BAGIAN 68

27 3 0
                                    

Bobby pun mencari-cari disekitar, masih saja tidak menemukan Justin. Kemudian Bobby menemukan ada cctv milik mini market yang dekat jalan keluar parkiran.

Bobby pun segera menelepon Damar, agar dia bisa datang memberikan bantuan. Beberapa menit kemudian DAmar pun datang sambil membawakan surat kepolisian. Damar dan Bobby pun segera mengecek CCTV. Mereka berhasil menemukan 3 mobil yang mencurigakan. Yang satu adalah mobil mamanya Justin, kedua lainnya adalah mobil preman.

"Tunggu dulu"kata Bobby

"Ada apa ?"tanya Damar.

"Coba kamu bisa besarin mobil disamping pohon itu?"kata Bobby

"Bisa"kata Damar

"Itu mobil Heru"kata Bobby.

Selagi mereka mengambil copy file cctvnya, SAeko sudah menemukan tempat tinggal mamanya Justin. Mama justin tinggal di sky apartment lantai atas.

Setelah mengambil copy CCtvnya, mereka pun segera pergi kearah rumah mamanya Justin. Selesai mereka memarkirkan mobilnya, mereka pun segera turun dan berjalan masuk ke sky aparment.

"Bisa tinggal di lantai atas sepertinya dia orang kaya juga"kata Damar.

Baru saja pintu lift terbuka. Terlihat seseorang yang sedang melarikan diri dikejar oleh dua orang pengawal.

"Kamu lihat ada apa ? Aku kejar mereka dulu"kata Bobby ke damar.

"Baiklah"kata Damar.

Bobby pun segera mengejar mereka. Terlihat orang yang dikejar itu segera masuk ke dalam mobil dan mobil itu langsung mengebut. BOBBY pun segera berlari ke arah mobilnya dan mengejarnya. Bobby menjaga jarak dengan mobil itu agar tidak ketahuan. Hp Bobby berbunyi, itu telepon dari Damar.

Bobby pun mengangkatnya, dan bertanya,"gimana ?"

"Justin diculik, orang tadi itu yang mengirimkan surat ancamannya. Dia mau uang tebusan 10T"kata Damar.

"Aku sedang mengikutinya, kamu lacak ada GPS hp ku, tolong nanti bantuannya"kata Bobby

"Sip, kamu tenang aja"kata Damar

"Thanks ya"kata Bobby.

Setelah mematikan Hpnya, Damar pun segera menelepon papanya untuk meninta bantuan pihak kepolisian.

Diluar terlihat langit sudah semakin terang. Terlihat mobil mereka telah berhenti disebuah lahan bangunan. Itu adalah lahan tempat pembangunan aparment yang terbengkalai karena kurang biaya. Terlihat mereka memasukinya lewat pintu seng yang sudah rusak.

Bobby pun segera mengirimkan lokasinya ke Damar. Kemudian dia pun mengintip, setelah melihat suasana yang sepi. Dengan pelan dia memasuki tempat itu. Tidak lupa dia mengambil sebuah tongkat untuk berjaga-jaga.

Dengan perlahan Bobby berjalan kedalam. Mereka naik ke lantai 3. Terlihat olehnya mereka sedang berkumpul. Semuanya ada 10 orang. Disana ada 3 ruangan yang terkunci. Bobby berjalan kembali dan berputar mencari apa ada jalan masuk ke dalam ruangan itu.

Ketika Justin terbangun, dia merasakan tubuhnya tak bisa digerakkan. Justin pun pura-pura tidur sambil mengintip keadaan disekitarnya. Tapi ruangan itu agak gelap, dia bisa merasakan kalau ada cahaya yang masuk dari lubang angin.

Setelah yakin ruangan itu tidak ada orang, Justin pun dengan perlahan mencoba membuka ikatannya. Beberapa menit dia berusaha, tapi gagal juga. Mendengar suara pintu dibuka, Justin pun pura-pura tertidur.
Mendengar langkah kaki yang mendekat Justin pun mulai memikirkan rencana di dalam hatinya.

Justin merasakan orang itu memegang tangannya. Justin pun segera berusaha membuka mata dan menggigit tangan itu.

"Aaahhh...." teriak orang itu. Lalu sebuah pukulan mendarat di perutnya dan Justin pun terlempar ke lantai. Justin sampai terbatuk-batuk. Justin pun melihat kearahnya, ternyata yang digigit adalah Heru.

"KAMU ? APA YANG KALIAN INGINKAN ?"tanya Justin

Heru berjalan mendekatinya dan berkata,"kamu tenang saja, asalkan kamu diam saja disini aku tak akan menyakitimu, lagian sayang sekali muka cakep begini sampai luka nanti"

Mereka pun berjalan keluar ruangan dan mengunci pintu. Justin pun duduk diam disana. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya rasa sakitnya berkurang.

Justin pun berusaha bangun dan mencoba melihat keluar. Tiba-tiba terlihat ada HP yang melayang di dekat lubang angin. Justin mendekat kearahnya. Kemudian terlihat HP itu ditarik keatas.

Beberapa menit kemudian HP itu turun lagi dan kali ini Hp itu dia goyangkan sampai akhirnya Hp itu masuk ke dalam ruangan.

Justin pun mendekat dan terlihat di layar Hp itu bertuliskan.

"Aku bobby, kamu tenang aja, sebentar lagi polisi akan tiba, carilah tempat untuk bersembunyi. Batuk untuk memberikan tanda kamu berhasil membacanya"

Justin pun segera mendekati lubang angin dan berbatuk dengan suara keras.

Uhuk... uhuk... uhuk...

Bobby pun menaikkan Hpnya kembali. Justin pun segera mencari tempat bersembunyi. Dengan pelan Justin menjatuhkan meja. Lalu dia pun bersembunyi di balik meja.

Entah berapa lama waktu terlewati, sampai akhirnya terdengar suara bentrokan diluar. Kemudian terdengar suara pintu yang terbuka.

Justin pun segera mengambil aba-aba untuk menyerang. Ketika orang itu mendekat, Justin pun segera bangun dan menabraknya.

Tapi ternyata yang ditabrak adalah Bobby. Justin terjatuh di pelukan Bobby.

"Kamu baik-baik saja ??" Tanya Bobby

"Akhirnya kamu datang juga"kata Justin hampir nangis.

"Makanya lain kali kalau kemana-mana jangan bohongi aku lagi"kata Bobby

"Iya... iya... aku tak akan meninggalkanmu lagi"kata Justin.

"Sekarang kita bangun dulu, aku buka dulu ikatanmu"kata Bobby.

"Baiklah"kata Justin.

Bobby pun melepas ikatan Justin. Mereka pun berjalan keluar ruangan. Diluar gedung terlihat mereka sudah ditangkap dan sedang dibawa masuk ke mobil polisi.

Tangga disini belum selesai dibangun jadi belum ada dinding, tidak hati-hati bisa terjatuh keluar gedung.

"Hati-hati jalannya"kata Bobby

"Iya"kata Justin

Ketika mereka sedang menuruni tangga. Tiba-tiba seseorang muncul dan berusaha menyerang Bobby.

Justin yang merasakannya pun segera mendorong Bobby dan hasilnya pisau itu bersarang di perut Justin. Justin menggunakan segenap kekuatannya mendorong orang itu menjauh.

Orang yang menyerang mereka pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh keluar gedung. Karena gugup, orang itu pun menarik baju Justin dan Justin pun ditarik keluar gedung.

Bobby yang terjatuh pun segera bangun dan menarik justin. Baju Justin pun terrobek, orang itu terjatuh dari lantai 2. Sedangkan Justin terjatuh di pelukan Bobby.

Darah pun mulai keluar dan mewarnai pakaiannya. Bobby pun segera membuka pakaiannya dan berusaha menutupi lukanya. Bobby segera menghubungi Damar.

"Damar, cepat ambil tandu, Justin kena tusuk"kata Bobby

Damar dan anggotanya pun segera berlari membawa tandu kedalam gedung. Dalam sekejap, Damar dan anggotanya sudah menidurkan Justin dengan baik di tandu. Mereka pun segera membawanya ke ambulance.

"Kamu tenang saja, Damar dokter yang paling baik"kata Bobby sambil memegang tangan Justin.

Begitu memasuki ambulance, Justin pun langsung tak sadarkan diri.

"Dia kenapa nih ? Cepat kamu lihat"kata Bobby ke damar.

"Tidak apa-apa, hanya obatnya yang mulai bereaksi, lihat tu disana detak jantungnya masih dibatas normal, kamu tenang saja"kata Damar.

Ambulance pun segera bergerak ke rumah sakit.

I LOVE HIM ( BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang