AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.
Entah ini salah atau tidak, yang jelas, aku selalu merasa nyaman di dekat kamu.
@desyaulia213
-SEMPURNA-
Acyra masih terfokus dengan buku di pangkuannya. Rasanya, jika tidak membaca semakin membuat kepalanya terasa pening. Seharusnya dia bisa menonton film kan? Tapi kenapa dia berbeda dengan orang lain? Kenapa menonton film membuat kepalanya semakin sakit?
Tapi, membaca buku malah membuat pikirannya sedikit tenang. Disini bisa langsung di simpulkan bahwa dia manusia paling bedakan?
Ya, setidaknya dengan suasana hening seperti ini memang cocok untuk menjadi tempat membaca buku. Agar otak rileks dan bacaan sampai ke dalam hati.
"Assalamualaikum," Acyra menoleh, membalas pelan salam itu.
"Bawa apa?"
"Bubur, lo belum makankan?" Acyra mengangguk.
"Kan gak pernah mau makanan rumah sakit," Lanjut seseorang itu sambil meletakan rantang yang ia bawa.
"Ini Mamah yang masak, biar lo bisa makan enak." Acyra tersenyum tipis mendengarnya.
"Makasih," Acyra mulai menatap Naura yang sibuk menuangkan bubur pada mangkuk.
"Tim di aduk atau gak di aduk?" Acyra mengerutkan dahi mendengarnya, mencoba mencerna apa yang sebenarnya Naura bicarakan.
"Gak di aduk," Balasnya membuat Naura mengangguk.
"Rasa apa bubur gak di aduk? Hambar tahu," Acyra mendecak kecil.
"Cewek banget ya?" Naura menaikkan alis tak paham.
"Tadi nanya, giliran di jawab tetep salah." Jelasnya membuat Naura tertawa pelan.
"Mau gue suapin?" Acyra menggeleng.
"Masih punya tangan," Jawaban itu membuat Naura mencibir sebelum memberikan mangkuk itu pada Acyra.
Acyra mulai menyantap, meskipun rasanya sangat hambar untuk dia rasa. Padahal masakan Ririn selalu enak, mungkin faktor dia sedang sakit.
"Nau? Pengen duha." Ucapnya membuat Naura yang sedang menuangkan air ke dalam gelas, menaikkan alis.
"Tayamum cuma berlaku buat shalat fardukan? Lo gak bisa shalat duha dulu Cy," Bibir Acyra mengerucut.
"Ya wudhu," Balasnya pelan, menimbulkan pelototan kecil dari temannya.
"Lo jangan kerjain suster dengan cara mau buka-pasang infus ya Cy, itu jarum loh,"
"Tapi duhanya?" Balas Acyra membuat Naura mendecak.
"Allah bakal ngerti kok," Pandangan mereka beralih menatap Keenan yang baru memasuki ruangan.
"Lagian duhakan sunnah, gak di wajibkan. Ya kamu jangan mendzolimi diri sendiri kalo gak mampu. Yang shalat fardu aja masih Allah kasih keringanan." Sudut bibir Acyra tertarik, selalu suka dengan cara penyampaian yang di katakan Keenan, mudah untuk dia cerna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna [END]
RomanceKatanya, tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Tapi keliru, karena dengannya aku menemukan sempurna yang sesungguhnya. Bagaimana dengan perasaan hangat yang menjalar, walau hanya bertemu dengan kamu satu kali? Itu cinta atau hanya sebatas tert...