Wang Yibo sudah berganti pakaian dan sedang berjalan menuruni tangga ketika Nyonya Wang memanggilnya.
"Yibo, pastikan kau menemui Cheng Xiao."
Pria itu hanya mengangguk dan hendak pergi lagi ketika ibunya lagi-lagi menahan.
"Tunggu! Bawalah ini." Ia menyerahkan sebuah kotak beludru berwarna merah yang sudah bisa ditebak bahwa isinya adalah cincin yang disebut-sebut oleh ibunya tadi. Yibo pun menerimanya lalu berjalan pergi dengan membawa cincin itu setelah mengucapkan terima kasih.
***
Pada siang hari, Xiao Zhan bekerja sebagai petugas pintu tol. Ia menyapa pelanggan dengan sopan dan berterima kasih saat menerima kaleng minuman. Tapi ternyata itu adalah sampah yang diminta pelanggan untuk dibuangkan. Xiao Zhan pun merasa sedikit kesal. Pasalnya tidak sedikit pelanggan yang seperti itu sehingga menyebabkan tong sampah di dekatnya penuh dengan kaleng minuman.
Pemuda itu tidak sendirian bekerja di sana. Ia bersama dengan Xuan Lu. Saat ini mereka sedang beristirahat untuk makan siang. Keduanya berbagi bekal bersama.
"Orang-orang telah menghabiskan banyak uang, tapi kenapa orang-orang yang bekerja banyak tidak memiliki banyak uang," Xuan Lu mengeluh. Xiao Zhan diam saja karena tahu maksud Xuan Lu.
"Ada orang yang bekerja siang dan malam untuk membantu pacarnya, dan tidak punya tabungan sama sekali. Bahkan kemarin, ia menjadi supir pengganti ..." Xiao Zhan menyumpal mulut Xuan Lu dengan makanan untuk menyuruhnya diam.
Xuan Lu dengan susah payah menelan makanan yang dijejalkan ke mulutnya. "Menurutmu malam ini, bos akan mengundang kita makan di mana?" Tadi pagi managernya memberitahu, kalau malam ini akan diadakan makan malam perusahaan dengan seluruh karyawan.
"Tidak tahu." Xiao Zhan mengangkat bahunya. "Aku tidak bisa ikut."
Xuan Lu menatapnya heran. "Kenapa? memangnya kau mau ke mana?"
Xiao Zhan tersenyum. "Karena hari ini benar-benar sangat penting." Ia melanjutkan makannya.
***
Sambil mendorong troli berisi bagasi miliknya, Cheng Xiao berjalan keluar dari bandara. Kemudian ia dikejutkan oleh seorang pria yang merangkulnya secara tiba-tiba. "
Sudah lama sekali, Cheng Xiao." Wang Yibo menyapa teman lamanya itu.
Hari ini Cheng Xiao pulang ke Beijing setelah dua tahun belajar di Jerman untuk studi lanjut manajemen bisnis. Cheng Xiao dipastikan mengambil alih bisnis keluarganya.
Wang Yibo dan Cheng Xiao adalah teman sejak masih sekolah dasar. Karena itu, kedua keluarga mereka sangat dekat. Demi memperkuat posisi perusahaan mereka di dunia bisnis, Tuan Wang mengusulkan pernikahan Wang Yibo dan Cheng Xiao yang disambut dengan gembira oleh keluarga Cheng. Terlepas dari perjodohan oleh keluarga, sebenarnya Cheng Xiao juga menaruh hati pada Yibo.
"Sedang apa kau di sini?" Cheng Xiao menatap heran pada Wang Yibo melalui kacamata hitamnya yang diturunkan.
"Tentu saja untuk menjemputmu." Seringai Wang Yibo. "Dan aku di sini, untuk memberikanmu cincin." Ia menunjukkan cincinnya. "Keluargamu dan keluargaku seperti saudara sejak dulu. Tapi sebentar lagi kita akan menikah."
Cheng Xiao memutar bola matanya dengan malas lalu berjalan pergi tanpa menghiraukan Wang Yibo.
Pria itu mengejarnya. "Hei, apakah kau tidak akan menerima cincin ini?"
Cheng Xiao menghentikan langkahnya. "Apa kau ingin menikah denganku?"
Wang Yibo mengangkat bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET [Editing] ✓
FanfictionDiadaptasi dari drama Korea berjudul sama: SECRET. ----------------------------------- Xiao Zhan mengaku telah melakukan tabrak lari yang menewaskan korbannya sehingga ia harus mendekam di penjara selama lima tahun. Bebas dari penjara, ia menjadi sa...