26. Kenyataan 2

104 18 5
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Dunia gak selalu harus berputar di hidupmu.
Ada kalanya kita memiliki tujuan sama, dengan cara yang berbeda.
Tapi yakinlah, apapun itu...
Tuhan tahu kapan kita akan bahagia.

@desyaulia213
-SEMPURNA-

        Acyra berlari menaiki anak tangga untuk ke kelas Gara. Ia bahkan tidak peduli beberapa anak filsafat menatapnya dengan pandangan penasaran.

"Maaf, liat Kak Gara?" Keenan yang kebetulan sedang berada di luar menoleh, menatap Acyra yang sedang menetralkan deru nafasnya sambil mengedarkan pandangan mencari Gara.

"Gak liat gue, kayaknya gak masuk." Acyra mendesah berat. Ia menatap map di tangannya dengan helaan nafas.

"Harus banget sama Gara?" Acyra tersentak, ia mendongkak menatap Keenan yang sudah berdiri di hadapannya dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Rasanya sudah lama tak sedekat ini dengan Keenan, semenjak ia sibuk mencari tahu kebenaran tentang dirinya.

Ia mengerjap, masih belum bisa menjawab pertanyaan itu. "Kayaknya kalian udah sedekat itu ya Cy?" Acyra terdiam.

"Sampe Keenan kaget, ternyata kalian udah saling kenal keluarga masing-masing. Iyakan?" Acyra menggigit bibir mendengarnya. Kenapa rasanya ia sedang di intograsi oleh pasangan?

"Aku juga tahu keluarga Kak Keenan. Begitu pun sebaliknya. Iyakan?" Keenan memalingkan wajah.

"Tapi itu gak direncanakan." Balas Keenan membuat Acyra menghela nafas.

"Sampe bahkan, Gara lupa sama tunangannya." Dahi Acyra mengernyit.

"Tunangan?"

"Gara gak cerita?" Acyra menggeleng ragu.

"Dia udah punya tunangan, namanya Tiara. Anak Biologi." Acyra mengangguk samar.

"Aku nggak tahu tentang itu." Balasnya. Keenan terdiam, ia sendiri bingung kenapa berbicara dengan topik seperti itu.

"Punya nomor Kak Gara?" Tanya Acyra membuat Keenan mendongkak.

"Boleh minta?" Keenan menatapnya membuat ia segera mengalihkan pandangan.

"Gak bisa tanpa Gara ya?" Acyra menatap Keenan membuat Keenan mengusap wajahnya kasar.

"Mana handphone-nya?" Pinta Keenan membuat Acyra menyodorkannya ragu. Setelah itu, Keenan mulai mengetikkan beberapa angka.

"Makasih Kak." Ucap Acyra sambil mencoba menghubungi nomor Gara.

"Nggak aktif." Lirihnya. Ia mencengkram handphone itu. Padahal hari ini kesempatan ia mendapatkan kenyataan tentang dirinya. Hanya saja ia tidak ingin sendirian pergi.

Acyra menghela nafas, menghapus air matanya yang sempat keluar. "Makasih ya Kak. Duluan." Ucap Acyra sambil berlalu dari hadapan Keenan.

Keenan menatap punggung kecil itu yang semakin menghilang dari pandangannya. Sebelum ia mengusap wajahnya kasar. Ia beristigfar pelan.

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang