4.9K 443 35
                                    

warn:
-2k+ word

dahhh besti selamat menikmati ketikan ngebut ini.

Hardyan baru saja memasuki sebuah pekarangan rumah mewah menggunakan motor biru kesayangannya, ia lirik sekilas parkiran mobil di seberang sana dan tidak mendapatkan mobil yang sering digunakan oleh orang tua itu.

Malam sudah larut mungkin malam ini sepasang suami istri yang tidak tahu malu itu tidak akan pulang dan sibuk bercinta semalaman dengan si istri yang sedang mengandung. Cihh orang orang tua yang menjijikkan.

Tidak memperdulikan semua itu, Hardyan langsung masuk kedalam rumah itu. Hal yang menyebalkan terjadi, baru saja ia melangkahkan kakinya masuk ia sudah di serang dengan Marsya yang memakai gaun tidur kurang bahan, untung saja Hardyan memiliki respon yang cepat dan mendorong keras Marsya ke lantai, jika lambat sedikit saja mungkin bibir nya sekarang telah bertemu dengan bibir murahan adik tirinya itu.

"Fuck!" Umpat Hardyan setelahnya.

Marsya bangkit dari duduknya lalu melihat Hardyan dengan penuh sayang.

"Abang..." Rengek nya membuat Hardyan ingin muntah saat itu juga.

"Stop lo ngga ada lucu-lucu nya." Ucap Hardyan sebelum mengucapkan kalimat panjang nya yang memang sudah ia siapkan untuk Marsya sebagai peringatan bagi gadis itu.

"Gue pengen ngomong ke lo, dan kebetulan lo muncul di depan gue tanpa disuruh. Gue peringatin lo ya denger baik-baik. Gue udah tau kalau yang buat rumor di base tadi pagi itu lo, ngga penting gimana gue bisa tau tapi gue peringatin lo untuk stop melakukan hal gila itu, sekali lagi lo bertindak kayak tadi gue bakal kasi lo pelajaran tanpa perlu gue ngomong lagi. Dan ada masalah apasih sampai lo ganggu orang-orang disekitar gue? Segitu ngga menyenangkan nya hidup lo sampai hidup gue juga lo usik?" Jelas Hardyan tegas, ia tidak main-main dengan memberikan gadis itu pelajaran jika saja Marsya mengabaikan peringatan nya ini.

Marsya sempat tersentak karena takut mendengar kalimat saudara tirinya itu, tapi ia tetap memberanikan diri menjawab pertanyaan yang berada di akhir kalimat pria itu.

"Gue suka sama lo! Bahkan gue cinta mati sama lo! Makanya gue buat rumor itu biar mereka semua beranggapan kalau mereka ngga pantas ada di samping lo kecuali gue!" Balas Marsya berhasil menghentikan langkah Hardyan yang hendak pergi dari sana dan membuat ekspresi menatap jijik pada gadis itu.

"Hal apa yang bisa gue lakuin biar gue bisa jadi pasangan lo?!" Lanjut Marsya lagi.

Hardyan memandang wanita didepannya lumayan lama, memperhatikannya dari ujung kaki dari ujung rambut, lalu setelahnya menampilkan smirik khas nya sebelum berbicara sesuatu.

"Lo tau gue udah ngga punya mama kan? Gue harap pasangan gue juga gitu sih."

***

Sedari tadi Raefal melirik notifikasi yang terus masuk kedalam ponselnya. Bohong jika ia mengatakan baik-baik saja setelah mendapat umpatan-umpatan, sumpah serapah, dan cacimakian. Melihat akun Twitter nya yang sekarang dipenuhi kata-kata yang tidak menyenangkan membuatnya berpikir, mungkin jika ia memiliki sosial media selain twitter maka sosial medianya yang lain juga pasti akan dipenuhi dengan hal yang serupa, untung saja ia hanya mempunyai satu media sosial yang itupun ia buat karena kepentingan sekolah.

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang