Arstel#29

3.4K 140 0
                                    

Arthur melajukan mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk segera menuju ke markas para Ruthless Killer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arthur melajukan mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk segera menuju ke markas para Ruthless Killer. Ia tidak ingin jika Aloysius melarikan diri. Begitu juga Stela yang segera menuju ke markas dengan menggunakan motor milik Anton. Keduanya menuju ke markas di waktu bersamaan, meski tidak bersama.

Di waktu yang bersamaan pula, keduanya sampai tepat waktu. Arthur menatap beku Stela yang datang ke markas itu, padahal Arthur sudah melarang keras Stela untuk datang ke sana.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Arthur.

"Aku tidak akan membiarkanmu terluka sendirian." balas Stela.

Arthur mengangguk, "Baiklah. Namun, sebelum itu berjanji untuk selalu berada di sisiku." ucap Arthur.

Stela mengangkat tangannya, "Aku berjanji!" balas Stela dengan semangat.

Keduanya berjalan mencari cara untuk masuk ke dalam, karena markas mereka benar-benar tertutup dengan rapat dan setiap pintu terpasang kunci sidik jari.

"Aku akan menghancurkan kunci ini. Dengan itu alarm akan berbunyi dari dalam dan mereka akan keluar secara bersamaan." ucap Stela.

"Jika semuanya akan kabur?" tanya Arthur.

Stela menyeringai, "Kita berpencar, kau mengejar mereka dan aku akan mengurus yang di dalam." balas Stela.

"Apa kau gila?" seru Arthur.

*DOR!"*

Suara tembakan terdengar begitu keras, sedetik kemudian alarm juga berbunyi.

"Stela?!"

Stela menatap Arthur, "Aku akan menjaga diriku baik-baik, percayalah." ucap Stela.

Arthur menggelengkan kepalanya, "Bersiaplah." lanjut Stela.

Pintu markas itu terbuka dengan sendirinya, Stela langsung masuk ke dalam markas dan meninggalkan Arthur di luar. Stela bersembunyi di sela kedua dinding, ia melihat Aloysius yang berjalan keluar untuk mengecek. Perlahan, Stela mencari para Mafia yang bersembunyi. Dengan pistol yang sudah ia siapkan di tangannya, matanya mengelilingi markas itu.

Tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing yang memanggil namanya, ya itu adalah suara Clarysta.

"Turunkan senjata mu, sebelum aku menembak kepala mu." ucap Clarysta yang sudah lebih dulu meletakkan pistol di kepala Stela.

Stela menjatuhkan pistolnya ke tanah, semua Mafia yang berada di dalam markas tersebut juga menodongkan pistol ke arah Stela, termaksud Axton dan juga Maichel. Jantung Stela berdetak dengan begitu kencang, namun ia berusaha untuk tenang dan mencari cara agar ia dapat menyelamatkan diri.

Stela diam, menatap tajam Axton dan juga Maichel. Sedetik kemudian, ia menangkis tangan Clarysta dan membalikan pistol ke arah kepala Clarysta.

"Aku akan langsung menembakkan peluru yang ada di dalam ini jika kalian melangkah sedikit saja." ucap Stela.

Arthur Ricard || [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang