23. ALKES CAFE'S

6 1 0
                                    

Risa mengerjap. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Kepalanya terasa berat, dan perutnya seakan tertimpa sesuatu. Risa menatap kesamping saat merasa deru nafas seseorang. Maxi tertidur menghadap tepat di sisi wajahnya. Dan pantas saja perutnya terasa berat, itu semua karena tangan kekar maxi yang menimpa perutnya.

Tapi seingat risa, Maxi tak ada disampingnya saat ia tertidur. Mengingatnya, Risa menjadi ingat kembali akan apa yang telah di ucapkan max terhadapnya. Dan itu cukup melukai hatinya.

Risa mencoba untuk mendudukkan dirinya sepelan mungkin. Takut bila max terganggu dengan pergerakannya.

"Kau sudah bangun?" suara berat maxi mengagetkan Risa.

"Emm." gumamnya.

Maxi ikut mensejajarkan tubuhnya dengan risa. Pagi yang indah saat melihat wajah cantik risa untuk pertamakalinya ia membuka mata.

"Bagaimana kondisimu?"

Risa mengangguk. Maxi menghembuskan nafasnya lelah. Ini semua akibat maxi tak mampu menahan amarahnya. Sekarang berakibat pada Risa yang takut untuk menatap dirinya.

"Aku sudah katakan padamu untuk melupakan masalah kemarin. Mulai sekarang belajarlah untuk melihat mayat yang akan terkapar di hadapanmu." ucap Maxi.

Risa tak menjawab. Tatapannya masih kosong.

Maxi mengusap wajahnya kasar. Ini semua tidak akan membantu! Maxi bangun dari tidurnya lalu berjalan keluar kamar. Meninggalkan risa yang diliputi kesedihan. Hidup bersama maxi tidaklah semenyenangkan pikirannya.

_______
*****

Di ruangan cafe tempat makan telah tersaji berbagai jenis makanan dan kue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruangan cafe tempat makan telah tersaji berbagai jenis makanan dan kue. Bukannya menatap lezatnya makanan itu, alkes justru menatap Natalie serta Aurora yang duduk bersebelahan. Aurora nampak santai tertawa bersama alkes, sesekali pria itu menyingkirkan anak rambut yang turun kewajah cantik Natalie.

Rasanya Aurora iri, bagaimana tidak? Ia sama sekali tidak pernah mendapatkan selama bekerja disini.. Ia justru mendapat kan perlakuan biasa saja diri bossnya.

Saat melihat Natalie yang mengambil sendok di hadapan , barulah Aurora pergi dan alkes berdehem.

"Kau makan dulu!" ucap alkes.

"Kenapa memangnya? Apa kau tidak tahu dimana temanku. " sinis Natalie.

"Bukankah dia bersama mu. Aku belum mendapatkan pesan atau ijin dari nya. "Ucap alkes memendang nath senang.

Natalie tersedak dengan ludahnya sendiri.

"Jangan terkejut seperti itu. Aku benar-benar tidak tahu. Apa kau tau,??
aku selalu tidak bisa tidur setiap malam,, memikirkan wajah cantik mu itu, akibat kau nath !! Lain kali tanyakan terlebih dahulu apakah kau akan kesini nanti semua kupersiapkan segalanya. " Alkes memperhatikan Natalie menyantap makanannya seolah tak peduli.

Miss you bastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang