35. Pindah Hati?

98 16 0
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Lebih baik mencoba jatuh cinta pada orang berbeda,
Dari pada mencintai orang sama,
dengan ending yang kita tahu akan seperti apa.

-SEMPURNA-
@desyaulia213

     "Lo lagi deket sama anak kampus ini Cy?" Acyra yang sedang membalas beberapa pesan dari Ali mengernyit.

"Nggak," Balasnya membuat Naura berdecak.

"Bukannya anak temen Ibu lo kuliah di sini juga?" Acyra mengangguk menjawabnya.

"Kalian udah sedeket apa?" Acyra meletakan handphone-nya. Mengecilkan volume notifikasi pesan yang masuk, dan mengabaikan spam chat dari Ali. Kenapa laki-laki itu ingin sekali mengantarkan dia pulang sore ini.

"Kita gak deket." Balas Acyra.

"Tapi lo di anter-jemput hampir dua bulan." Acyra menggedikkan bahu. Naura sedikit mengintip layar handphone Acyra yang sedari tadi menyala. Menampilkan puluhan chat yang di kirim Ali di layar handphone-nya.

"Dia spam kenapa?" Tanya Naura membuat Acyra menatap handphone-nya.

"Mau pulang bareng." Naura mengangguk, dia menyatukkan tangannya di atas meja sambil menatap lekat Acyra. Entah apa dia harus memberitahunya atau tidak.

"Kenapa?" Tanya Acyra seolah tahu ada yang ingin Naura sampaikan.

"Kak Keenan belum lamar Kak Jihan." Acyra terdiam beberapa saat, setelah hampir dua bulan tidak mendengar nama Keenan, kini hatinya kembali bergetar saat nama itu kembali terlontar.

"Bukan seharusnya dua bulan lalu mereka lamaran?" Naura mengangguk. Dia menghela nafas, lalu menyeruput jus alpukat miliknya.

"Kak Keenan masih ragu dengan keputusannya. Gue gak tahu hal apa yang bikin Kak Keenan ragu, padahal dari dulu, apapun tentang Kak Jihan, Kak Keenan gak pernah ragu." Acyra diam, dia tidak tahu harus memberi respon bahagia karena Keenan belum mengikat seseorang, atau berpura-pura sedih mendengar harapan Keenan untuk melabuhkan diri pada perempuan selainnnya, gagal.

Apakah dia tidak terlihat egois jika saat ini dia mengucapkan syukur atas tertundanya lamaran Keenan? Bukankah itu terdengar begitu jahat?

"Lo masih suka Kak Keenan Cy?" Acyra hampir tersedak mendengar itu.

"Nggak tau." Balasnya. Naura menatapnya sebal, Acyra tahu jawaban itu kurang memuaskan untuk di dengar.

"Atau, lo mulai suka sama cowok itu?" Acyra mengernyit, menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Suka sama Kak Keenan itu cari penyakit Nau. Suka sama seseorang yang udah ngelabuhkan hati dengan rumah yang bukan kita itu patah hati yang paling di sengaja."

"Kayaknya mencoba jatuh cinta dengan orang baru lebih baik, dari pada bertahan untuk mencintai orang sama, dengan ending yang kita tahu akan seperti apa." Ucap Acyra. Dia mengambil handphone di atas meja. Memakai kembali tas selempangnya dan beranjak dari sana.

"Aku duluan Nau." Ucap Acyra sebelum benar-benar pergi dari sana.

***

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang