13. Cemburu

185 20 7
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Seharusnya tidak boleh ada perasaan panas menjalar saat mendengar kamu memuji perempuan lain, jika ini hanya sebatas tertarik bukan?

@desyaulia213

-SEMPURNA-


      Acyra terdiam sejenak, matanya masih menatap satu objek di depan sana. Ia memaksakan senyuman menatapnya. Matanya mulai berkaca-kaca, ia menggigit bibir melihat itu.

Saat ini Acyra sedang berada di sebuah restoran, menunggu kedatangan Rizky dan Refan untuk makan siang diluar.

Ia menegakkan tubuh, mempercayakan diri untuk beranjak dan menghampiri objek yang sedari tadi ia lihat.

"Pah?" Laki-laki di hadapannya menoleh, ia sedikit terkejut dengan kehadiran Acyra disana.

"Sebentar ya," Ucap Arion kepada satu orang laki-laki dan perempuan di hadapannya. Mungkin partner kerjanya.

Arion beranjak, membungkuk kecil sambil tersenyum tipis pamit dari sana. Tangannya meraih tangan Acyra untuk menjauh, itu bukan genggaman kasih sayang, Acyra merasakannya.

"Kamu gak liat Papah lagi meeting?" Tanya Arion tanpa menatap Acyra, Acyra berusaha menguasai diri agar tidak menangis untuk itu.

"Aku kangen Papah," Arion tertegun sebentar, sebelum ia menghela nafas.

"Kamu bisa liat kondisikan? Papah lagi kerja Cy," Acyra mengangguk dengan mata yang semakin memburam, ia mengalihkan pandangan, berusaha agar mampu mempertahankan air mata itu.

"Papah apa kabar?" Tanya Acyra sambil menggigit bibir. Seharusnya Arion yang menanyakan keadaan Acyra bukan? Karena terakhir kali, Acyra yang tidak baik-baik saja.

"Cy, tolong pulang ya?" Acyra menatap Arion tak percaya, ia tersenyum miris. Memangnya apa yang dia harapkan? Sebuah pelukan manis di awal pertemuan? Bukankah selama hampir 20 tahun ini dia tidak pernah merasakan itu?

"Papah belum selesai meeting," Lanjut Arion membuat Acyra kembali mengangguk mengerti.

"Selesai meeting, bisa kita bicara Pah?" Arion terdiam sejenak, ia menatap singkat Acyra yang sedang berusaha mempertahankan senyumannya.

"Papah sibuk," Dua kata yang membuat hati Acyra kembali merasakan tikaman tajam.

"Aku abis sakit," Pancing Acyra, berharap bahwa Arion bisa sedikit memberikan perhatian padanya.

"Sekarang udah nggak kan?" Acyra tersenyum lirih mendengarnya.

"Papah gak nanya apa aku baik?" Tanya Acyra dengan bibir bergetar.

"Papah bisa liat kamu berdiri disini, apa harus ada pertanyaan itu?" Balas Arion semakin membuat hatinya merasakan nyeri.

"Kenapa Papah gak jenguk aku waktu itu?" Arion terdiam sebentar.

"Kamu tahu Papah sibuk kerjakan?"

"Sepenting itu Pah?" Tanya Acyra membuat Arion berdehem kecil. Acyra kembali tersenyum tipis, kali ini ia tidak bisa mencegah air mata itu turun.

"Lebih penting dari aku?"

"Cy, tolonglah. Kamu bukan anak kecil lagi." Acyra kembali menganggukkan kepalanya kecil.

"Papah sebenarnya sayang gak si sama Acyra?" Arion tertegun sejenak, ia mengalihkan pandangan. Acyra menunggu jawaban itu, jawaban yang ia harap bisa membuat ia sedikit tenang.

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang