27. Bohong

94 16 8
                                    

kalo lupa alurnyaa,
baca part sebelumnya ya🖤✨

AL-QUR'AN SEBAIK-BAIKNYA BACAAN.

Manusia manapun, tidak mau dibohongi, walau satu hari.

@desyaulia213
-SEMPURNA-

        Setelah pulang dari rumah sakit dan insiden ia pingsan waktu itu. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun. Sampai ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya.

"Cy, ada apa? Gak biasanya kamu mau pulang ke rumah, dadakan kayak gini." Acyra diam, ia tidak menyaut untuk menjawab pertanyaan Rizky.

"Kamu baik-baik aja kan?" Balas Refan masih membuat Acyra terdiam.

"Bawa mobilnya bisa ngebut gak? Kalo gak bisa aku pake taxi aja." Balas Acyra membuat Rizky dan Refan yang berada di jok depan saling pandang.

"Dia kenapa si Ky?" Rizky menggedikkan bahu tak tahu. Mereka kembali terdiam, Rizky dan Refan mulai menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Acyra sedang mempersiapkan diri untuk menerima jika kenyataan itu benar terjadi.

Ia meremas sedikit map yang berada di pangkuannya. Masih merasa sesak saat teringat bahwa, bayi itu... bayi Aurin yang sesungguhnya sudah dinyatakan meninggal.

***

     Acyra memasuki rumah yang tampak begitu asing dimatanya. Tidak ada lagi kehangatan seperti 16 tahun lalu saat masih ada Aurin.

Acyra tersenyum samar, menatap deretan foto yang menampikan dirinya saat kecil dengan Aurin. Tampak seperti keluarga paling bahagia. Namun sayang, tidak ada satupun foto dengan Arion di sana.

Apakah ia di adopsi tanpa persetujuan Arion? Sehingga Arion terlihat setidaksudi itu untuk mengurusnya. Kenapa ia tidak di kirim ke panti asuhan saja setelah kepergian Aurin?

"Masih sama, tetap dingin." Saut Refan sambil tersenyum miris.

"Gue kayak gak pernah ngerasa kehangatan lagi setelah Mama pergi Bang." Saut Rizky. Mata Acyra kembali berkaca, pikiran-pikiran di otaknya mulai berkelana. Mungkin jika dia tidak hadir di antara mereka, Refan dan Rizky akan tetap merasakan kasih sayang itu dari Arion.

"Aku ke kamar." Ucap Acyra membuat Refan dan Rizky menatapnya yang mulai menaiki anak tangga.

"Lo ngerasa aneh gak si sama Acyra?" Refan masih menatap pintu kamar yang sudah tertutup itu.

"Dia lebih dingin?" Rizky mengangguk.

"Kayak punya masalah berat gitu."

"Tapi dia gak mau cerita," Lanjutnya membuat Refan tak segan untuk mentoyor kepalanya.

"Lo kayak gak tahu aja, dari dulu dia gak mau berbagi masalah sama kita." Balas Refan membuat Rizky terdiam, lalu mengangguk mengiyakan.

"Tapi gue yakin, kali ini masalahnya berat banget Bang. Dia belum makan dari semalam." Ucap Rizky.

"Gue masak dulu, Papa pasti pulang malem." Ucap Refan sambil berlalu memasuki dapur.

***
      Rizky memasuki kamar Acyra, tampak gadis itu tengah menatap senja dari jendela.

"Cy?" Acyra sedikit tersentak, menatap Rizky yang mulai berjalan mendekat. Rizky mengambil tempat duduk di sampingnya, membuat Acyra segera menggeser untuk menjauh. Membuat kerutan di dahi Rizky sempat terlihat.

Sempurna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang