Chapter 16

3K 299 17
                                    

---------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------------------------

Xiao Zhan kembali ke tempat kerjanya. Setelah menyelesaikan pekerjaan, ia berpamitan pulang pada majikannya. Dalam perjalanan pulang, sekali lagi ia melihat sosok Ji Li yang dikenalnya.

"Ji Li!"

Lelaki yang dipanggil namanya itu menoleh. Saat ia melihat Xiao Zhan, ia pun langsung melarikan diri.

Xiao Zhan tidak membuang waktu dan langsung mengejar Ji Li. Kali ini ia tidak ingin kehilangan lelaki itu lagi sehingga ia terus mengejarnya sekuat tenaga. Hingga pada satu kesempatan, ia berhasil mendekati Ji Li dan mendorongnya sampai jatuh.

Xiao Zhan langsung menarik bangun Ji Li dan memiting tangannya ke belakang punggung.

"Ampun, Xiao Zhan. Aku tidak akan lari. Aku sudah lelah. Lepaskan aku," ucap Ji Li sambil mengatur napasnya yang terengah.

Tapi Xiao Zhan malah lebih keras memiting tangannya sehingga Ji Li mengaduh.

"Aaah! Percayalah padaku. Aku tidak akan kabur."

Berpikir sejenak, Xiao Zhan memutuskan untuk percaya dan melepaskan tangan Ji Li.

"Kalau kau mau pukul aku, cepatlah!" Ji Li berkata sembari menyodorkan sisi wajahnya pada Xiao Zhan. "Bukankah untuk itu kau mengejarku?"

Xiao Zhan kembali teringat saat ia dimasukkan ke ruang isolasi karena kedapatan menyimpan senjata tajam dan dituduh melukai tahanan lain. Setelah ia dikeluarkan dari ruang isolasi, seseorang memberitahunya bahwa Ji Li sudah dibebaskan secara bersyarat. Beberapa hari setelahnya, ia diberitahu bahwa sebenarnya Ji Li yang menjebaknya waktu itu. Seseorang sempat melihat Ji Li tengah menyimpan senjata tajam di bawah kasurnya.

"Mengapa kau melakukan itu padaku? Apa salahku padamu sehingga kau menjebakku?" tanya Xiao Zhan.

Ji Li langsung mengerti maksudnya. Karena selama ini tak jarang ia juga memikirkan masalah tersebut. "Jadi kau sudah tahu."

"Mengapa?"

"Jangan salahkan aku. Aku hanya disuruh melakukannya."

Xiao Zhan terkesiap. Mengapa tidak terpikirkan olehnya bahwa Ji Li pasti disuruh seseorang untuk melakukannya. Bukankah selama di penjara, saat Ji Li menghajarnya bersama dengan gengnya juga karena diperintah oleh seseorang?

Xiao Zhan lengah karena merasa Ji Li sudah berteman dengannya selama beberapa saat di dalam penjara sehingga ia tidak memikirkan adanya kemungkinan tersebut.

"Apakah dia yang menyuruhmu?" Xiao Zhan memikirkan satu orang dalam benaknya.

"Siapa?" tanya Ji Li.

"Orang yang sama yang menyuruhmu untuk memukulku selama di penjara." Maksudnya adalah Wang Yibo.

"Sejujurnya aku tak pernah tahu siapa yang menyuruh kami memukulmu selama di penjara itu. Kau sendiri tahu kalau aku anggota yang paling lemah dalam geng. Aku hanya mengikuti perintah saja. Saat disuruh memukulmu, ya aku lakukan, kalau tidak mereka yang akan memukulku."

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang