Stela Arabelle Cadmael

18.9K 482 4
                                    

------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------

Kringggggggg~

Suara dering jam beker memenuhi isi kamar seorang gadis yang tengah tidur dengan nyenyak di atas kasur. Gadis itu membuka matanya perlahan, lalu menatap jam bekernya dengan tatapan yang begitu tajam.

"Diamlah! Dasar jam sialan, tidak bisakah kau berhenti menganggu waktu tidurku?!" serunya.

Gadis itu mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, dengan tubuh yang masih sangat lemas. Ia meregangkan tubuhnya dan beberapa kali menguap, rasanya ia sangat ingin kembali memejamkan mata dan menghabiskan sisa waktunya untuk kembali tidur.

Tak lama, ia tersadar dan kembali menatap jam beker itu. Matanya membulat dan ia mulai bergegas untuk bersiap-siap. Karena hari ini ia harus pergi bekerja.

"Agh, sialan! Mengapa aku terus ceroboh seperti ini?!" gerutunya.

Selesai sudah ia bersiap-siap. Ia berjalan cepat dan bahkan hampir berlari kecil karena restoran tempat ia bekerja 5 menit lagi akan segera di buka. Sedangkan, jaraknya dengan tempat kerjanya itu masih sangat jauh.

Stela Arabelle Cadmael, gadis ceroboh yang sedang berusaha menjadi gadis yang teratur. Ia terlahir dari orangtua kaya raya. Namun, semenjak SMA ia memutuskan untuk belajar hidup mandiri karena kecerobohannya. Ia tinggal di sebuah rumah kosong tua yang di sulapnya menjadi istana besar yang sangat indah.

Stela sudah menghabiskan hampir 9 tahun hidup di sana. Dengan kesendirian, dan semua yang ada di dalam sana adalah hasil dari kerja kerasnya sendiri. Ia bekerja di sebuah restoran kecil yang berada di pinggir jalan, sebagai tukang masak. Aneh ya, seorang gadis ceroboh menjadi tukang masak di restoran? Ya, tapi itulah nyatanya.

Gadis ini sangatlah polos dan masih seperti anak kecil, meski umurnya sudah menginjak 23 tahun. Wajah lugunya juga membuat Stela terlihat seperti gadis remaja yang baru menginjak sekolah menengah.

Stela sudah berada tepat di depan restoran tempat ia bekerja, ia menatap jam tangannya, "Telat 15 menit? Ah, tak masalah. Yang jelas aku sudah berusaha berlari menuju kesini." ucapnya.

Belum jauh dari tempat ia melangkah untuk memasuki restoran itu, tiba-tiba seorang laki-laki dengan tubuh yang buntal berdiri melipat tangannya menatap Stela.

"Memberi makan burung? Mengubur kucing mati? Mencuci pakaian dalam Alice? Alasan apa lagi yang akan kau berikan hari ini?" ucap laki-laki itu dengan nada yang sedikit meninggi.

"Kau tampan sekali hari ini, bos." balas Stela dengan senyum yang sangat lebar.

"Aish, bisakah kau tidak mengalihkan topik pembicaraan ketika aku bertanya padamu apa alasanmu terlambat?"

Stela merangkul tubuh kecil bosnya itu dan menunjuk ke arah jalan raya yang sangat ramai di lalui oleh banyaknya kendaraan.

"Apa bapak melihat?" tanya Stela.

"Apa yang harus aku lihat?" balasnya.

Stela memutar malas matanya, "Mengapa kau sangat sulit mengertiku?! Jarak rumahku ke sini sekitar 1 kilometer, dan aku berjalan menggunakan kakiku menuju kesini. Apakah kau masih ingin memarahiku? Kau lihat ini? Kaki ku hampir patah." ucap Stela yang masih berusaha mencari alasan yang pas untuk menghindari bosnya itu.

"Hei! Apa kau pikir bisa membodohiku? Beribu alasan yang kau utarakan sangatlah tidak masuk akal dan tidak dapat di percaya. Dasar gadis ceroboh, apa kau lupa? Jika sebelum kau bekerja disini, kau mengisi sebuah data? Dan dari data itu aku dapat mengetahui semua tentangmu." balas laki-laki itu, lalu mengetuk kepala Stela dengan sutil kayu yang ia pegang dengan pelan.

Stela merunduk pasrah. Laki-laki itu tersenyum begitu manis dan kembali memukul tubuh Stela dengan pelan, "Hei! Berjanjilah kepadaku jika kau akan berubah dan akan menjadi gadis tepat waktu."

Stela tersenyum dan memeluk laki-laki paruh baya itu, lalu ia mengangkat tangan kanannya, "Aku, Stela, berjanji atas diriku sendiri untuk tidak menjadi gadis yang tidak tepat waktu!"

"Baiklah! Silakan lanjutkan pekerjaanmu."

Stela memberikan senyumannya, lalu masuk ke dalam restoran untuk kembali bekerja.

Anton Ackerley, pemilik sebuah restoran kecil tempat Stela bekerja. Ia terkenal dengan sebutan 'good grandpa' oleh beberapa anak kecil karena sifatnya yang sangat baik serta penyayang. Anton berumur 63 tahun, dan ia mengenal Stela sudah sekitar 15 tahun. Laki-laki itu sudah menganggap Stela seperti anaknya sendiri, maka dari itu meski sudah berkali-kali Stela melakukan kesalahan, Anton tidak pernah memecatnya, melainkan ia hanya menegurnya saja.

"Good morning, semuanya!" sapa Stela sembari mengenakan kain kecil untuk menutupi baju atau yang biasa di sebut celemek.

Semua yang ada disana hanya membalas Stela dengan senyuman saja. Stela lalu berjalan ke arah dapur dan mulai bekerja.

Selamat malam, dan selamat membaca!

Arthur Ricard || [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang