16. Tidak bisa diulang

133 19 6
                                    

AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Semenyesal apapun, kamu tidak pernah bisa mengembalikan waktu yang sudah terjadi.

@desyaulia213
-SEMPURNA-

Acyra mengetukkan pulpen pada meja yang menimbulkan suara berirama, sebelum tangan itu di pukul pelan oleh teman di sampingnya.

"Berisik Cy, mau di keluarin petugas perpus?" Acyra tertawa pelan mendengarnya. Kali ini mengetukkan pulpen itu ke kepalanya, entah kenapa itu sesuatu yang menyenangkan bagi Acyra.

Kali ini ia mencoba untuk fokus membaca beberapa laporan penelitian seniornya tahun-tahun lalu, sebagai referensi untuk penelitiannya nanti.

"Lo gak pusing baca terus Cy?" Acyra menghentikan aktivitas membaca itu sejenak, ia menatap Naura yang sedang menopang dagu memerhatikannya.

"Membacakan menambah wawasan Nau," Balasan itu membuat Naura menghela nafas.

"Cy? Mau pulang sekarang gak?" Acyra meletakan bukunya, menatap Naura yang membaca sesuatu di handphone-nya sebelum menatap Acyra.

"Kenapa?"

"Mamah nyuruh gue pulang, katanya Papah datang." Acyra terdiam sejenak, sebelum menipiskan senyuman mendengar itu.

"Ya udah duluan aja." Balasnya.

"Lah, lo gak mau pulang?"

"Ini tanggung sedikit lagi," Balas Acyra sambil menunjukkan halaman buku yang sedang ia baca. Naura meringis melihat itu.

"Gue duluan gak papa?" Acyra mengangguk tanpa ragu.

"Nanti lo pulang gimana?" Tanyanya lagi membuat Acyra tertawa pelan.

"Nau, biasanya juga sendiri. Jangan berlebihan deh." Saut Acyra membuat Naura ikut tertawa.

"Iya juga," Balasnya.

"Jadi, gue balik duluan nih?" Acyra menghela nafas sebelum mengangguk mengiyakan.

"Okey, gue balik ya Cy? Lo jangan pulang kesorean." Ucap Naura.

"Iya, hati-hati ya Nau," Naura mengacungkan jempol, sebelum berlalu dari perpustakaan.

Setelah kepergian Naura, Acyra kembali meneruskan bacaannya. Sesekali mencatat bagian-bagian penting yang mungkin akan sangat berguna untuknya nanti. Sampai tak sadar, hari sudah menjelang sore.

Ia merapikan beberapa buku yang berserakan di atas meja. Kembali merapikannya ke dalam rak, sebelum memutuskan untuk beranjak dari sana.

***

Ia mulai menelusuri koridor menuju gerbang, sangat terlihat bahwa hanya ada beberapa mahasiswa yang tersisa. Ia memeriksa handphone-nya beberapa kali, takut ada notifikasi penting yang masuk.

"Cy,"

Deg.

Langkahnya terhenti, ia meremas ponsel di dalam genggamannya sebelum memberanikan diri menatap seseorang yang baru saja memanggilnya. Ia hanya berharap orang itu bukan orang yang terlintas di dalam kepalanya.

Bahu Acyra merosot, ia menatap orang yang berdiri tak terlalu jauh darinya dengan perasaan campur aduk. Marah dan kecewa, itu yang ia rasakan saat menatap orang itu masih menatap lekat dirinya.

Ia mengatur nafas, sebelum membalikkan tubuh agar tidak menghampiri orang itu.

"Cy!" Acyra semakin mempercepat langkah, tahu betul bahwa orang tadi mulai mengejar langkahnya.

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang