"Al, kamu gak boleh kumpul sama teman-temen kamu"
"Kamu harus nemenin aku ke toko buku"
"Ada buku yg pengen aku beli"
"Al, kamu harus temenin aku !"
Teman-teman Alva melengos malas. Niat mereka segera pergi dari sekolah, langsung meluncur ke rumah Geo untuk mengerjakan tugas, harus tertahan karena Carissa yg menyandera Alva.
Cewek itu terus merengek, menahan lengan Alva. Mencegah cowok itu untuk pergi dari sana.
"Gue gak bisa, Car. Gue mau ke rumah Geo, ngerjain tugas Fisika !" ucap Alva
"Nanti aja. Sekarang kamu anterin aku dulu" ucap Carissa
"Tugasnya musti beres hari ini, Carissa. Besok dikumpulin"
"Pokoknya aku gak mau tahu ! Kamu harus nganterin aku Al !" Carissa memaksa dengan tegas
Alva mengacak rambutnya kesal. Carissa ternyata lebih merepotkan dari Navasha.
Tepukan di pundaknya membuat Alva menoleh. Mendapati Dania dengan Sinta dan Navasha di belakangnya.
Dania melipat tangannya, menumpu nya di pundak Alva.
"Lo udah jadian ama Carissa ?""Gak" jawab Alva cuek
Dania menyunggingkan senyum sinis.
"Belum jadi siapa-siapa aja lagak lo udah kayak pacar nya. Gak malu lo ?!" sindir nya pada CarissaTeman-teman Alva menahan tawa. Mereka sebenarnya sependapat dengan Dania. Namun tak berani mengatakannya karena takut Alva tersinggung.
Sejak putus dari Navasha emosi Alva semakin tidak bisa di tebak. Daripada memancing amarahnya, lebih baik mereka tutup mulut.
Carissa mencebik kesal.
"Liat aja, bentar lagi juga gue bakal jadi pacar Alva" balas Carissa percaya diri. Ia menatap Alva disisinya "Iya kan, Al ?!"Alva menghembuskan nafas pelan,
"Car, gue gak pernah nganggap lo lebih dari temen"Sontak ketiga teman Alva tertawa. Mereka tak bisa lagi menahannya setelah mendengar pengakuan Alva. Dania tersenyum semakin sinis. Sinta disisinya ikut menahan tawa.
Sementara Carissa, wajahnya memerah padam. Antara marah dan malu yg jadi satu.
"Aduh ... malu nya ampe ubun-ubun" cetus Dania
"Muka nya mau di kemanain neng ?!" Jo ikut menimpali. Ia merasa lebih bebas mengejek Carissa setelah tahu Alva tak menganggap cewek itu spesial.
"Gue punya keresek, Car. Nih !" Sinta menyodorkan benda di tangannya yg terlipat rapi
"Buat apa, sin ?" tanya Jo
"Buat nutupin muka dia" jawab Sinta
"JYAAHH..." Ares dan Geo berseru kompak. Menertawakan Carissa yg semakin memerah malu.
Cewek itu menghentakkan kakinya. Lalu pergi dari sana. Air matanya menggenang di kedua matanya. Carissa tak bisa menahan sakit hati saat di tertawa kan seperti itu.
Carissa tahu Alva itu mulutnya bahaya. Tapi ia kira Alva akan sedikit lembut padanya. Ternyata sama saja.
Carissa jadi heran, kenapa Navasha bisa bertahan dengan karakter Alva yg seperti itu.
Navasha yg semula menatap kepergian Carissa, kembali meluruskan pandangannya. Matanya bersibobok dengan Alva, Navasha sontak memalingkan pandangannya ke arah lain. Ia menjadi salah tingkah.
Ya tuhan, kenapa Alva jadi sering memperhatikan nya sih ? Bikin nervous saja.
"Sin, cabut yuk ! Lagian kita ngapain sih disini" ajak Navasha, menggoyangkan lengan Sinta
![](https://img.wattpad.com/cover/285862651-288-k480364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvasha (End)
Teen FictionHari-hari Alvaro tidak bisa setenang biasanya, ketika ia berhadapan dengan Navasha. Saat cewek itu memaksanya untuk berpacaran dengannya. "ALVARO ATTAREKSA, WILL YOU BE MY BOYFRIEND?" "CEWEK GILA!"