10.1K 1K 37
                                    

(boong deng)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(boong deng)

>•<

Pelajaran peminatan matematika masih berlanjut di kelas XII IPA satu, suasana di kelas itu sunyi... Sepi... hanya suara mesin AC dan gesekan-gesekan spidol pada papan tulis lah yang terdengar.

Hingga bel penyelemat berbunyi, bel sekolah yang menandakan jam istirahat telah tiba. Wanita paruh baya dengan lipstik merah itu izin keluar dan disusul oleh siswa-siswi lainnya yang sudah pasti tujuannya ke kantin untuk mengisi perut mereka atau sekedar menggibah bersama teman-temannya.

"Kamu kenapa ngga keluar ref?" Gadis yang bernama Salsabila itu bertanya saat netra matanya menangkap sosok pria mungil yang masih ada di tempat duduk pria itu, hanya dirinya dan pria itu lah yang tersisa di dalam kelas.

Raefal, pria itu menoleh menatap ke arah Salsabila, amarah nya masih ada namun saat melihat wajah polos teman kelasnya itu membuatnya sadar bahwa gadis itu tidak ada sangkut pautnya, yang salah di sini adalah Hardyan dan dirinya sendiri, Hardyan yang salah karena memanfaatkannya dan dia yang salah karena dengan bodohnya tidak tau tujuan pria itu mendekati nya.

Memikirkan permintaan Hardyan waktu itu membuat Raefal tersadar, saat Hardyan, pria berkulit tan itu meminta untuk menjadi pacarnya termasuk bentuk mempermalukan dirinya kan? Tapi kenapa Hardyan sangat tidak jelas dan kekanak-kanakan. Padahal kalau mau mendekati Salsabila, tinggal dekati saja, kenapa harus seribet ini?

Dengan dia yang nantinya menjadi pacar Hardyan otomatis yang akan menjadi biang masalah bukan Hardyan tapi dirinya, Raefal akan dihujat habis-habisan karena membuat Hardyan si preman idaman sekolah  belok, ya walaupun Hardyan yang mengajak nya untuk pacaran tapi yang akan dihujat adalah dirinya, mau bagaimanapun orang-orang pasti tidak akan percaya Hardyan belok, karena pasti ada saja gosip yang menyatakan bahwa Hardyan berganti pacar disetiap harinya.

Sedangkan dirinya tidak pernah sama sekali berhubungan dengan lawan jenis, jangan kan berhubungan, sekedar dekat saja tidak pernah, tapi jika rumor yang mengatakan jika dia berkencan dengan pelajaran jangan di tanyakan lagi karena hampir semua orang di sekolah tau bahwa Raefal memang terlalu sibuk berpacaran dengan tugas-tugas sekolahnya sampai tidak sempat untuk bermain serta sekedar menikmati masa mudanya.

Jika saat itu Raefal benar-benar menerima Hardyan, mungkin Hardyan sekarang sudah tertawa terbahak-bahak melihat Raefal dikucilkan karena masalah orientasi seksual.

Setelah Raefal memikirkan kemungkinan-kemungkinan tersebut, membuatnya semakin membenci pria pemilik nama Hardyan.

"Ref?? Kamu kenapa, lagi sakit yaa." Salsabila mendekati Raefal saat pertanyaannya tidak terjawab-jawab, Salsabila memegang bahu pria itu yang sepertinya sedari tadi asik melamun dengan dunianya sendiri.

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang