"Ck, cepetan permintaan lo apa!" Raefal mendengus malas, melihat seringai pria tan di depannya membuat keinginan melempar helm ke wajah pria itu makin tinggi.
"Gue mau lo jadi pacar gue."
detik pertama...
detik ke dua...
detik ke tiga...
"Lo gila...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
>•<
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh dari tadi base sekolah rame bener deh lagi bahas apa sih, tuh base sekolah juga sejak kapan coba beralih jadi kang gibah." Jarvis mengoceh saat matanya menangkap banyak sekali notif yang masuk ke dalam ponselnya.
Hardyan dengan sifat niat tidak niat nya ikut melihat notif tweet di ponselnya, sekedar melihat saja karena bingung ingin melakukan apa lagi soalnya cas ponsel mereka sudah sekarat sehabis bermain game dan jika ponselnya bisa mengeluarkan asap karena sangking panas nya mungkin kepulan asap sudah keluar dari sana, karena sumpah semi apapun ponselnya benar-benar sudah panas guys di lihat dari ia yang menempelkan sisa es batu dari es teh plastik ke ponsel nya, mengompres ponsel agar tidak terlalu panas menurutnya.
"Ehh yang di lari in ke uks bukan adek lo kan bang soalnya kan adek tiri lo emang jadi bahan perbincangan di base hari ini?" Jafran menyipitkan kan mata memperjelas penglihatannya ketika membaca notif yang juga masuk ke ponselnya.
Hardyan membaca tweet itu, lalu mengangkat bahunya bodoamat. Toh kalau benar adik tirinya apakah ia peduli? Tentu saja tidak.
"Ngga khawatir lo bang? Atau lo ngga mau langsung lari nyamperin dengan gentleman terus langsung teriak gini 'siapa yang udah buat edek gue kayak gini!' kan bagus tuh biar lo terkenal dengan abang able idaman sejuta umat ahahahaha." Tawa Carel terdengar setelah menyelesaikan kalimatnya.
"Dihh geli gue ngebayangin lo gitu har apalagi demi cewe itu." Jaidan berujar ngeri tubuhnya juga ikut bergidik, entahlah saat melihat Marsya di kali pertama, Jaidan sudah merasa benci se benci nya.
"Yang suruh lo bayangin siapa anjing." Hardyan merotasikan bola matanya malas.
"Ohh iya katanya bang jarvis sama jafran mau ngedeketin si Marsya, kalian bedua ngga ada niatan buat nyamperin gitu??" Sepertinya Carel ingin menggoda kedua temannya karena sekarang bisa ia lihat kedua orang itu sudah memasang ekspresi tidak enaknya.
"Ga dulu makasih." Dengan serentak mereka mengatakan tiga kata tersebut membuat tawa Carel dan Jaidan pecah seketika, siapa tadi yang sangat bersemangat sekali untuk bertarung menggoda Marsya?