Ayo Al-Kahfinya jngn lupaa
klo blm, simpen dulu hp nya sbntr yuk..AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.
Semua masalah selalu ada titik akhir, katanya.
@desyaulia213
-SEMPURNA-Sudah hampir satu bulan Acyra tinggal di rumah Naura, masih memutuskan untuk tidak berhubungan atau mencari tahu kebenaran tentangnya.
"Cy, mau gulali gak?" Acyra menggeleng, sambil menatap makanan manis yang di bentuk mirip kelinci itu.
"Manis," Acyra menyunggingkan senyum, saat tangan kecil itu menyodorkannya gulali.
"Nanti sakit gigi." Balasnya.
"Jadi gak mau?" Acyra menggeleng mendengarnya.
"Nantikan bisa gosok gigi." Balas gadis kecil itu membuat Acyra terkekeh pelan.
"Jani aja yang makan, Kak Acyra gak mau." Balasnya membuat Jani mengangguk beberapa kali, sebelum ia kembali memasukkan jajan itu ke dalam mulutnya.
Kali ini ia sedang berada di pasar malam, di tengah keramaian yang anehnya selalu membuat dia merasa sunyi.
Ia mengetukkan sepatu pada tanah, matanya menelisik menatap bintang di atas sana. Ia mengambil nafas pelan, sebelum menyunggingkan sebuah senyuman.
"Bakso bakar Cy!" Ia sempat tersentak, menatap kedatangan Naura yang menenteng sebuah plastik yang berisi bakso bakar.
"Beli dimana?"
"Ujung sana, ini enak banget si asli. Lo harus coba." Mereka sama-sama terduduk pada sebuah bangku di sana.
Acyra mulai menyantap bakso bakar yang di sodorkan Naura tadi, mengunyahnya perlahan sambil menatap dua sosok yang mulai melangkah mendekati mereka.
"Enak gak?" Tanya salah satu dari mereka membuat Acyra mengangguk. Ia menyodorkan satu tusuk bakso bakar, berniat untuk menawarkannya.
"Punya Keenan aja," Tangan Acyra masih terulur menawarkan bakso bakar itu. Menatap Keenan yang juga sama menyodorkan hal serupa.
"Suka yang agak gosongkan? Tadi Keenan mintanya gitu, buat kamu." Acyra kembali menarik tangannya, ia mengalihkan pandangan ke berbagai arah. Ya, seharusnya setelah hampir satu bulan di sini, dia tahu secinta apa Keenan pada Jihan.
"Makasih," Balas Jihan sambil menerima bakso bakar itu dengan senyuman mengembang.
"Kak Jihan, Jani mau naik itu!" Tangan kecil itu menunjuk sebuah wahana komedi putar.
"Boleh, Kak Jihan juga udah lama gak main itu." Saut Jihan sambil menarik tangan Jani.
"Ih ikut!" Seru Naura sambil berlari kecil, sebelum dia menghentikan langkah dan membalikan tubuh menatap Acyra.
"Mau ikut Cy?" Acyra menggeleng, membuat Naura kembali berlari menyusul Jihan dan Jani.
Acyra menatap objek di sekitarnya, mengeratkan cardingan yang ia pakai sambil mengulum bibir. Kenapa rasanya secanggung ini saat dengan Keenan? Bukankah biasanya tidak seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna [END]
RomanceKatanya, tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Tapi keliru, karena dengannya aku menemukan sempurna yang sesungguhnya. Bagaimana dengan perasaan hangat yang menjalar, walau hanya bertemu dengan kamu satu kali? Itu cinta atau hanya sebatas tert...