25.FREE MEN

10 1 0
                                    

Australia

Bagaimana perkembangan cabang di Indonesia?"

"Semua sesuai perintah tuan. Lusa pengiriman barang ke Inggris" Ucap arnot,tangan kanan Donio.

"Bagus. Pantau terus. Jika ada masalah hubungi aku. Ah, Bagaimana dengan para pecundang itu? Apa mereka masih bergerak menyerang?" Senyum licik tercetak di bibir pria itu.

"Kemarin para polisi mencoba menggagalkan pengiriman barang. Tapi kita bisa atasi semuanya tuan, jadi tak ada masalah tuan." Ucap arnot dengan tegas, tapi tak mengurangi rasa hormatnya pada sang tuan.

Donio, pria tampan dengan segala talenta yang ia miliki. Arnot dan Donio adalah sahabat. Meskipun mereka sahabat, rasa hormat arnot kepada donio tak pernah berkurang.

Bekerja sebagai tangan kanan seorang pebisnis kejam bukanlah hal yang mudah. Tak hanya mengandalkan akal, fisik tapi juga talenta yang bagus.

"Baiklah, kembali lah. Aku sedang ingin sendiri, kosongkan jadwal sampai besok."

"Baik tuan." Arnot bangkit dari kursi tamu di ruang kerja Donio.Dan keluar tanpa suara.

-----

04.00

Dentuman music club menggema dengan keras. Kaum hawa maupun kaum adam menikmati alunan lagu sang DJ. Tapi tidak dengan pria yang terlihat mabuk parah di depan meja bartender.


"Kau sudah mabuk nio" pria itu menarik gelas yang ingin di isi oleh Donio


"Kau sudah mabuk, berhentilah. Ada apa denganmu bro?" Tanya Hendry.


"Aku tak apa. Hanya ingin mabuk." Jawab donio dengan mabuk yang parah.


"Baiklah, ayo kita pulang. Aku tak ingin kejadian ini diketahui kakek" Pria itu memapah tubuh donio dengan tertatih-tatih keluar club.


"Nat..." oceh nio.


"Ck, masih saja memikirkan wanita itu. Lupakan bodoh, Dia yang membuatmu seperti ini.?" berdecak kesal.


"Hen... Sepupu" racau Donio lagi.


"Ck, disaat mabuk saja kau memanggilku, Jika kau bukan saudara ku,aku tinggalkan saja kau ucapan mu Menyebalkan."


Hendry membopong Donio kedalam mobilnya.


Melajukan mobil dengan keceparan sedang membelah jalanan ibu kota yang sepi karena ini susah sampir pukul 4 pagi.


"Menyusahkan sekali kau nio."


--------


"Hai tuan"


Langkah Donio terhenti saat sebuah sapaan menyapanya.


Sekertaris bersama genk-nya, Queen dan Angel berada di hadapannya.


"Guys, ini direktur-hot yang aku ceritain."

"Kenapa Livia,,gaya kunomu ternyata menipuku,, seketika Livia merobek pakaian kedodoran nya terlihat lah tubuh seksinya.
Memakai hot pants merah begitu pula rok mini nya yang sepadan warnanya tubuh seksinya.

Livia sambil menggerakkan jari lentiknya di dada Donio,


Suasana lorong yang kosong, membuat libido-nya meningkat karena sentuhan menggoda Livia.


"Apa kamu yakin? Dia mau?" Tanya Angel ragu.

Miss you bastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang