunbi miliki."Kita bisa menambahkan tirai bernuansa gold dengan layar proyektor bertuliskan nama event di bagian first opening. Ketika semuanya telah stand by, semua model akan kita tunjukan tepat setelah tirai kita singkirkan secara kilat, lalu berubah menjadi asap dengan puluhan model yang telah terkoreo. Kalian bisa melihat outfit yang telah kami siapkan, telah saya terangkan pada slide sebelumnya. Setelah itu designer center muncul dan memperkenalkan dirinya di hadapan publik," Eunbi tersenyum kepada semua anggota rapat.
"Sekian presentasi dari saya. Terimakasih."
Semua peserta rapat mengangguk, termasuk tuan Sung Woon. Ia menaikan posisi Eunbi ke bagian koordinator karena gadis itu terus memberikan masukan yang bisa ia gunakan. Menurutnya, Eunbi benar-benar memiliki bakat dalam dunia design. Managemen gadis itu juga sangat disiplin dan rapi. Tidak heran jika Eunbi sering dilibatkan dalam pekerjaan ayahnya, untuk membantunya mengurus perusahaan. Jika bukan karena rumor yang ada, Tuan Sung Woon menganggap hanya Eunbi satu-satunya orang yang cocok dalam posisi Design Center.Setelah presentasi Eunbi, beberapa menit setelahnya akhirnya rapat pun berakhir. Eunbi membereskan sisa-sisa dokumen miliknya yang cukup banyak karena ia mendapatkan bagian presentasi.
Tiba-tiba terdengar suara gebrakan, membuat Eunbi menoleh karena terkejut. Wendy berdiri dari duduknya sambil menghantamkan kedua telapak tangannya ke atas meja. Empat orang wanita lain juga masih berada di sana ikut terkejut karena apa yang dilakukan Wendy.
"Aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini kau sangat menyebalkan, Eunbi-ssi!" Wendy menatapnya dengan raut marah."Kenapa kau harus masuk devisiku dan seenaknya mengambil posisiku hah?!" Teriak Wendy kepada Eunbi.
Eunbi hanya mengernyit memandang Wendy, wajahnya datar. Ia memang sengaja mengerahkan seluruh idenya agar bisa mengendalikan devisi yang ia masuki karena telah tersingkir dari Focus Designer Center. Namun diluar dugaannya, Tuan Sung Woon menjadikannya sebagai Koordinator Devisi, bertukar dengan posisi Wendy yang sebelumnya ada di sana.
"Kenapa kau marah padaku, Wendy-ssi? Seharusnya kau marah pada Exy. Dia yang lebih dulu merebut posisiku," kata Eunbi santai sambil melirik ke arah Exy yang memang masih berada di sana, lalu melanjutkan lagi membereskan barang-barangnya.Brakk!
Lagi-lagi Wendy menggebrak meja. "Kau butuh cermin ya? Kau yang menyia-nyiakan posisimu Eunbi-ssi! Kau sendiri yang membuat posisimu itu hilang dengan ulahmu selama ini. Kau memang sudah membunuh Minju tanpa menyentuhnya. Wajar jika namamu sekarang sangat buruk di mata semua orang. Namamu tidak pantas lagi dipasang di Designer Center," kata Wendy panjang.
Eunbi berdiri, kemudian berjalan mendekati Wendy dengan langkah pelan. "Kalau begitu aku akan bercermin nanti. Aku punya banyak cermin di rumah. Kamu mau meminjamnya? Sepertinya kau juga membutuhkannya. Lihatlah siapa yang baru saja berbicara. Kamu sendiri tidak bisa mempertahankan posisimu. Mungkin, kemampuanmu memang masih di bawah rata-rata sehingga Tuan Sung Woon menggantinya denganku yang sudah jelas memiliki banyak.... bakat," kata Eunbi lagi sambil tersenyum sinis. Eunbi menabrak bahu Wendy dan melewatinya, meninggalkan ruangan rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You As Soon As I Hated You
FanfictionWhen winter freezes the oceans, the girl came with warmth in her arms.When summer comes to drop the leaves, the girl came with coolness to the rays of her eyes. But strangely enough, she was created to be an enemy. Notes: ➜ This is a work of fictio...