7.8K 760 85
                                    

warn:
•2k+ word
•be careful, it's too cute?
typo's

enjoy my dear readers♡

Seorang gadis terlihat sedang berbicara melalui benda persegi panjang yang ia tempelkan pada salah satu telinga nya. Selama pembicaraan itu berlangsung sesekali ia menampilkan senyuman kemenangan nya, entah apa yang sangat membuat nya sangat bahagia dari percakapan serius itu.

Hingga akhirnya percakapan itu selesai dan ia melempar ponselnya begitu saja di atas kasur empuk nya, senyuman nya makin lebar hingga membentuk sebuah tawa yang menggema di dalam kamar bernuansa modern itu.

"HAHAHAHA sebentar lagi hama-hama yang bakal halangin jalan gue bakal musnah semua ahahahaha."

***

Raefal berdiri menunggu Hardyan untuk menjemputnya, sesekali ia melirik jam tangannya sebagai pengisi waktu nya saat itu. Tidak lama suara motor yang kian mendekat mengambil fokus Raefal, ia melihat Hardyan dengan stelan jaket kulit dan celana jeans hitam andalannya mendekat sambil mengurangi kecepatan motor biru nya yang menandakan bahwa sudah sampai pada tempat tujuan.

"Udah lama?" Ucap Hardyan setelah membuka kaca helm nya, di lihatnya Raefal yang berdiri tepat di sampingnya.

Raefal membalas tatapan mata itu lalu setelahnya menggeleng,

"Baru aja sih." Balas Raefal, jujur ia belum terbiasa dengan situasi ini. Dia yang awalnya terbiasa di masa bodoh kan dengan Hardyan tiba-tiba mendapat perlakuan seperti ini membuatnya merasa sedikit aneh.

Setelah mendengar itu, Hardyan mengangguk dan langsung berinisiatif memasangkan helm untuk Raefal, dan anehnya Raefal tidak menolak tindakan itu.

"Sudah izin kalau mau temenin gue?" Tanya Hardyan sambil memasang helm pada pria di depannya, seraya matanya tidak pernah luput dari wajah pria berkulit putih tersebut.

"Lah iya gue belum izin, bentar gue izin dulu." Raefal membulatkan matanya, bisa-bisanya ia melupakan untuk izin pada orangtuanya, mungkin karena ia tidak pernah jalan-jalan keluar dulu maka dari itu jarang sekali untuk meminta izin bahkan nyaris tidak pernah.

"Kepalanya jangan gerak fal... Ini lagi di pasangin helm."

Raefal kembali meluruskan pandangan nya kedepan, tepatnya pada wajah Hardyan.

"Iya tapi gue mau izin dulu bentar." Jawab nya lagi, namun niatnya untuk meminta izin terhenti karena Hardyan yang menarik ponsel Raefal.

"Gue udah minta izin, katanya nyokap lo bolehin. Gue tanya cuman mau mastiin aja." Ujar Hardyan lalu menaruh ponsel Raefal kembali ke saku celana pria itu dan lanjut mengunci helm Raefal.

"Lo beneran udah izin?" Tanya Raefal meyakinkan, dan Hardyan hanya mengangguk sambil menampilkan sedikit senyum nya.

Setelah bunyi 'clik' terdengar Raefal segera menaiki motor lalu mereka pun melaju membelah jalanan kota yang akan membawa mereka menuju ke tempat tujuan. Selama perjalanan sesekali kepala Raefal maju untuk mendengar kalimat Hardyan dan Hardyan yang akan menoleh kesamping atau sesekali melirik spion untuk berbicara dan melihat Raefal, hingga tanpa sadar sedari tadi mereka berdua sangat nyaman berbicara satu sama lain dengan jarak yang sangat dekat.

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang