33.JELOUS

10 1 0
                                    

Natalie disibukkan dengan lamunan nya yang tak henti hentinya, dipikiran nya alkes mendominasi.

"Jadi Kau adalah nyonya rumah ini sekarang ?"

Sebuah suara mengagetkan nath, ia langsung membalikkan tubuhnya dan mendapati seorang pria berambut merah  duduk sedang berdiri tak jauh darinya.

Pria ini wajahnya tidak asing, sepertinya Natalie pernah melihatnya. Ah, ya! Dia pernah melihatnya di foto keluarga alkes,dia mirip Neni,, astaga adik alkes. Adik alkes pernah mendatangi pernikahan nya tapi cuma sebentar.setalahnya dia pergi karena urusan penting.

"Aku sepertinya pernah melihat bidadari , kau istri Alkeskan ?" Natalie tersenyum dan berjalan mendekat kearah pria itu.

"Yep, it's me. Demon kencana...." Ucap demon lalu dia mengulurkan tangannya kepada natha.

".... apa demon kencana, nama kencana marga keluarga ini,berarti...adik iparku,kau makin tampan saja ?" Goda Natalie.

Demon tersenyum kepada nath, matanya lalu mengarah kepada bian yang sedang memakai Ban renang bergambar bebek disana. Lalu dia kembali menatap nath

"Sejak bian datang, belum sekalipun aku menemuinya. Boleh kah aku menemuinya ?" Demon lalu mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan sebuah tas berisi mainan kearah Natalie

Nath tertawa kecil "Yahh, tentu saja. Bian pasti senang bertemu dengan  Pamannya", Natalie lalu menghampiri bian dan mengajaknya naik menemui demon.

Setelah memakaikan handuk bian lalu dia menggandeng tangannya dan berjalan kearah demon.

"Hei Boy, kau tak merindukan ku ?" Demon berjongkok dihadapan bian dan tersenyum menatapnya.

Sementara bian terlihat terkejut dan menempelkan dirinya ditubuh demon.

"Paman....!!!!! 
Kapan pulang,,kau sibuk..aku benci kau, aku slalu bersama papy terus,,kau seperti jalangkung,,"

"Bian" Ucapnya terkekeh,,demon sumringah memeluk bian yang mengerucutkan bibirnya.

"Aku paman demon akan lama disini,, atau kabur lagi"

lihat aku membawakanmu sesuatu" demon lalu tersenyum kepada bian dan mengangkat kantong yang dibawanya kearah bian

"Apakah ini untukku paman demon?" Bian terlihat senang dan mulai berani berbicara dengan demon

Kemudian dia mengambil kantong dari tangan demon dan bermaksud ingin mengeluarkannya disana, namun hal itu ditahan oleh Natalie.

"No bian, kau bisa membukanya dikamarmu sayang. Sekarang kau harus memakai bajumu dulu ya". Natalie memberi kode kepada pelayan untuk membawa bian kekamarnya.

Pelayan lalu bergegas menggandeng tangan bian lalu tangan yang satunya membawakan kantong yang diberikan oleh demon.

Sementara itu Natalie mengajak demon masuk kedalam dan membawanya duduk diruang tengah. Kini mereka duduk disofa salah satu ruangan keluarga alkes.
Ruangan itu didominasi warna putih dan cokelat, jendela jendela besar membuat sinar matahari leluasa masuk kedalam rumah.

"Apa kau tidak memberitahu kakakmu kalau kau datang kemari ? sepertinya alkes tidak tau kau akan datang" nath  mulai membuka pembicaraan.

Demon duduk disofa didepan nath, menyandarkan punggungnya disandaran sofa dengan satu kaki disilangkan kekaki yang lain.

Sungguh, dia terlihat tidak jauh berbeda dengan alkes. Selera mereka sama, hanya saja tubuh demon lebih kekar ketimbang alkes Ah, tapi alkes sikap alkes lebih hangat dan dewasa' dari demon. Pikir nath dalam hati.

Miss you bastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang