BAGIAN 69

27 1 0
                                    

Begitu sesampai di rumah sakit, Justin langsung dibawa masuk ke ruang operasi.

"Kamu tenang saja"kata Damar yang kemudian ikut ke ruang operasi.

Sejam sudah berlalu, tapi operasi masih belum selesai juga.

Hpnya berbunyi, itu telepon dari Dedi.

"Halo"kata Bobby

"Dah jam berapa nih? Kamu dimana ?"tanya Dedi

"Skedule hari ini tolong di ubah jadwalnya"kata Bobby

"Memang ada apa ? kamu dimana ?"tanya Dedi.

"Aku dirumah sakit, Justin sedang di operasi"kata Bobby

"Dia kenapa ? Tidak parah kan ?"tanya Dedi

"Belum tahu, dia kena tusuk, operasinya belum selesai"kata Bobby

"Baiklah nanti sudah selesai aku kesana, mau dibawakan apa ?"tanya Dedi

"Kamu bawakan pakaian ganti aja"kata Bobby

"Apa kamu sudah memberitahukan ke mamanya ?"tanya Dedi

Bobby baru teringat kalau dia belum memberi kabar ke mamanya Ken. Tapi sungguh Bobby tidak mau memberitahukan kabarnya ke mamanya Justin. Kejadian ini semua karena mamanya juga.

Setelah menarik nafas dalam-dalam, Bobby berkata,"kamu kasih kabar ke mamanya aja"

"Baiklah"kata Dedi

Entah berapa lama berlalu, mama Justin pun tiba disana. Melihat Bobby yang menunggu disana, mamanya segera lari mendekat.

"Bagaimana keadaan anakku, apa yang sudah kamu lakukan ? Mengapa dia bisa terluka, padahal aku sudah menyiapkan uangnya"kata mama Justin

Memang Justin terluka karena menolongku, Bobby menunduk dan berkata,"Maafkan aku"

Lampu operasi pun mati. Melihat Damar yang keluar, Bobby pun segera mendekat dan bertanya,"gimana ?"

"Kamu tenang saja, dia baik-baik saja kok, lukanya tidak begitu parah, hanya butuh waktu untuk pulih, sekarang masih diruang ICU, kira-kira besok pagi dah bisa pindah ke ruang VIP"kata Damar.

"Apa saya bisa menjenguknya dokter ? Saya mamanya"kata Mama Justin

"Bisa aku melihatnya ?"tanya Bobby

"Untuk sekarang, belum bisa, biarkan dia istirahat dulu, kalian lebih baik juga pulang istirahat dulu, besok baru menjenguknya"kata Damar

"Terima kasih dok"kata mama Justin

"Baiklah"kata Bobby

Mama Justin memegang tangan Bobby dan berkata,"aku peringatkan padamu, jangan dekati anakku lagi, aku tidak mau dia terluka lagi olehmu, mengerti tidak ?"

Dedi yang baru datang mendengar perkataan itu pun langsung naik darah, Dedi berjalan mendekat dan segera memegang tangan mama Justin dan berkata,"coba kamu ulangi lagi perkataanmu"

Mama Justin pun berkata,"Aku bilang kamu jangan..."

Belum sempat dia menyelesaikan perkataanya, Damar duluan berbicara,"ini rumah sakit, kalau mau ribut keluar, tolong hormati peraturan"

Mama Justin pun melepas gengamannya, Bobby dan Dedi pun berjalan pergi dari sana. Ken melihat merek berjalan pun segera berbalik, pura-pura baru datang.

"Gimana keadaannya?"tanya Ken

"Dia sudah membaik, besok baru bisa dijenguk"kata Dedi

"Baguslah"kata Ken

"Ayo kita balik"kata Dedi

Mereka pun berjalan ke parkiran.

"Maaf, tadi terburu-buru, bukuku ketinggalan di sekolah, aku kesana ambil dulu"kata Ken

"Naik aja, nanti habis aku antar Bobby, aku antar kamu mengambilnya"kata Dedi

"Tidak apa-apa, naik bus dekat kok dari sini, lagian dia kelihatan capek kali, bye"kata Ken sambil berjalan kearah terminal Bus.

Setelah mendengar semua perkataan mamanya Justin, Ken benar-benar tidak bisa tinggal diam. Dia pun segera menelepon mamanya dan menceritakan semua yang terjadi.

Keesokan harinya, jam 5 pagi Bobby pun sudah berangkat ke rumah sakit melihat Justin.
Sesampai dirumah sakit, Bobby pun segera membayar biaya kamar dan memilih kamar VIPnya. akhirnya dia bertemu dengan Justin.

Bobby duduk disamping kasur sambil memegang tangannya.

"Maafkan aku"kata Bobby

"Kamu tenang saja, sebentar lagi dia juga bangun"kata Damar.

"Makasih ya"kata Bobby

"Tapi apa kamu tidak berfikir untuk pindahin dia ke rumah aja ? Nanti nenek itu datang lagi"kata Damar.

"Tidak apa-apa, dia masih sakit, lagian disini ada dokter dan suster yang bisa merawatnya dengan baik, dia lebih aman disini, lagian dia itu mamanya, aku bisa apa"kata Bobby

"Baiklah, kamu dah sarapan ?"tanya Damar

"Sudah minun sereal tadi"kata Bobby

"Baiklah, nanti aku bawakan sarapan, kalau dia bangun panggil aku ya"kata Damar

"Sip"kata Bobby.

Terlihat langit sudah mulai terang, Damar datang membawakan sarapan untuk Bobby. Kemudian Damar pun pergi mengantar anaknya ke sekolah.

Selesai makan Bobby menuangkan air ke gelas dan menggunakan cotton buds yang dibasahkan dengan air mengelap bibir Justin yang terlihat sedikit pecah-pecah. Selesai itu terlihat air dikamar sudah habis. Bobby pun berjalan keluar kamar untuk mengisi air sekaligus dia memghirup udara segar.

Ketika dia balik ke kamar terlihat mama Justin sudah ada disana. Terlihat anak buahnya sedang menggeser kasur. Sepertinya mereka mau membawa Justin pergi dari sana.

"Apa yang kalian lakukan"kata Bobby

"Aku mau membawanya pindah ke rumah sakit yang lebih besar, tempat ini kecil kali"kata mama Justin.

"Dia baru selesai operasi, dia tidak cocok untuk melakukan perpindahan, kalian lepaskan tangan kalian"kata BObby berusaha medorong mereka menjauh dari kasur. Akhirnya terjadi juga perkelahian, tapi dalam beberapa menit Bobby menjatuhkan mereka.

"Aku ingatkan ke kamu, aku itu mamanya, aku berhak untuk membawanya pergi"kata mama Justin

Pintu kamar terbuka, terdengar suara orang berkata,"Kamu tidak ada hak apa-apa, dia sudah bukan anakmu lagi, sejak kamu pergi puluhan tahun dulu, kamu sudah bukan mamanya lagi"

Yang datang adalah Ken dan papa mamanya.

"Kalian..."kata mama JUstin

Sebuah tamparan dari mama Ken mendarat di muka mamanya Justin. Kemudian Mama Ken mengeluarkan selembar kertas dan memperlihatkannya ke mama Justin.

"Justin adalah anakku, dia sudah masuk ke dalam kartu keluarga ku, jadi kamu itu hanya orang asing yang sama sekali tidak ada hak apa-apa, sekarang kamu pergi dan jangan mendekati kami lagi atau kamu akan berurusan dengan kepolisian"kata mama Ken

"Kamu tahu apa ? Hubungan mereka itu tidak normal, lihat dia sekarang terluka seperti itu"kata mama Justin

"Yang menyebabkan Justin terluka itu kamu, dulu kamu pergi begitu saja, kamu tahu dia menangis berapa lama karena kepergianmu ? Waktu itu dia sampai tidak bisa berbicara dengan baik, butuh waktu 3 tahun lebih sampai dia bisa kembali normal, dan sekarang kamu muncul lagi dan membawakannya masalah lagi, asal kamu tahu, kamu itulah penyebab dia terluka berkali-kali"kata mama Ken

"Mereka adalah anak yang baik,kamu seharusnya malu, sebagai orang tua yang kamu lakukan hanyalah terus menyakiti mereka"kata papa Ken

"Kamu sebaiknya pergi dan jangan muncul dihadapannya lagi, itu adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuknya"kata Mama Ken.

Mama Justin dan pengawalnya pun berjalan keluar ruangan.

"Ada apa ribut-ribut"kata Justin

Mendengar suara Justin, Bobby pun segera mendekatinya dan memegang tangannya.


I LOVE HIM ( BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang