Ch 20

1.3K 99 3
                                    

Setelah putus dari Navasha, Carissa semakin gencar mendekati nya. Alva harusnya senang, karena di saat-saat terakhir hubungannya dengan Navasha, Alva sedikit menaruh hati pada Carissa. Cewek itu merupakan cinta pertama nya.

Tapi Carissa dulu menolaknya, dengan alasan ia tidak mau berpacaran dan ingin fokus pada pendidikan nya.

Meski begitu, Carissa tetap bersedia berteman baik dengan Alva. Mereka tetap dekat namun masih dalam batasan teman.

Kini Carissa membuka jalan bagi nya untuk kembali mengajak cewek itu menjalin hubungan. Lampu hijau jelas di depan mata, mempersempit kemungkinan penolakan untuk ajakannya kali ini.

Namun Alva gamang. Ia merasa perasaannya pada Carissa menguap tak berbekas. Dalam benak dan pikirannya hanya di singgahi bayang-bayang Navasha yg sudah menjauh dari jangkauan nya.

Hilangnya cewek itu dalam keseharian Alva. Menyisakan kekosongan yg amat terasa dalam hatinya.

Alva resah selama beberapa hari ini. Setelah kehilangan Navasha. Alva dilanda perasaan gelisah yg membuatnya tidak bisa tenang setiap saat. Bahkan karena itu, ia kesulitan tidur setiap malam.

"Muka lo kusut banget, Al" cetus Ares

"Ya, beginilah wajah orang yg baru putus cinta"

"DI PUTUUUSIN KAMUU~ ..." Ares bersenandung, melakukan gerakan joged ala trio ubur-ubur yg ia tonton di sinetron kesukaan emaknya.

"MEMBUAT HATIKU MENJADI GALAUU~ ..." Geo dan Johan ikut bernyanyi. Geo bahkan ikut berdiri, berjoged bersama Ares.

Sampai Alva menendang bangku mereka dengan emosi. "Diem sebelum gue gebukin lo pake sapu !" Ancam Alva dengan pandangan sengit.

Oke, mereka cukup paham jika Alva sudah mulai emosi. Ketiga teman Alva itu memutuskan menghentikan aksi mengusili nya. Alva akhir-akhir ini sangat sensitif persis seperti cewek yg lagi PMS. Emosi nya mudah terpancing. Mudah tersinggung, dan marah hanya karena hal sepele.

Tepukan di pundaknya membuat Alva menoleh ke samping. Menatap Johan.

"Mending lo bicara lagi ama Navasha"

"Buat apa ?" sahut Alva acuh

"Lo jangan bohongin diri lo sendiri, Al. Lo begini sejak putus ama tuh cewek. Gue yakin lo sebenernya ada rasa 'kan ama dia ?"

Alva mendengkus sinis, "Sok tau lo, Jo !"

Johan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Sulit sekali menyadarkan Alva. Atau mungin, Alva sadar hanya saja berusaha membohongi diri nya sendiri.

"Al !"

Seruan itu membuat keempat cowok itu menoleh bersamaan. Carissa mendekati tempat mereka, sambil tersenyum manis.

"Hy guys !" Carissa menyapa mereka semua

"Hy Car" balas Ares. Geo hanya membalas dengan senyum tipis. Sedangkan Jo lebih memilih tidak peduli dengan cewek itu.

Sikap Carissa yg mendekati Alva sebelum kandasnya hubungan temannya itu dengan Navasha, membuat Jo menduga jika cewek itu merupakan salah satu alasan di balik hancurnya hubungan mereka.

Dan sekarang Carissa dengan tidak tahu malu nya terus mendekati Alva. Meniru sikap Navasha sebelumnya, meski tak seagresif Navasha. Carissa lebih menjaga image nya dengan sifat anggun.

Cewek itu seakan berusaha menunjukkan jika dirinya lebih baik dari Navasha. Padahal sikapnya yg seperti ini justru terlihat seperti ular berbisa dalam pandangan Johan.

"Atmosfer nya mendadak gak enak. Gue cabut dulu deh" cetus Johan. Ia bangkit dari kursi nya. Melangkah menuju pintu keluar.

"Eh, gue ikut Jo !" seru Geo

Alvasha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang