Chapter 31

2.3K 239 18
                                    


Xiao Zhan dan Wang Yibo masih berbicara beberapa waktu lamanya. Pria itu menghapus jejak air mata di wajah Xiao Zhan dengan kedua tangannya, sementara pemuda itu hanya diam menatap pria yang ada di hadapannya.

"Apa yang kau lihat?" tanya Yibo. "Apa kau baru menyadari kalau aku sangat tampan?"

Xiao Zhan mendecih dengan malas sembari tertawa pelan.

Yibo tersenyum melihatnya. "Mulai sekarang, tersenyumlah lebih banyak untukku. Ayo, tersenyum." Ia menekan pipi Xiao Zhan dengan gemas membuat wajah pemuda itu jadi aneh sehingga mau tak mau membuatnya tersenyum.

Kemudian, Yibo membawa Xiao Zhan ke dalam pelukannya. "Jangan pergi ke mana pun tanpa sepengetahuanku. Aku bukan menyuruhmu, tapi aku memohon padamu. Aku tidak mau kau terluka karena aku. Aku akan benar-benar terluka jika mengetahuinya."

Xiao Zhan mengangguk di dalam pelukan Yibo.

Yibo melepaskan pelukannya, memegang tangan kanan Xiao Zhan dan menatapnya. "Jangan memikirkan apa pun. Hiduplah untuk dirimu sendiri. Hal yang lainnya biar aku yang selesaikan. Kau hanya perlu diam di sini. Hmn?"

Xiao Zhan mengangguk lagi dan tersenyum.

"Kenapa kau diam sekali sekarang?" goda pria itu. Jelas-jelas dia tahu bahwa Xiao Zhan sedang malu. Ia memindahkan tangannya untuk menangkup wajah Xiao Zhan dan membawa keningnya ke bibir lalu mengecupnya. "Sudah malam. Kau pasti lelah. Istirahatlah."

"Hati-hati di jalan," ucap Xiao Zhan sebelum masuk ke dalam rumahnya.

Yibo melambaikan tangannya pada Xiao Zhan dan melihatnya hingga masuk sebelum pergi.

* * *

Keesokkan harinya, Yibo menemui Jun Shan di kantornya. Ia menerobos masuk ke dalam kantor dengan kasar meski sudah dihadang oleh sekretarisnya.

"Sheng Jun Shan, kau ternyata tidak terlalu cerdas. Bagaimana kau bisa difoto seperti ini?" Yibo melemparkan ke atas meja beberapa lembar foto saat Xiao Zhan berlutut padanya serta saat pemuda itu menuangkan minum padanya.

Jun Shan melihatnya dan terkejut. Untuk meyakinkan dirinya, ia mengambil foto itu dan melihatnya lebih dekat supaya jelas.

"Apa kau tidak tahu bahwa Cheng Xiao mengambil foto ini pada hari itu?" tanya Yibo ketika mengetahui ekspresi terkejut Jun Shan. "Foto ini sempat beredar di internet. Kalau aku tidak menghentikannya, bukankah kariermu akan hancur mengingat siapa ayahmu?" Ayah Jun Shan adalah seorang politikus, tentu saja harus menjaga citranya di masyarakat.

Mata Jun Shan melebar. "Apa Cheng Xiao yang melakukannya?"

"Aku tidak bisa menjawabnya karena aku tidak tahu."

"Mengapa kau memberitahuku?" tanya Jun Shan heran.

"Memang benar bahwa kau dan aku tidak cocok satu sama lain. Karena setiap kali melihatmu, aku selalu ingin melawanmu. Tapi bisakah kita menghentikan itu sekarang. Kita sama-sama di bawah tekanan keluarga."

Jun Shan tampak tidak enak hati.

"Rumor tentang ayahku yang sakit apakah itu perbuatanmu?" tanya Yibo.

"Memang benar aku tidak menyukaimu, tapi aku bukan orang yang tertarik untuk menyebarkan rumor itu. Aku lebih tertarik untuk menyebarkan rumor tentang kehidupan pribadimu."

Yibo mengembuskan napas lega. "Terima kasih karena kau bukan pelakunya."

"Lalu apa yang kau inginkan dariku?"

Seketika senyum Yibo melengkung sempurna di wajahnya.

***

Bowen berada di tempat penuh truk besar. Ia mencari truk yang waktu itu hampir menabrak mobil Xiao Zhan dan Yunxi. Supir truk itulah satu-satunya bukti yang harus dikumpulkan supaya Xiao Zhan bisa mengajukan pengadilan banding. Bowen terus mencari dengan hanya bermodalkan foto yang dicetak dari cctv yang diperolehnya, sampai akhirnya ia menemukannya.

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang