37. Jawaban

96 16 4
                                    

Jangan lupa, Al-Mulk sebelum tidur.
AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Lagi, semesta menampar dengan keras.
Bahwa keberharapan pada manusia,
lagi dan lagi membawa pada kecewa.

-SEMPURNA-
@desyaulia213

      "Jadi, hari ini kamu gak pulang ke rumah?" Acyra mengangguk.

"Bolehkan?" Arion menghela nafas sebelum mengangguk mengiyakan.

Rencananya, malam ini ia akan menginap di rumah Naura. Ingin sedikit meringankan beban tentang keputusan perjodohan itu.

"Sudah ada jawaban Cy?" Dia tahu, sangat tahu kemana arah pertanyaan itu.

Dia menggeleng, membuat Arion kembali tersenyum. Hampir dua minggu, masih belum ada jawaban yang membuat dia yakin untuk menolak atau menerima Ali.

Bahkan belum ada tanda-tanda atau mimpi dari shalat istikharah yang dia lakukan. Entah ia harus butuh waktu berapa lama lagi.

"Ingat, Papa gak maksa. Papa gak mau kamu malah memikirkan hal ini terlalu berlebihan. Enjoy, cepat atau lambat pasti akan ada jawabannya." Acyra mengangguk, dia menatap Arion sambil tersenyum.

Arion menoleh, dia terkekeh pelan menatap Acyra. "Kenapa liatin Papa kayak gitu?"

Bibir Acyra kembali berkedut menahan senyum. "Acyra masih nggak nyangka ada di posisi ini. Bisa duduk dengan Papa sedekat ini. Bisa menceritakan banyak hal, bisa merasakan kasih itu dengan nyata."

Arion tersenyum. "Maafin Papa Cy."

Acyra menggeleng. "No, semuanya memang perlu proses. Kalo dari awal baik-baik saja, aku gak bakal bisa jadi aku yang sekarang. Proses pendewasaanku akan berbeda, dan cara pandang aku tentang dunia pun akan berbeda. Dan mungkin, aku gak akan bisa merasakan sebahagia ini jika masa itu gak ada Pa." Balasnya.

"Papa, versi ibu dan ayah terbaik. Aku tahu Papa perlu butuh waktu untuk menyembuhkan luka itu. Aku tahu akan sesulit itu untuk menerima kenyataannya Pa. Aku bangga punya Papa." Tambahnya membuat Arion mengerjap, air di dalam matanya keluar. Ia terkekeh sebelum mengusapnya dengan cepat.

Tepat saat ucapan itu selesai, Acyra sudah sampai di depan gerbang kampusnya. Arion mendekatkan diri, mencium kening Acyra lembut. Air matanya mulai keluar lagi, "Maafin Papa Sayang." Bisiknya.

Acyra tersenyum, menghapus air mata itu di pipi Arion. "No, nggak ada yang harus minta maaf di sini. Papa, akan selalu menjadi Papa terhebat untuk Acyra. Cinta pertama yang gak akan tergantikan. Dari dulu, saat ini, besok, lusa dan selamanya."

***
       Acyra terduduk, menyilangkan kaki di atas ranjang Naura. Menatap sahabatnya itu yang sedang berjalan mundar-mandir sambil tertawa kecil. Dahinya mengkerut, menatap Naura dengan ringisan kecil.

"Cy, Kakak lo gemes banget tolong." Ucapnya membuat Acyra menaikkan satu alisnya.

Kak Rizky

Acyra udah makan kan?

Udah Kak.

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang