Setelah Dedi keluar, Justin pun balik ke kamar Bobby. Justin pun mengambil sebuah baju tidur dan memakaikannya ke badan Bobby. dengan susah payah akhirnya baju tidur pun sudah selesai dia pakaikan. Tidak lupa Justin menyelimuti tubuh Bobby. Semakin lama dia melihat Bobby, semakin suka dia dengan Bobby.
Justin pun mencium pipi Bobby dan berkata,"aku benar-benar sangat menyukaimu, good night"
Ketika Justin mau berjalan keluar, Bobby memegang tangan Justin dan menariknya.
"kamu sudah bangun? apa ada yang kurang sehat? "tanya Justin
Bobby pun bangun dan duduk bersandaran di kasur.
"aku mau mendengar perkataanmu tadi"kata Bobby
Justin memegang pipi Bobby dan melihat ke muka Bobby sambil berkata,"baiklah, kamu dengar dengan baik ya, aku sayang padamu, aku cinta kamu, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku..."
Belum selesai Justin berkata, Bobby pun menarik muka Justin dan mencium bibirnya. Justin pun membalas ciumannya. Beberapa menit terlewati kemudian Bobby pun mulai membuka pakaian Justin dan dalam sebuah pelukan, Justin pun sudah terbanting diatas kasur. Bobby pun bangun duduk Bersujud di pinggang Justin sambil membuka pakaiannya.
Kemudian mereka pun saling berciuman sambil berpelukan. Sambil berciuman, Justin pun membuka celananya. Bobby pun segera melepas celananya. Tidak lupa Bobby mengeluarkan pengaman dan memakainya. Tangan Bobby membuka kaki Justin, Dengan pelan Bobby memasuki tubuh Justin.
Tersengar suara rintihan Justin,"aahhh..."
Bobby pun segera mencium bibir Justin. Rasa sakit karena tusukan milik Bobby yang besar itu pun mulai berkurang. Sambil berciuman Bobby pun mulai mempercepat gesekannya. Justin pun mulai menyukainya. Mereka terus melakukannya sampai akhirnya mereka kedua pun melepas cairan tubuh mereka. Bobby mengambil Tissue mengelap bekas cairan yang lengket ditubuh Justin. Justin pun merangkul leher Bobby. mereka pun tidur berpelukkan sampai besok pagi.
Ketika Justin membuka matanya terlihat ada Bobby disampingnya sungguh membuatnya bahagia. Tiba-tiba dia merasa agak kurang sehat perutnya sakit. Dengan pelan Justin pun berusaha bangun tapi ketika dia menurunkan kakinya dan berdiri, dia merasakan sakit dilubang belakangnya.
Secara perlahan sambil memegang pinggiran kasur Justin berjalan ke kamar mandi. sesampai di kamar mandi, Justin pun segera duduk di toilet. Justin pun menekan tombol pembersih. Air pun mulai disemprotkan ke bagian lubangnya. Rasa sakit itu pun berkurang.
Ketika Bobby bergerak dia merasakan Justin menghilang, Bobby melihat disekitarnya, tidak menemukan Justin. Terdengar suara air di toilet. Bobby pun segera bangun dan berjalan ke toilet. tapi begitu Bobby membuka selimut, terlihat di sprei itu ada bekas darah.
Bobby pun mengetuk pintu toilet dan bertanya,"kamu baik-baik saja? Atau kita ke dokter saja"
"aku baik-baik saja"kata Justin.
"kamu yakin? Aku lihat ada bekas darah Atau aku panggil dokter kemari saja? Sebentar ya"kata Bobby
Mendengar Bobby mau memanggil dokter, Justin pun segera bangun dan berjalan membuka pintu.
"tidak usah repot-repot, sebentar saja dah baikan kok, ini dah tidak begitu sakit"kata Justin
Melihat Justin keluar, Bobby pun segera memapahnya dan berkata,"jangan begitu, lebih bagus kita lihat ke dokter, agar lebih bagus, kamu tenang saja tidak ada orang yang akan tahu kok"
"baiklah"kata Justin.
Bobby pun menelepon dokter dan memintanya untuk kerumahnya.
"sekarang kamu istirahat dulu, kita basuh badanmu dulu"kata Bobby sambil membawa Justin masuk kamar mandi. lalu Bobby pun berjalan keluar mengambil sebuah kursi.
"kamu duduk sini dulu"kata Bobby.
Bobby pun membuka keran dan mengatur suhu air agar terasa hangat. Dengan lembut, Bobby membasahi tubuh Justin sambil bertanya,"gimana? Suhu airnya pas kan?"
"iya"kata Justin
Bobby pun membasahi rambut Justin dan mulai mengeramasi rambut Justin. Kemudian Bobby pun mengambil sabun cair dan menuangkannya ke busa mandi.
"sini aku saja"kata Justin
"kamu diam aja duudk disini, biar aku yang bersihkan"kata Bobby yang berjalan ke belakang dan mulai membersihkan punggung justin.
Kemudian dari belakang Bobby mulai membersihkan Dada Justin. Menrasakan sentuhan tangan Bobby yang bersentuhan dengan bagian dadanya membuat Justin mulai merasakan Nafsu. Bisa gawat kalau begini terus, apalagi Bobby sengaja pula berputar-putar didaerah sana.
Justin pun segera menghidupkan shower dan berkata,"sudah bersih lah, terlalu lama nanti masuk angin. Dengan cepat Bobby membersihkan Busa-busa di badan dan kepalanya. Bobby pun mengambil handuk dan mengelap badan Bobby. setelah kering, Bobby pun memapah Justin berjalan ke kasur. Bobby mengambil sebuah jubah mandi untuk dipakai oleh Justin.
"memang tidak ada baju dan celana?"tanya Justin.
"kan nanti juga mau kasih lihat dokter, pakai jubah mandi lebih bagus, nanti gampang diperiksanya"kata Bobby
"setidaknya kasih aku baju kaoslah gitu"kata justin
"baiklah"kata Bobby memberikannya baju.
Terdengar bunyi bel. Bobby pun berjalan keluar. Itu telepon dari satpam di depan gerbang. Katanya Dokternya sudah datang. Setelah mendapat izin, dokter pun bisa masuk. Bobby membukakan pintu.
"apa ada yang sakit?"tanya dokter Kiki
"bukan aku, tapi temanku, dia ada di dalam, ayo kemari"kata Bobby
"dokternya sudah datang"teriak Bobby sambil membawa dokter berjalan ke kamar.
Sesampai di kamar terlihat Justin sedang tertidur diatas kasur sambil memakai kaca mata hitam.
"maaf, bagian yang mana yang sakit?"tanya Dokter.
"ehmm..." Justin memberi isyarat ke Bobby.
"bagian belakangnya yang sakit"kata Bobby
"belakang? Maaf, apa anda bisa bangun? biar saya periksa"kata dokter kiki.
Setelah dibantu bangun oleh Bobby, Dokter pun melakukan pemeriksaan.
"tidak ada yang parah kok, aku kasih resep, ini obat untuk diminun, sedangkan ini obat untuk dioles"kata Dokter Kiki
Mendengar perkataannya, Bobby pun tersenyum.
"masih tertawa aja"kata Justin
"ingat ya, untuk sementara jangan melakukannya dulu, ingat meskipun sudah sembuh, ketika mau melakukannya, diharapkan menggunakan Pelumas, zaman sekarang ini sudah banyak dijual, diapotek juga ada"kata Dokter kiki.
"baik dok"kata Bobby sambil menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE HIM ( BL)
RandomJUSTIN "Walaupun aku tahu dihatinya belum ada tempat untukku aku tak akan menyerah" BOBBY "Tak terasa, dia mulai meningalkan jejak dihatiku" DEDI "Dasar, masih kecil dah berani menggodaku" KEN "Aku pasti mendapatkanmu"